Bab 32

267 14 0
                                    

" Bersiap siap Kezia! Kita akan pergi dari tempat ini." pria itu sibuk menyiapkan banyak peralatan yang Kezia tidak kenali kemudian memasukkannya ke dalam tas.

"Kita akan kemana?"

Pria itu menoleh sebentar sebelum kembali berjalan kesana kemari mengambil barang barangnya.

"Melarikan diri tentu saja, lebih tepatnya menyembunyikan dirimu."

Kezia hanya diam setelahnya dan ikut mencari barang barang yang mungkin harus ia bawa.

Mereka kemudian keluar bersama dari pondok sederhana yang dibuat dengan sihir, setelahnya pondok kecil itu dihancurkan.

Pria itu kemudian menggenggam tangan Kezia dan mengajaknya untuk berjalan beriringan.

"Kau tahu? Aku rasa keberadaanku sebenarnya tidak sepenting itu sehingga harus melibatkanmu untuk selalu menemaniku. Aku hanya penyihir lemah."

Genggaman pada tangannya menguat membuat Kezia mau tidak mau menoleh dan langsung bersiap dengan pria yang berada di sampingnya yang sedang tersenyum.

"Kau tidak perlu meragukan bagaimana penyihir mengambil tindakan. Kau hanya perlu menuruti perkataanku."

Kezia mendengur kemudian memilih untuk tidak melanjutkan percakapan.

" Jadi kita akan kemana?"

" Kita akan terus berjalan dan berpindah tanpa tujuan sesuai arah mana yang tidak memiliki potensi bahaya."

Kezia mengangguk mengerti sembari manatap hamparan pepohonan di sekelilingnya.

Pria ini bercanda ya? Kezia akui pria ini menyelamatkannya sehingga bisa kembali. Namun bualan macam apa yang selama ini pria itu karang? Kezia akui demon itu tampak lumayan tertarik padanya, tapi mama mungkin seluruh petinggi immortal menyadari keberadaannya? Bagaimana pun Kezia harus tetap curiga terhadap pria di sampingnya.

Penyihir lemah tidak boleh bodoh, mana mungkin bisa bertahan hidup kalau memiliki keduanya? Kira kira apakah Kezia sebaiknya mencoba memanggil Alland? Walau tenaganya belum pulih karena tindakan gila para demon yang memaksanya meminum darah namun ia rasa ia bisa mengirim sinyal kepada Alland untuk menyelamatkannya. Setidaknya ia tau pria itu sudah jatuh hati dan tidak berniat membunuhnya.

"Alland aku kembali" batin Kezia.

Kezia harap vampire tampan itu menerima sinyalnya.

"Apa yang sedang kau pikirkan?"

Pria di sampingnya menoleh penasaran saat melihat Kezia termenung sembari mengikuti nya berjalan. Kezia hanya menggeleng dan sedikit tersenyum.

Pria itu tampak tersenyum tipis, ia kemudian meraih beberapa ranting pohon di sepanjang jalan. Kezia hanya terus memperhatikan pria itu tanpa berniat membantu. Matahari memang sudah mulai tenggelam, tidak terasa mereka sudah berjalan selama berjam jam.

"Kau tunggu di sini oke? Aku akan berburu sebentar." Setelahnya Kezia hanya mengangguk dan pria itu pergi meninggalkannya sendirian.

Hutan ini sangat lengang, kira kira apa banyak hewan buas? Kezia kemudian duduk di bawah sebuah pohon menunggu. Jujur saja ia cukup lelah dengan perjalanan panjang yang mereka lakukan. Mengapa tidak menggunakan sihir atau sesuatu yang membuat perjalanan ini jadi lebih mudah?

Pria itu bahkan Kezia belum menanyakan nama pemuda itu. Tidak tidak itu tidak perlu. Kezia tidak berencana mengenal ataupun menjadi dekat dengan seorang pria yang masih asing dan mencurigakan baginya.

Terlebih penyihir itu tidak bisa dipengaruhi dengan sihir yang Kezia miliki. Kezia sadar kekuatannya sudah muncul lagi. Walau gadis itu belum mengalami efek efek sebelum dimana tubuhnya seperti jalang yang ingin menyentuh setiap lelaki yang ia temui. Bukankah sangat mencurigakan bagaimana seorang penyihir pria punya kekebalan terhadap sihirnya? Bahkan Lord Demon masih mendapat pengaruh dari sihir yang Kezia miliki.

Kira kira siapa pria itu sebenarnya

CURSE WITCH GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang