Bab 18

544 21 0
                                    

"Berhentilah berbicara padaku!"

Sudah seharian Kezia berada di kamar. Ia masih dikurung, sebelumnya Kezia mengecek pintu dan kaget saat tau seseorang mengunci dirinya dari luar.

Kezia terpaksa menurut dan terus di kamar ditemani makhluk tak kasat mata yang terus saja berceloteh berusaha mengajaknya mengobrol.

"Jangan terus menjadi gadis keras kepala. Kau harus mendengarkan ku setidaknya untuk mengamankan nyawamu sendiri dariku."

Suara pria itu muncul lagi. Ayolah untuk apa pria ini terus mengajaknya mengobrol jika dari awal sudah memberikan ancaman pembunuhan padanya.

Dua minggu berlalu dan efek sihir itu tidak lagi muncul pada Kezia, walaupun sosok tak kasat mata yang menghampirinya selalu berkata soal bau dari gadis itu, namun Kezia beruntung rasa panas pada tubuhnya tidak lagi muncul.

Alland seperti biasa masih saja mengurungnya di rumah seperti peliharaan. Ia akan datang setiap malam sepulang kerja dan mengajak Kezia makan malam bersama, tak ada percakapan berarti dari keduanya.

Makhluk tak kasat mata itu, tolong jangan tanyakan soal itu lain kali, namun makhluk itu benar benar berbicara padanya sepanjang hari mengenai hal yang sama seperti kaset rusak. Barangkali Kezia baru memperoleh kemampuan khusus untuk berkomunikasi dengan hantu. Itulah yang Kezia pikirkan.

Sosok makhluk tak kasat mata itu kembali menyentuh tangannya pagi ini. Kezia tidak tahu apakah makhluk itu ikut tidur bersamanya atau selalu mengikuti kemana pun ia pergi, terkadang Kezia tidak lagi menyadarinya.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" ucap seseorang

"Akan lebih baik jika kau juga punya kemampuan membaca pikiranku, jadi aku tidak perlu repot repot berbicara seperti orang gila." ucap Kezia sambil kembali merebahkan dirinya di kasur.

"Kau bahkan tidak mempedulikan peringatan ku untuk pergi dari sini, kau memang sangat bernyali ya."

Kezia merinding sendiri saat tidak benar benar mengetahui dari arah mana suara itu berasal. Mungkin lelaki ini adalah hantu sungguhan.

Kezia tidak lagi menanggapi pria itu dan kembali mencoba tidur untuk kesekian kalinya.

"Aku lelah sekali menghadapimu, namun aku sudah diperintahkan untuk itu." ucap pria itu terdengar menghela nafas berat.

"Biar ku beritahu ya, baumu itu semakin kuat."ucap pria itu lagi.

"Begitu.. Masuk akal jika Alland kini mengurungku." ucap Kezia malas sambil masih memejamkan mata.

"Kekuatanmu memang terkesan remeh, tapi itu cukup kuat tahu!"

"Kau ini aneh sekali, kau menyuruhku kabur, kemudian berkata bauku semakin kuat dan sekarang berkata seperti ini." ucap Kezia malas.

Kezia begitu lelah menanggapi perkataan pria itu pagi ini. Jangan suruh ia kabur saat ia sendiri tidak mengerti bagaimana sihir terkutuk itu kini bekerja.

"Bukankah semakin berbahaya bagiku untuk keluar jika bauku semakin kuat?" tanya Kezia

Suasana hening beberapa menit.

"Tidak berbahaya, baumu hanya akan membuat banyak makhluk mengetahui keberadaanmu, bukan seperti efek sihirmu yang memberi semacam rangsangan seperti sebelumnya."

Baiklah Kezia mulai mengerti, jadi makhluk ini berkata kondisi saat ini lumayan aman karena yang tersisa dari sihirku adalah bau yang kuat bukan lagi efek memabukkan seperti sebelumnya.

"Aku tidak bisa mengambil resiko, sihirku bisa kembali kapan saja. Alland menjagaku dengan baik. Jadi kau pria hantu berhenti membujukku!"

Kezia setelahnya merasakan lehernya dicekik seseorang.

"Kalau kau memutuskan begitu, keberadaan mu sebaiknya dienyahkan saja!"

Kezia kaget berusaha menahan sesuatu yang mencekik nya, tapi tidak ia tidak dapat menyentuh apapun.

"Baiklah baiklah ayo buat kesepakatan!"

CURSE WITCH GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang