Me-rela

2.4K 254 18
                                    

Disinilah aldevan, di restoran mewah yang sudah mami siapkan sedemikian rupa untuk mempertemukannya dengan anak dari teman mami yang kini sudah duduk manis di sampingnya. Katanya nama wanita itu Clarissa, ia merupakan seorang model. Mengetahui namanya saja sudah cukup untuk aldevan, setelahnya pikiran al hanya tertuju pada kenzie dan pulang.

Aldevan memilih untuk ikuti mau mami, ia tak ingin kecewakan mami lagi meskipun jauh dari lubuk hatinya ia sedikit kecewa. Tentu saja mami tampak senang sekarang, beliau meminta Al dan Clarissa untuk lebih saling mengenal, al tau arah pembicaraan ini kemana, ternyata mami benar-benar akan menjodohkan nya dengan wanita itu. Al hanya diam tak hiraukan apapun sesekali ia balas senyum tak berniat menjawab kata, papi yang mengerti perasaan aldevan sesekali pula mengelus punggung anak semata wayang nya itu.

Setelah pertemuan itu mereka memutuskan untuk pulang, namun al sedikit kesal karena mami memintanya untuk antar Clarissa pulang. Diperjalanan pulang pun al tak banyak bicara, hanya menjawab apa apa yang Clarissa tanyakan dan mendengarkan tentang kehidupan Clarissa yang menurutnya tak menarik.

"Ini rumah gue, mau mampir dulu gak?" - ucap Clarissa sebelum turun dari mobil al

"Enggak, lain kali aja" - Clarissa mengangguk

"Makasih ya, mas devan. Udah mau anter" - al mengangguk

"Panggil mas al aja ris" - ucapnya, ia hanya tak mau ada yang memanggil devan selain kenzie

"Eum kenapa emangnya mas?"

"Gapapa" - Clarissa mengangguk lantas keluar dari mobil itu, al lantas melajukan mobilnya.




🦋 . • . 🖤 . • . 🐺




Pagi ini kenzie bangun dari tidurnya, wajahnya lesu, tidurnya tak nyenyak karena terus memikirkan aldevan yang semalam bertemu dengan orang yang mungkin nanti akan menjadi istrinya, ia bergegas mandi lantas keluar berniat menceritakan pula apa yang terjadi pada ayah, ia tak enak karena merasa berbohong juga pada ayah.

Kenzie melihat ayah yang saat ini tengah duduk manis di teras rumah, ia ditemani bunda dan secangkir kopi yang sudah setengah habis.

"Ayah, kenzie mau bicara" - ucapnya, lantas duduk di kursi kosong samping ayah

"Bicara apa zie, tumben?" - tanya ayah

Kenzie menghela nafas, "Kenzie minta maaf ya yah, kenzie ngerasa kalo kenzie udah bohongi ayah juga. Yah kenzie sama mas devan gak cuma temenan, kita sebenarnya punya kesepakatan" - ayah dan bunda keget, ia menatap wajah kenzie serius

"Kesepakatan apa? Kamu buat masalah apa sama mas al zie? Kan ayah selalu bilang jangan bersikap aneh aneh ke mas al"

"Kenzie bakal jelasin ke ayah" - kenzie menceritakan semuanya dari awal bertemu al hingga kemarin kesepakatan itu selesai.

Ayah menghela nafas berat setelah mendengar semua cerita kenzie, ia tak bisa berkata apapun sekarang.

"Kenzie, kamu sadar gak nak kamu udah ikut bohongi mami al, wajar kalo mami al kecewa, karena gak ada orang tua yang mau dibohongi anaknya sendiri, sekarang kenzie udah minta maaf belum sama mami al" - ucap bunda

"Kemarin kenzie coba hubungi mami, tapi sama sekali gak diangkat, jadi kenzie minta maaf lewat pesan aja meskipun sampe sekarang gak mami balas, tapi kenzie sedikit lega bun soalnya pesannya udah dibaca"

"Zie, alangkah baiknya lagi kamu temui mami, minta maaf secara langsung" - kenzie diam. benar kata bunda, mungkin ia harus coba temui mami nanti

"Kamu udah ketemu mas al? Mami maafin mas al kan?" - kenzie menunduk

True Love? (Hajeongwoo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang