Jaiden menyadari kekacauan yang ditimbulkan penyihir itu. Bau gadis itu sudah menjauh dari istana, namun selalu bisa dilacak kapan pun. Sang lord tampak tidak benar benar serius menanggapi hal itu. Ia hanya memerintahkan pasukan mencari gadis itu tanpa turun tangan. Siapa yang tau apa yang dipikirkan sang Lord?
Jaiden mendekati Mark menunggu perintah selanjutnya. Namun Lordnya tidak memberinya perintah apapun. Jaiden bahkan dapat merasakan bahwa gadis itu akan benar benar berhasil melarikan diri. Ia yakin sang Lord juga menyadari itu.
Mark terlihat santai pergi meninggalkan singgasananya kemudian menyenangkan dirinya dengan salah satu jalang yang baru didapatkan Jaiden.
Melihat itu Jaiden tidak ambil pusing. Ia memandang ke arah kejauhan tempat aroma seorang gadis tercium samar samar.
Disisi lain kelima demon itu masih membantu Kezia menemukan portal. Tidak ada petunjuk. Daerah ini memang sangat ketat sehingga demon jarang yang bisa melarikan diri melalui portal.
Kezia menyadari kegelisahan demon yang menggendongnya.
"Kau yakin bisa menemukan jalan keluar?"
Demon itu hanya diam dengan wajah tenang yang di buat buat. Mereka terus terbang menjauh entah kemana.
Akhirnya salah satu dari mereka seperti berusaha berbicara pada yang lainnya. Salah satu demon yang terkoneksi padanya berkata bahwa ada cara lain agar mereka tidak lagi diikuti yaitu membuat Kezia sepenuhnya memiliki darah demon.Kezia tidak setuju pada awalnya, namun jika ia bisa bersembunyi dari lord demon itu lebih lama ia bisa mencari cara keluar dari sini.
Demon yang terkoneksi dengan Kezia meraih tubuh Kezia dari gendongan kawannya kemudian memberi aba aba sebelum mencium bibir Kezia. Gadis itu tidak mengerti ritual macam apa yang harus dilakukan agar bisa berubah sepenuhnya menjadi demon. Namun ia langsung tau saat demon itu mulai menyentuhnya.
"Aku akan membuat tubuhmu kental akan bauku nona." batin pria demon itu.
Kezia tidak mempermasalahkan itu, toh mereka sudah melakukannya sebelumnya. Akhirnya mereka melakukan penyatuan di udara sambil dipeluk Kezia menikmati kegiatan mereka.
Demon itu beralih menggigit lalu menghisap ceruk leher Kezia dalam dalam, hingga Kezia berontak karena ia merasakan alarm bahaya seolah sebentar lagi dirinya akan mati. Namun sebelum itu Kezia pingsan di tempat. Demon itu berhenti kemudian menghisap darahnya sendiri dan dikumpulkan di mulut kemudian mencium gadis di pelukannya dan berusaha menyalurkan lebih banyak darah di sana.
Meskipun lemah, tubuh gadis itu lumayan bisa menahan darah demon dalam jumlah sedikit, terbukti tidak ada efek samping saat pertama kali demon itu mencekokinya darah. Tapi bagaimana dengan dosis tinggi?
Pria demon itu terus berusaha membuat Kezia meminum darahnya dalam kondisi sekarat. Namun Kezia entah kenapa masih memiliki kesadaran untuk menelan cairan itu terus menerus. Pria demon itu melakukannya berulang ulang, hingga dirasa cukup ia kemudian berhenti.
Walau merasa terpancing keempat temannya menahan diri dan lebih memilih untuk menepi. Mereka yakin aroma tubuh gadis ini sudah hilang digantikan darah demon liar yang kental yang ada pada diri mereka.
Salah satu demon menidurkan tubuh Kezia di antara dedaunan di hutan. Mereka juga tidak lupa menutupi tubuh polos gadis itu dengan beberapa lembar kain untuk menutupi daerah penting saja.
Para prajurit istana mulai kebingungan saat tidak lagi bisa mencium bau gadis penyihir, kemudian memilih melapor ke istana, mengira gadis itu telah berhasil kabur melalui portal.