Part 14

706 22 0
                                    

Alland menghampiri Kezia di kamarnya. Perempuan itu masih tertidur pulas dengan wajah yang memucat. Tidak sesuai prediksi. Alland berharap wanita ini memberontak sehingga ia bisa memasangkan rantai bergerigi di kedua pergelangan kakinya. Sayang yang ia lihat adalah mayat hidup.

Dokter keluarga datang setelahnya memeriksa kondisi Kezia.

" Tuan... Nona hanya mengalami gejala demam dan kekurangan darah. Memberikan lebih banyak istirahat akan membuat nona lebih baik"

Alland mendekat duduk di samping ranjang menatap Kezia rumit.

"Baumu sangat menganggu."

Ia kemudian mengelus pucuk kepala Kezia dengan lembut. Kemudian kedua pipi pucat gadis itu yang terasa dingin.

"Apa kau ingin mencoba darahku?"
Alland entah apa yang pria itu pikirkan mencekoki Kezia dengan darahnya melalui mulut. Kezia merasa sedikit terganggu dalam tidurnya namun ia kembali tenang kemudian.

Alland mulai mengendus ngendus rambut gadis itu. Ia merangkak manaiki ranjang dan menempatkan dirinya di atas tubuh kecil Kezia. Ia mulai menjilat bibir dan pipi Kezia secara bergantian. Kemudian menghisap leher gadis itu kuat hingga tercipta bekas keunguan.

Tidak hanya itu Alland mulai berusaha melepaskan pakaian yang gadis itu gunakan hingga tidak berbekas. Ia mulai meraih bulatan indah di depannya sambil meremas dan menghisapnya dengan kuat.

"Alland.."
Kezia terbangun. Tatapan mereka bertemu. Alland tersenyum tipis kemudian berusaha mencium bibir Kezia. Kezia menerima ciuman itu. Ciuman yang terasa lembut dan juga manis.

Kezia bergerak membuka pakaian Alland dengan berusaha melepaskan kancingnya satu persatu.

"Kau sangat mudah terpancing."
Alland memeluk tubuh kecil Kezia sebentar.

"Apa kau jatuh cinta padaku?"

Kezia tersadar dan terdiam.

" Ada bayaran mahal jika kau mencintai seorang vampir. Kau harus siap saat aku terobsesi dan mengurungmu kemudian mempermainkan mu. Apa kau siap?"
Alland terdengar serius.

Alland memaksa Kezia menelan sebuah pill. Efek sihirnya hilang secara perlahan. Rona merah serta tatapan sayu gadis itu perlahan lenyap digantikan kebingungan.

" Aku berhasil menakhlukkanmu gadis kecil. Jika aku mau, aku bisa membuatmu bergantung padaku. Bahkan mengurungmu tanpa perlawanan. Kau sudah kalah disini."

Alland mengelus pipi Kezia lembut kemudian menutupi tubuh terbuka Kezia.

" Kau harus segera berpikir sebelum efek sihirmu kembali dan aku bisa saja berubah pikiran"

Alland tersenyum tipis. Ia kemudian mengangkat tubuh Kezia dan menempatkan gadis itu tepat di pangkuannya lalu memeluk erat. Pria itu mengendus ngendus lekukan leher Kezia sambil menikmati kelembutan kulit gadis itu.

Kezia perlahan mengantuk dalam pelukan Alland.

"Kau milikku"

Mulai hari itu Kezia tidur dalam waktu lama. Ia kadang terbangun dengan Alland yang masih sibuk menyentuhnya dan mencuri kecupan.
Ia bangun hanya untuk makan dan kembali tertidur dalam waktu yang lama.

Para pelayan mulai membicarakan tuan mereka yang tidak pernah keluar kamar. Beberapa pelayan kadang mengintip dan mendapati tuannya memeluk tubuh polos pekerjanya?

Mereka mengira Kezia memang pekerja di sana atau mungkin jalang yang di sewa untuk menemani sang tuan. Namun saat mengintip para pelayan berpikir gadis itu kekasihnya.

"Tuan sudah beberapa hari tidak meminum darah. Ia menolak berkata tidak sedang berselera makan."

Seorang pelayan mengadu pada dokter tuan mereka. Walau seorang vampir Alland memperlakukan mereka dengan baik, sehingga beberapa menganggap Alland adalah anak atau saudara mereka.

Rico selaku dokter mengetuk pintu kamar kencang menghentikan kegiatan Alland di sana.

Kondisi Alland tampak buruk. Ia semakin pucat dengan kantung mata yang menghitam di bawah mata. Ia mengendong tubuh Kezia dan memeluknya.

Rico tampak kaget saat mendapati tuannya mengendong tubuh telanjang seorang gadis tanpa berniat menutupi apapun.

Alland tampak menggeram ia terlihat kesal seseorang menganggu kegiatannya.

" Anda tidak makan dan juga mengurus pekerjaan Tuan. Banyak pelayan yang khawatir dan juga rekan bisnis Anda. "

Alland mengangguk menyuruh Rico memberinya waktu untuk bersiap.

Rico kembali terkejut saat melihat tuannya memangku gadis tadi di depan dadanya. Tubuh Kezia yang kecil dan pendek membuat ia terlihat pas dalam pangkuan Alland.

Alland menatap sekitarnya penuh intimidasi. Ia kemudian mengurus beberapa pekerjaan sambil memangku Kezia dalam pakaian tidur.


CURSE WITCH GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang