"Kau sungguh bodoh, Alland !" ringis Kezia menyadari Alland yang dengan cepat melepas seluruh pakaian yang dirinya sendiri kenakan. Alland terus menatap Kezia. Seluruh tubuhnya mulai merona seperti orang mabuk. Jangan lupakan Kezia yang sedetik kemudian juga kehilangan kendali melihat betapa sexynya pria di depannya ini.
"Alland.. Kau indah sekali.." tatapan Kezia berubah ia terlihat mendamba tubuh Alland. Alland membiarkan Kezia menyentuh tubuhnya. Mengakibatkan keduanya terlibat tatapan panas satu sama lain.
"Kau terlihat sangat menginginkanku. Kau tidak bisa berbohong gadis kecil." Alland berbisik tepat di depan telinga Kezia.
Mereka tidak bisa lagi menahan lingkupan sihir itu lebih lama. Segera setelahnya penyatuan di mulai.
" Alland, tolong cium aku.." di tengah proses itu Kezia berbisik lirih. Alland mendekat dan mencumbu bibir Kezia tergesa.
"Hei Alland... Bukankah kau ingin membunuhku. Mengapa sekarang kau malah mengurungku?" Alland masih bergerak pelan dan sedikit merasa terganggu dengan pertanyaan Kezia.
"Apa kau menginginkanku juga?" Alland tak menjawab. Ia mendorong dengan keras membuat Kezia berteriak. Kezia seperti kehilangan akal. Ia terlampau menikmatinya. Ia mulai menangis karena ia selalu didominasi oleh pria ini.
" Apa melakukannya denganku sangat nikmat, Kezia?" Kezia terhentak saat di dorong kuat. Ah benar ini pertama kalinya Alland memanggil namanya.
Kezia hanya mengangguk kecil sambil menatap netra merah Alland.Kezia terlihat kehilangan akal sehatnya. Ia bergerak gelisah di tengah proses penyatuan yang lambat. Wajah gadis itu memerah. Ia berusaha menggapai gapai sesuatu di sekitarnya. Alland yang melihat itu. Terkekeh geli. Menyadari Kezia tidak lagi dalam keadaan benar benar sadar. Ia menghentikan kegiatannya. Dan terus melihat reaksi gadis itu yang sangat lucu.
" Efek sihirmu bahkan menyerang dirimu lebih kuat. Malang sekali. "
Alland segera meraih penangkal sihir dalam kantongnya dan segera menentralkan sihir Kezia dari tubuhnya