Part 28

351 14 0
                                    

Kezia bergerak mendekati tubuh Mark yang tampak tidak berdaya, kemudian menyentuh bibir pria itu sambil tersenyum.

Mark terus menatap tingkah laku  gadis kecil di depannya. Tatapan mereka terus bertemu. Tubuh Mark malah semakin panas. Mark kemudian menggigit jemari Kezia yang ada di bibirnya hingga mengeluarkan darah, kemudian menghisap cairan itu sambil terus menatap Kezia.

Setelahnya Mark kembali menggeram. Kezia kemudian ikut masuk merendam dirinya dengan air dingin, sehingga gaunnya basah kuyup menampakkan lekuk tubuhnya.

"Apa yang sedang kau lakukan penyihir?"

Kezia kaget saat mendapati wajah Mark yang entah kenapa menyiratkan kemarahan. Kezia segera mengangkat gaunnya yang berat karena air berencana melarikan diri, namun Mark menarik tangannya hingga tubuh Kezia jatuh tepat di atas demon itu.

"Apa kau ingin aku menyetubuhi saat ini juga penyihir?" ucap Lord demon itu penuh penekanan. Tanpa sadar aura kuat pria itu ikut menguar di kamar mandi membuat Kezia semakin mati kutu dan sulit untuk bernafas.

"Maafkan saya Lord." ucap Kezia pelan sambil menunduk.

Demon itu tiba tiba mencium bibirnya lagi. Ciuman yang kasar dan memabukkan. Ini buruk, Kezia mulai merasakan tubuhnya memanas. Ciuman itu terus berlanjut dalam waktu lama. Beberapa kali Kezia kehabisan nafas sehingga ia mendorong tubuh Mark kemudian dengan terengah engah berusaha meraup oksigen di sekitarnya.

"Apa kau ingin berubah menjadi demon? Aku bisa melakukan ritual khusus untuk itu. Setidaknya setelah itu kau bisa menghadapiku." ucap pria itu masih dengan tatapan sayu. Padahal lelaki itu marah tadi namun kini kembali berperilaku seperti anjing jinak.

"Saya bisa mati jika ritual itu gagal tuan. Tubuh saya cukup sensitif dan mungkin tidak akan sanggup menampung darah seorang demon yang kuat." ucap Kezia pelan. Itu hanya alabi, namun cukup masuk akal untuk dijadikan alasan.

Pria itu kembali mengecup bibir Kezia sebentar.

"Lalu apa yang harus kita lakukan? Tubuhmu akan langsung hancur saat aku menyentuhmu. Dan aku barangkali akan menyesal setelahnya." ucap pria itu lagi.

Kezia terdiam mendengar kejujuran lelaki itu.

Mark sendiri menikmati ekspresi diam dan kebingungan gadis di depannya. Tidak bisa mengelak soal rasa panas di tubuhnya. Namun ia dapat merasakan gadis ini juga menginginkan dirinya.

"Atau paling tidak kau harus memuaskanku dengan cara lain."

Mark tersenyum saat mengucapkan itu. Ia bergerak menangkap pergelangan tangan Kezia kemudian menancapkan taringnya dalam dalam. Gadis itu tidak berteriak namun rasa sakit sangat kentara dari ekspresi wajahnya.

Kezia membiarkan pria itu melakukan segala hal sesuka hati. Gadis itu terus meringis pelan saat gigitan gigitan itu berpindah pindah dari satu titik dan titik lain dari tangan hingga lehernya. Pria itu juga berusaha meraih kaki gadis itu dan meninggalkan banyak bekas gigitan di sana. Pria itu juga tidak lupa menghisap darah Kezia di setiap gigitan yang ia lakukan.

Tubuh Kezia lemas, Mark yang menyadari itu menangkap tubuh Kezia yang akan terjatuh ke belakang ke arah tubuhnya. Mark mengusap rambut gadis itu lembut. Sedangkan perlahan gadisnya merasa mengantuk dan terlelap di pelukannya.

Air dingin sekitar mereka tidak lagi bersih, namun kini sedikit kotor dengan banyaknya tetesan darah bekas gigitan yang tersebar dari seluruh bekas gigitan di tubuh Kezia.

Mark tidak terlalu mempedulikan hal itu, terus memeluk Kezia yang tertidur di dadanya. Memilih untuk berendam lebih lama

CURSE WITCH GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang