Bab 33

245 17 0
                                    

Tidak mudah bagi Kezia melewati hutan dengan berjalan kaki. Apakah benar penyihir mulai melakukan hal ini agar jejak mereka tidak diketahui. Kezia menyadari betapa rumit hidup sebagai penyihir.

Sangat aneh saat orang orang dengan kekuatan khusus mulai berpikir untuk menyembunyikan dirinya sendiri. Gadis itu kini masih berjalan bersama seorang pria di sampingnya. Sudah berkali kali dirinya berkata lelah namun lelaki itu tidak mendengar dan terus memaksanya berjalan lebih banyak.

Lagi pula mengapa saat mereka berhasil melarikan diri, mereka malah dikirim di tempat antah berantah ini. Tempat ini entah berada di bagian dunia mana. Hanya kebingungan yang gadis itu punya, terlebih jika ingin melarikan diri setidaknya ia harus tau tempat untuk pulang.

"Sial!" Pria di depannya tiba tiba berdecak. Ada apa? Apakah pria ini lelah?

"Seseorang sedang mengarah ke sini. Kita seharusnya tidak menggunakan sihir di sini. Tapi mengapa para keparat itu tetap bisa menemukanmu."

Kezia hanya terdiam bingung. Sudahlah memang apa yang diketahui tokoh utama yang satu ini. Hanya gadis bodoh yang tidak tahu apapun bahkan soal dirinya.

"Kita tidak menyembunyikan baumu, setidaknya hingga kini, aku belum bisa menemukan caranya."

"Ini sangat aneh bagaimana ada orang orang yang benar benar mengejarku seolah buronan dengan tingkat bahaya tinggi." ucapku pelan.

"Sayang sekali aku juga tidak mengetahui alasan pastinya. " dengus pria itu.

"Jadi apa yang harus kita perbuat? Selama mereka bisa mencium bauku, mereka akan terus menemukan lokasi kita. " ucapku logis.

Pria itu terdiam sebentar.

"Ah benar kau harus mengingat namaku." Kezia terkejut mendengar penuturan lelaki di depannya, bisa bisanya mereka melewati sesi ini saat keadaan genting.

"Nathan" ucap pria itu lagi.

Kezia hanya mengangguk kecil kemudian.

"Apakah kita harus mencoba beberapa metode?"

Metode apa yang pria ini maksud?

Pria bernama Nathan itu menarik tangan Kezia membawa tubuh mereka menjadi lebih dekat. Kezia menyernyit .

"Kira kira bagaimana cara menghilangkan baumu yang kuat ini? Apa kau semacam betina birahi yang akan mengeluarkan aroma tertentu saat musim kawin?"

Hah?

Nathan bergerak mencium bibir Kezia, lengan pria itu juga mendekap tubuh Kezia dengan erat. Ciuman mereka berubah menjadi lumatan dan decapan basah.

"Apa yang sedang kau coba lakukan Nathan?" ucap Kezia terengah engah setelah mereka menjeda ciuman itu.

"Aku benar, ciuman membuat baumu semakin kuat."

Kezia menggeleng
"Bukan pilihan baik untuk melanjutkan lebih dari ini jika itu yang kau pikirkan."

Nathan tampak bingung, ia tentu benar benar berpikir untuk melakukan lebih jauh saat ini.

"Barangkali orang orang itu berniat menjadikanku jalang mereka. Aku rasa itu adalah kemungkinan paling masuk akal."

"Maksudmu ini hanya soal banyak petinggi yang penasaran akan dirimu dan mencicipimu untuk dijadikan semacam budak atau istri kesekian begitu?"

Kezia mengangguk. Apalagi yang diinginkan para petinggi dunia immortal selain sensasi dari wanita yang terus membuat mereka terangsang akan baunya dan akan selalu bertindak seperti jalang?

"Aku rasa tidak sesederhana itu Kezia."

"Orang berkuasa cendrung melakukan banyak hal konyol yang tidak masuk akal. Kau pasti tahu itu."

Nathan bergerak mengecup bibir Kezia dengan cepat.

"Jadi kau punya ide untuk melarikan diri dari sini tanpa sihir tentunya?"

Tangan pria itu mulai meraba kemana mana.

"Mengapa kau tetap mencoba menyentuhku keparat!"

Pria itu tersenyum. Ah ini buruk, Nathan tampaknya sudah sampai pada batasnya, ia tidak sanggup lagi menahan rasa mabuk akibat aroma gadis di depannya.

CURSE WITCH GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang