Sudah sebulan Kezia melakukan rutinitasnya di toko roti dan ia masih berhubungan dengan Rodrigo. Namun ada yang berbeda darinya. Kezia mulai penasaran. Ia mulai membuat lebih banyak ikatan dimana mana. Ia hanya terus penasaran dan penasaran. Ia tidak bisa menghentikan kebiasaan itu sehingga terus melakukannya.
" Aku benar benar tidak bisa berhenti."
Kezia menyadari itu, ia ingat dengan jelas bagaimana ia berhubungan dengan seluruh pria yang mendekatinya. Ia seolah tidak puas. Kezia juga merasa sihirnya menjadi lebih kuat.
" Aku merasa pergi dari negeri ini bukan ide yang buruk." ucap Kezia saat ia termenung saat menutup toko roti.
Kezia berjalan pulang. Ia teringat dengan vampir yang telah ia bunuh. Ia penasaran apakah sihirnya benar benar berhasil membunuh vampir itu.
Kezia menyusuri jalan dan ia sampai di sebuah rumah besar yang tidak asing. Kezia tanpa ragu mendekati rumah itu dan mengetuk pintu.
Rumah ini masih terlihat seperri sebulan lalu. Seseorang membuka pintu, seorang penjaga pria yang tidak ia kenal.
" Apakah nona mencari seseorang?"
ucap pengawal itu ramah.
" Alland. Apakah ia ada di sini?" tanya Kezia ragu.
" Oh ya! Tuan sedang sakit dan kami merawatnya di kamar. Apa nona mengenal Tuan?"
" Aku teman jauhnya. Apa boleh aku menemuinya?"
Pengawal itu dengan ramah mempersilahkannya masuk. Beberapa pengawal dan pelayan di sana mengenali Kezia dan menyapanya ramah. Kemudian mengantarnya menuju kamar Alland.
Saat masuk Kezia menemukan Alland yang begitu pucat di ranjang. Vampir memang cukup kuat sehingga sihirnya hanya mampu membuat tubuh Alland kesakitan dan melemah bukan mati.
Kezia mendekati tubuh lemah itu dan menatap wajah itu lama.
Kira kira ada berapa banyak lagi makhluk seperti Alland di negeri ini?
Makhluk kuat yang tidak bisa benar benar ditakhlukkan dengan sihirnya.Ia meraih tangan pria itu dan mengelusnya lembut. Ia kadang cukup merindukan vampir ini.
" Ayo bermain bersamaku Alland."
Kezia menggigit pergelangan tangannya dan mengarahkannya tepat di atas mulut Alland. Darahnya menetes dan mulai mengotori mulut pria itu. Kezia bergerak membuka mulut pria itu dan memaksanya untuk menelan darahnya.
Tubuh Alland seperti terhentak kemudian ia bergerak menggigit leher Kezia dan menghisap dengan kuat.
Pria ini tampaknya sangat kelaparan. Tapi Alland menghisap terlalu banyak. Tubuh Kezia melemah dan sebelum ia bisa menghentikan Alland, ia sudah tidak sadarkan diri dan terkulai lemah.Alland mengusap mulutnya sebentar saat ia sudah puas dan berhenti. Ia menatap gadis di depannya datar. Kemudian tanpa ragu melepas seluruh baju gadis itu dan berusaha menyetubuhinya.
" Kau menghampiriku lagi gadis kecil."
Alland menampas Kezia dengan keras menginginkan gadis itu bangun, ia tidak ingin bersetubuh dengan mayat.
Kezia meringis tubuhnya lemas sekali tapi ia tersenyum melihat Alland yang terlihat bugar.
"Aku merindukanmu." Kezia berusaha memeluk Alland yang sedang berencana menyetubuhi tubuhnya.
Alland sudah melepaskan celananya barusan.
" Apa tidak ada yang bisa memuaskanmu selain aku gadis kecil?"
Kezia bergerak menciumi leher Alland. Ia benar benar merindukan lelaki ini. Efek sihir itu semakin menguat. Kezia dengan nikmat mulai menggesekkan kelaminnya dengan milik Alland. Menikmati sensasinya sambil memejamkan mata.
"Apa yang terjadi padamu setelah sebelumnya berencana membunuhku?"
Kezia berhenti sesaat sebelum kemudian kembali melanjutkan kegiatannya
" Bukankah kau juga bergairah sama sepertiku Alland?"
Kezia menatap mata Alland sayu. Alland tersenyum tipis ia kemudian mengangkat tubuh gadis itu dalam pangkuannya sambil memeluk tubuh kecil itu.
" Kau harus menerima dominasiku. Pikiranmu dan fisikmu terikat denganku" ujar Alland sambil mendudukkan dirinya di sofa dengan posisi memangku Kezia.
"Aku tidak tahu, aku masih khawatir soal itu. Aku suka rasa tubuhmu di dalamku. Itu saja."
Alland hanya terdiam sebentar. Pria itu meraih pil dari balik celananya dan mencekoki Kezia dengan pil itu. Kezia menerima pil itu dengan sennag hati dan menelannya.
Efek pil itu langsung terlihat ketika Kezia terlihat mengantuk kemudian memeluk Allland dan jatuh tertidur di sana.
Tampaknya Alland mengurungkan niat untuk menyetubuhninya?
Alland meletakkan tubuh Kezia di kasur dan pergi dari sana sambil mengunci seluruh pintu dari luar.