Sebuah akhir?

1.7K 97 52
                                    


3559 kata, semoga bisa dibaca🙂


Menjadi istri seorang CEO muda tentunya harus siap kala sang suami akan dinas ke luar kota maupun luar negeri. Kenzie tentu sudah terbiasa, ada kala nya aldevan mengajaknya ikut. Namun kali ini ia tak bisa temani aldevan yang harus dinas ke luar negeri karena lio tak libur sekolah.

"Kopernya udah siap ya mas, jadi besok tinggal bawa aja. Aku udah masukin semua kebutuhan kamu selama seminggu di thailand. Obat juga aku bawain takutnya kamu gak enak badan"

"Bawain baju kamu juga ya sayang, buat aku peluk peluk nanti kalo mau tidur" - kenzie terkekeh mendengarnya

"Tumben banget? Biasanya juga enggak"

"Kan biasanya kamu ikut, kalo gak ikut juga aku kan gak lama, paling 3 hari jauh dari kamu"

"Yaudah nanti aku masukin" - aldevan tersenyum lalu mencium bibir si manisnya sekilas, kemudian menggendong empunya ke kasur.

Kenzie yang kini berada di bawah kukungan sang suami mendadak tertawa kala melihat empunya mulai menggoda, "lio bobo belum?" - tanya kenzie

"Udah dong, aku suruh dia bobo cepet biar aku punya waktu banyak sama kamu. Besok kan gak bisa mesra mesraan lagi" - kenzie tersenyum. Ia membelai rambut aldevan yang sedikit panjang

"Disana hati hati, jangan ceroboh. Barang barangnya simpen di tempat yang mudah kamu inget" - aldevan terkekeh, ia kemudian merebahkan tubuhnya disamping kenzie

"Aku jadi mikir, kalo nanti kamu gak ada, aku gimana ya? Aku sering lupa, gak bisa urus diriku sendiri, harus diurus kamu terus" - mendengar itu kenzie menoleh menatap empunya

"Aku gak bakal kemana mana, aku bakal ingetin kamu terus kalo kamu lupa, aku juga bakal terus urus kamu, jangan mikir kayak gitu ah. Aku suka sedih tau"

"Kalo suatu saat nanti kamu ninggalin aku, aku mau ikut kamu aja. Nanti lio biar diurus sama mami atau bunda" - kenzie mengerti, kata "gak ada" Itu rupanya merujuk pada kematian. Hal itu membuatnya seketika tertawa. Ia kemudian berpindah untuk naik ke tubuh lelaki itu, lalu merebahkan tubuhnya disana.

Aldevan balas memeluk sembari mengelus punggung si manis yang kini sudah nyaman di atasnya, "... aku sayang banget sama kamu, bahkan in another life pun aku maunya sama kamu. Cuma kamu" - lanjutnya

Kenzie sedikit terbangun lalu mengecup bibir empunya singkat, "aku gak tau apa yang lagi kamu pikirin. Tapi apapun itu, kamu gak perlu khawatir. Aku disini, aku selalu di samping kamu, aku gak akan kemana mana mas. Aku juga sayang kamu, jadi stop mikir macem-macem" - aldevan menarik tengkuk empunya, ia mencium bibir penuh itu dengan hisapan hisapan lembut.

Kala puas aldevan beralih menjilati leher hingga dada, bahkan kenzie tak sadar juga kalau piyama yang ia kenakan sudah hilang entah kemana.

Aldevan itu sangat tau titik sensitif nya, kini tangannya sudah terulur untuk mengelus sensual pada putingnya, kenzie pula tau kalau tubuhnya pasti responsif pada sentuhan itu dan pasti kini putingnya sudah mencuat naik, dan saat itu pula aldevan lantas melahapnya.

"Akh, pelan pelan mas, kena gigi kamu tau" - mendengar itu aldevan melepas puting kesayangannya lalu tertawa. Kenzie seketika duduk, ia tak perduli kalau sekarang aldevan menatap lapar pada dirinya.

"... Hari ini aku gak mau kasih jatah ya, soalnya kemarin kan udah" - aldevan seketika merengut

"Besok kan kita jauh sayang"

"Ya apa hubungannya?"

"y-ya biar aku semangat nanti kerjanya"

TOK TOK____ "Mama" - mendengar suara si kecil  yang memanggil keduanya lantas menoleh

True Love? (Hajeongwoo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang