Kezia masih menimbang apa yang sebaiknya ia lakukan. Pengawal yang membantunya bersikeras memaksa Kezia bergabung dalam perjalanan dagang antar daerah agar Kezia memiliki kesempatan untuk kabur.
Ia yang awalnya menolak terpaksa menyetujui rencana itu dan pergi bersama rombongan pedagang lainnya. Namun sebelum ia berhasil kabur Alland sudah menunggu Kezia dan senyuman tipis di bibirnya.
Kezia terkejut saat Alland mencegat rombongan pedagang yang ingin lewat lalu berkata ia mencari istrinya?
Apa yang sebenarnya vampjr itu inginkan darinya!?Kezia segera menghampiri Alland takut mengakibatkan kekacauan yang lebih jauh.
" Ayo pergi! " ucap Kezia sambil mengarahkan Alland menjauhi kerumunan.
" Apa tujuanmu Alland? "
" Tentu saja menjemputmu. Apalagi?"
" Kau berniat menjadikanku budakmu! Mana mungkin aku mau!"
Alland kembali menunjukkan kekehan gelinya.
" Kau tidak berniat membunuhku. Aku bisa merasakannya. Apa sihirku mempengaruhimu untuk terobsesi padaku?"
" Mana mungkin aku tau ? "
" Lalu kenapa kau tidak mau membebaskanku?"
" Aku sudah katakan akan memusnahkan seluruh penyihir bukan?"
" Tidak bukan itu yang kau lakukan. Kau bermain main denganku!"
" Maksudmu aku bermain main dengan tubuhmu?"
Alland beralih mendekati Kezia
" Kau jalang bodoh yang ketika ku sentuh langsung menjadi betina birahi yang memaksaku untuk menyetubuhinya. Itulah dirimu!"
" Itu adalah efek sihirnya! Memang harus bagaimana lagi? Kalau begitu berhentilah menyentuh atau bahkan meminum darahku!"
"Dan jangan lupakan baumu! Sihir itu berada di seluruh tubuhmu. Tanpa mantra apapun kau seperti sihir berjalan yang terus aktif."
Kezia terdiam kemudian. Itu benar.
" Kau seharusnya tidak membuat ikatan dengan sembarangan orang. Bukankah sudah jelas bagaimana sihirmu memang mengakibatkan kekacauan?"
Alland terkekeh pelan saat menyaksikan keterdiaman Kezia. Namun ekspresi gadis itu beberapa detik kemudian kembali menunjukkan kebengisan.
"Jangan mencoba memanipulasiku! Kau yang dari awal mengangguku sehingga harus membuat ikatan kesana kemari!"
"Kau tidak terima dengan fakta bahwa sihirmu tidak benar benar bekerja padaku. Aku bisa mengendalikanmu dengan mudah. Kau hanya tidak bisa menerima itu.
Sihir hitam mungkin bekerja dengan mudah pada manusia. Tapi itu resikomu pemilik sihir. Cepat atau lambat kau akan tertangkap oleh makhluk lainnya. " ucap Alland tegas." Aku akan selalu menangkapmu. Kau tidak punya jalan untuk kabur lagi. Mengingat kekuatan kita yang berbeda jauh. Jadi berhentilah memberontak selama aku masih memperlakukanmu dengan baik. " lanjut Alland lagi.
Tidak tidak. Kezia masih punya jurus untuk membunuh vampir sialan ini.
'Aku mungkin mati tapi kau juga akan mati bersamaku'
Kezia tiba tiba mendekati tubuh Alland dan memojokkannya. Ia meraih tengkuk lelaki itu dan menciumnya lama. Kezia kemudian meraba seluruh tubuh Alland memaksa Alland untuk bereaksi. Saat Alland terpancing Kezia segera memberanikah diri berteriak kencang membaca mantra di depan wajah Alland.
Alland yang semula terbuai terdiam sebentar mengakui keberanian Kezia untuk mencoba membunuhnya lagi. Ia bergerak menampar wanita itu sebelum ia terkejud ketika wanita itu mengenggam bagian bawahnya dengan kencang.
Kezia belum sempat menyelesaikan mantranya. Ia menggigit tangannya sendiri hingga berdarah kemudian menghisap darah itu banyak banyak sambil terus menggerakkan tangannya.
Cara itu lumayan mengalihkan perhatian Alland. Efek sihir akan semakin terasa saat target mulai terangsang. Kezia meraih tengkuk Alland lagi memaksa Alland meminum darahnya dengan terus merangsang bagian bawah pria itu.
"Menggilalah untukku vampir sialan."
Alland tidak dapat menyembunyikan desahannya saat efek sihir itu semakin kuat ditambah rangsangan yang terus Kezia berikan di bawah membuatnya hilang akal.
Kezia menyadari itu ia bersiap lagi menguncapkan mantra menunggu Alland berada pada titik paling tidak berdaya.
Beberapa menit kemudian Kezia dapat merasakan tubuh Alland menegang tanda akan keluar ia segera mengucapkan mantra itu dengan lantang saat Alland tak akan mampu menghentikannya.
"Akkkh.." Alland berteriak keras saat ia keluar. Bersamaan dengan selesainya mantra yang Kezia ucapkan.
Tubuh Alland mulai tenang. Kezia menunggu dengan tak sabar. Apakah sihir pembunuh itu bekerja?
Kezia dapat merasakan Alland berusaha keras untuk bangun dan meraihnya.
" Jalang sialan." ucap Alland bengis sebelum ia kehilangan tenaga dan tidak sadarkan diri.
Kezia tersenyum getir. Ia terduduk dan mulai menghirup udara sebanyak mungkin. Kesenangan ini bertahan sementara. Ia tahu itu. Sihir itu juga mempengaruhi dirinya.
Kezia segera menjauh dari hutan dengan kondisi yang lemah. Ia harap Ridrigo di sini, ia jujur cukup menyukai lelaki itu yang jujur dan manis. Ia memiki impian memiliki kehidupan normal dengan kisah pencintaan yang normal pula.