Bab 35

408 15 0
                                    

"Tolong hentikan." ujar Kezia lemah.

Pria di depannya berhenti bergerak. Raut wajahnya tampak bingung.

"Kau benar benar berencana membuatku hamil ya?" Kezia kemudian mendorong tubuh Nathan kencang, walau tidak ada pergerakan berarti dari dorongan itu.

"Apa maksudmu, kita sama sama menikmatinya." ucapan santai pria itu membuat Kezia emosi.

"Kumohon berhenti." Kezia tidak merasa lelah atau apapun, tapi ia tahu tubuhnya mulai memberikan reaksi berbeda. Ia takut dirinya benar benar akan mengandung.

Pria itu tampak tidak peduli, Kezia mulai kesal dan menampar wajah Nathan.

"Bagaimana jika aku membunuhmu saat ini juga."

Nathan tampak menghentikan kegiatannya kemudian meraih wajah Kezia.

"Mengapa kau sangat marah sayang?"
Pria itu membelai wajah Kezia dengan lembut, jangan lupa senyuman lembut yang pria itu tunjukkan.

"Apa kau benar benar penyihir?" tanya Kezia pelan. Tidak Kezia hanya bertanya. Aura pria ini lumayan kuat. Apa penyihir pria punya aura sekuat ini?

"Pertanyaan yang bagus." Kezia semakin merasa buruk saat melihat bagaimana pria di depannya tersenyum.

"Siapa kau sebenarnya?" cicit Kezia pelan. Ini buruk, perlahan Kezia merasa takut, nyalinya menciut, yang ada di kepalanya kini hanya rasa takut.

Pria itu kembali mengecup bibir gadis di depannya, kemudian bergerak melumat dan memperdalam ciuman. Kezia mau tidak mau membalas saat merasakan taring yang begitu tajam menggores bibirnya.

Ini buruk, Kezia dapat mengenali siapa sosok yang ada di depannya. Aura kuat yang sangat mengintimidasi. Mengapa pria ini repot repot menyamar hanya untuk berdekatan dengannya. Pria ini gila ya?

"Its your Lord darling." Kezia tidak lagi terkejut saat pria itu menunjukkan fisik aslinya.

" Sangat lelah untuk tetap dalam ukuran manusia kau tahu? Jadi karena aku lelah kau harus berikan apa yang ku inginkan."

Sial. Apa yang harus ia lakukan sekarang. Ukuran kelamin pria di depannya semakin besar. Dan itu buruk. Kezia mulai merasa terbakar ada perutnya.

"Siapa yang menyuruhmu melarikan diri? Kau harus dapat hukuman."

Kezia berusaha memberontak. Ia tidak tahan dengan rasa sakit yang pria itu timbulkan.

"Maafkan aku. Tolong lepaskan."

Kezia setelahnya menjerit kesakitan, pria itu tak segan menyetubuhinya dengan kasar dan membuat setiap penyatuan itu menjadi menyakitkan.

Tubuh Kezia bergetar, ia merasakan sakit yang luar biasa.

"Kau yang dari awal mengancam hidupku! KAU YANG DARI AWAL MEMBUAT HIDUPKU MENJADI LEBIH RUMIT KEPARAT!"

PLAKK

Mark pria itu menampar Kezia dengan keras, tidak peduli soal bagaimana tulang leher gadis itu yang berbunyi dan bisa saja patah.

Saat tubuhnya terhuyung ke belakang ia menyadari perutnya bersinar. Ada tanda khusus yang terbentuk disana diiringi rasa panas yang teramat sangat di perutnya.

"Mengapa kau terlihat begitu tersiksa sayang? Oh tidak kita harus pulang. Kau harus diobati dan beristirahat yang cukup."

Kezia sangat kesal. Pria itu kemudian mengendongnya yang tidak lagi punya tenaga di tengah rasa terbakar pada perutnya. Tanda itu, sejak kapan Kezia memilikinya?

"Baumu memang sangat kuat ya, ah aku ingin lagi." ucap pria itu seraya mengigit gigit leher Kezia gemas kemudian menghisap darah di lehernya.

"Ah kau benar benar definisi alkohol yang sesungguhnya Kezia."

Kezia menelan ludah mendengar perkataan lelaki itu.

"Tolong jangan bawa aku ke tempat mu lagi." cicit Kezia pelan di tengah rasa sakitnya yang mulai mereda.

"Kenapa?"

"Aku hanya tidak menyukainya saja."

CURSE WITCH GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang