Bab 19

514 19 0
                                    

Kezia dan Alland melewati hari hari berikutnya dengan tenang. Gadis itu tidak lagi memberontak dan Alland merasa lega akan hal itu.

"Ramuanku bertahan sangat lama ditubuhmu, agak mencengangkan sudah hampir sebulan sihirmu tidak lagi muncul." ucap Alland di sela makan pagi mereka.

Kezia tersenyum cerah dan mengangguk menunjukkan kebahagiaan karena bisa terbesar dari lingkaran sihir itu untuk sementara.

Alland tampak membalas senyuman Kezia dengan sama indahnya.

"Aku senang kau tetap tinggal di rumah untuk sementara waktu, tapi sebentar lagi, apakah kau tidak penasaran berapa lama efek ramuanku akan menahan sihirmu?"

Suasana di meja makan berubah seketika. Begitu pula dengan raut wajah Kezia.

"Aku mengkhawatirkan mu, kau tau bukan, aku tidak mungkin lagi menggunakan ramuan itu kembali padamu?"

"Aku tahu" ucap Kezia.

Kezia ingat ramuan itu, Alland membantunya untuk menghilangkan sihir, tapi efeknya buruk sekali, seakan perlahan menyerap energi kehidupannya, kira kira mungkin jika ia meminum ramuan itu lagi. Kezia akan benar benar mati.

Akan sangat menyenangkan jika ia bisa beristirahat dari memikirkan banyak hal sekaligus.

"Barangkali memang kematianku tidak bisa dicegah." ucap Kezia tiba-tiba.

Alland terlihat terkejut sebentar sebelum kembali menenangkan dirinya.

"Aku mungkin akan tetap mati dengan cara minum ramuan, atau dengan bersetubuh hingga tubuhku rusak dan mati." Kezia mengucapkan hal itu tanpa ekspresi sambil menatap Alland yang masih terdiam.

Tampaknya vampire itu yang kini tak rela membiarkannya mati. Bahkan setelahnya Alland tidak lagi berkata apapun. Ia meninggalkan meja dan kembali ke ruangannya meninggalkan Kezia di ruang makan.

"Wow ucapanmu membuatnya bersedih." ucap pria tak kasar mata yang tampaknya menguping dari tadi. Kezia merasa terganggu segera beranjak ke ruangannya.

"Mungkin jika kau masih memiliki sihirmu kau juga bisa membuatku jatuh cinta padamu hehe."

Kezia mendelik ke sembarang arah. Tolong katakan sampai kapan makhluk ini akan menempel padanya.

" Kau benar jika aku masih memiliki sihirku setidaknya aku bisa membuatmu menurut tanpa perlu banyak usaha." ucap Kezia

Kezia mendudukkan dirinya di ranjang menatap ke arah jendela.

"Kau sudah berjanji meninggalkan vampire itu dan mengikutiku bukan? Tidak ada lagi yang perlu kau khawatirkan. Sedikit menyedihkan mendengarmu berbicara soal kematian padahal aku adalah malaikat mautmu." pria itu berucap sambil menyentuh Kezia sana sini. Pria tak kasat mata itu punya keuntungan besar karena tidak dapat di sentuh. Kezia berencana melakukan kekerasan fisik jika tau bagaimana membuat pria ini kehilangan kekuatan menghilangnya itu.

Kezia cukup risih, walau ia sering melakukan hal-hal yang di luar batas. Namun ia tidak menginginkan sentuhan sembarangan terlebih orang itu menjadi ancaman hidupnya.

Pria itu pernah berkata seorang demon tertarik pada Kezia. Demon itu sempat menyadari keberadaan Kezia dari baunya. Namun ia gagal karena Alland yang membawanya kabur.

Benar saat itu Alland pernah berkata soal sosok kuat yang menakutinya. Kezia cukup kebingungan bagaimana seorang demon terpikat padahal ia kehilangan sihir untuk sementara waktu. Bau tubuh Kezia juga tidak akan memberi efek rangsangan bersamaan saat sihir itu masih terbelenggu.

Apa kira-kira tujuan makhluk kuat bernama demon itu padanya? Kezia tidak ingin terlibat dengan makhluk yang lebih berbahaya dari vampire.
Mengapa makhluk-makhluk mengerikan itu mulai menampakkan diri satu persatu. Kezia sangat cemas

Mungkin ide bagus mengadu pada Alland soal pria tak kasat mata itu, namun Kezia ragu saat pria itu selalu mengikutinya namun Alland tidak menyadari keberadaan pria itu. Penciuman vampire cukup kuat, kecuali pria itu menggunakan sihir yang bisa menghilangkan keberadaannya.

Jikalau itu benar, terlalu beresiko mengambil tindakan saat pria itu bisa membunuhnya kapan saja tanpa bisa melakukan perlawanan.

CURSE WITCH GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang