Part 12

722 26 0
                                    

Rodrigo sangat merindukan gadis pemilik toko roti yang ia jumpai seminggu lalu. Ya mereka melewati em moment yang indah sehingga Rodrigo tidak bisa melupakannya.

Namun toko roti itu kembali tutup dalam waktu lama membuat ia kembali mengulang rutinitasnya untuk melewati daerah itu berkali kali di sela kesibukannya.

"Kemana wanita itu pergi?"
Rodeigo tidak bisa berbohong jika ia merasa sedih. Ya ia barangkali sangat menyukai wanita itu sehingga yang ia rasakan hanya kerinduan.

Ia mendengar ada seseorang yang mencegat pedagang antara negeri di hutan. Kabar itu cepat sampai mengingat keberangkatan pedagang selalu dikawal prajurit istana untuk kelancaran perjalanan.

Ia besok akan ditugaskan menuju peebatasan untuk berpatroli di sana. Namun ia mungkin akan melewati toko roti itu lagi hari ini.

Namun ia kini kebingungan. Bukannya ke toko roti ia malah berjalan menuju hutan tanpa tau arah. Ia kemudian mulai merasa gelisah dan mempercepat langkahnya. Butuh waktu cukup lama hingga ia tiba di sebuah danau di tengah hutan dan menemukan seseorang sedang berendam di sana. Seorang wanita.

Rodrigo melangkah mendekat memperhatikan seseorang dengan rambut hitam tergerai yang sedang membelakanginya.

" Kau datang."

Wanita itu menoleh menampilkan senyum terbaiknya. Namun Rodrigo tidak terkejut, tubuhnya malah memanas.

'Sihirku mendorong pria ini mendatangiku' batin Kezia.

Benar. Kezialah yang memanggil Rodrigo.

" Kemarilah Rodrigo "

Rodrigo tanpa berpikir ikut masuk ke danau, ia hanya diam seolah menunggu Kezia memerintahnya. Kezia memeluk lelaki itu. Bersyukur ia menemukan danau di sekitar hutan untuk mendinginkan tubuhnya. Tapi ia tak menyangka sihirnya bisa membuat Rodrigo datang kepadanya.

" Apa kau merindukanku? " ucap Kezia lembut masih sambil memeluk lelaki itu.

"Aku sangat merindukanmu" ucap Rodeigo jujur.

Kezia tersenyum. Ia menuntut Rodrigo keluar dari danau itu lalu mengenggam tangannya.

' Pria ini sangat patuh dan manis' batin Kezia

Kezia bisa merasakan betapa ia bisa mendominasi pria ini dengan mudah. Berbeda dengan vampir sialan yang selalu menguasai dirinya.

Kezia tau Rodrigo sudah sangat terpengaruh oleh sihirnya. Dipikir bagaimana pun sihir yang ia miliki memang mendukung untuk seorang jalang yang ahli.

"Apa kau menginginkan sesuatu Rodrigo?" ucap Kezia sambil tersenyum.

Rodrigo menatap Kezia tenang. Ia tidak terlihat gelisah maupun perilaku mencurigakan lainnya.

" Aku merasa senang bisa menemukanmu." Rodrigo tersenyum cerah menunjukkan rasa bahagianya.

Kezia tersenyum lagi mendengar jawaban pria itu. Ia menuntun Rodrigo dan dirinya keluar dari hutan   itu. Mereka saling terdiam selama perjalanan.

Rodrigo memaksa untuk mengantarkan Kezia pulang. Prajurit itu memiliki banyak waktu luang ternyata. Kezia mengiyakan keinginan pria itu. Namun Kezia berubah pikiran ia menarik tangan Rodrigo ketika mereka berada di sekitar toko rotinya. Ia memaksa pria itu untuk masuk ke dalam toko roti yang kosong.

Kezia memojokkan pria itu ke dinding dan melepaskan pakaian Rodrigo dengan tergesa. Rodrigo seperti biasa hanya terdiam sambil memperhatikan Kezia yang sibuk melepaskan pakaian pria itu. Kezia lagi lagi tanpa aba aba menyatukan tubuh mereka tergesa gesa. Ia membuat Rodrigo terduduk di lantai.

" Wajahmu memerah. Kau sangat tampan Rodrigo." ucap Kezia di sela kegiatan mereka. Rodrigo terus menatap wajah Kezia tanpa berpaling. Ia membiarkan wanita itu mendominasi sepenuhnya.

Mereka selesai satu jam kemudian. Namun Kezia masih setia memeluk tubuh Rodrigo erat.

" Bagaimana jika kita menikah saja?" ucap Kezia tiba - tiba.

Rodrigo masih menikmati pelukan wanita itu saat ia tersenyum mendengar pernyataan itu.

Saat ingin menjawab Kezia mencium bibir pria itu dalam kemudian beranjak  dari sana.

CURSE WITCH GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang