Ruangan gelap dengan aura mencekam. Jaiden mengerti tuannya selalu punya aura yang mematikan. Bahkan tanpa menyentuh ia bisa membunuh siapapun di sekitarnya. Jaiden beruntung, ia dianugerahi kekuatan lebih dari demon lain sehingga ia layak untuk menjadi pelayan demon terkuat.
Gadis itu pingsan setelah Jaiden menggendongnya menuju singgasana tuannya. Siapa yang tau apa yang diinginkan seorang demon lord dari penyihir lemah yang punya sihir hitam? Mungkin menikmati tubuh gadis itu atau apapun yang ingin ia lakukan.
Jaiden mengakui bau gadis ini sangat kuat. Tak heran sang tuan memaksanya dalam bentuk tak kasat mata. Jadi Ia tidak bisa menyentuh gadis itu sesukanya. Jaiden bisa menyentuh gadis itu beberapa kali namun selalu ada batasan. Ia akan langsung dibunuh karena tubuhnya adalah milik sang tuan.
Cukup mengagetkan penyihir lemah itu dilindungi oleh seorang vampir. Meskipun ras vampir tidak sekuat demon. Tapi hal ini cukup menarik bagaimana ras ras yang pada dasarnya jarang bersinggungan secara langsung harus memperebutkan gadis yang sama dengan tujuan yang bisa jadi sama.
Sungguh gadis penyihir yang malang. Tentu terlibat dengan demon apalagi seorang lord bukan ide yang bagus. Saat ia terperangkap tidak ada lagi jalan keluar. Kecuali mati tentunya.
Bangsa demon seperti namanya adalah iblis itu sendiri. Jaiden secara rutin membawakan sang lord wanita untuk sekedar bermain atau dijadikan santapan. Sang lord sangat suka memakan daging wanita, ia berkata teksturnya lembut dan ia juga dapat bersenang senang sebelum memakan mereka.
Bangsa demon menaungi beberapa desa manusia dimana anak perempuan wajib dipersembahkan kepada lord jika mereka ingin hidup aman ataupun mendapat imbalan dari persembahan itu. Manusia sangat muda di tipu.
Namun bagaimana mengenai penyihir lemah yang satu ini? Penyihir jarang bisa ditemui. Entah karena mereka selalu berpindah dan menolak manciptakan pemerintahan sendiri atau memang itulah cara mereka hidup. Selalu bersembunyi mengamati sekitar. Oleh sebab itu beberapa bangsa tertentu sangat tertarik untuk bisa menemukan salah satu atau menangkapnya. Karena mereka layaknya barang yang sulit ditemukan.
Kezia penyihir lemah itu sangat amat tidak beruntung karena kehadirannya disadari oleh banyak makhluk immortal. Dan gadis itu juga membawa kutukan dalam tubuhnya. Kutukan yang merepotkan dan menarik di saat bersamaan.
Jaiden terkejut saat Lordnya terlihat sangat penasaran dengan langsung menghampiri untuk melihat gadis penyihir di gendongannya. Dengan hormat Jaiden menyerahkan tubuh gadis itu pada sang tuan.
Kepulan asap hitam mengelilingi ruangan itu, bersamaan dengan senyuman sang Lord yang membuat Jaiden merasa senang
"Kerja bagus, kau membawanya tanpa harus memancing vampir itu kemari. Aku tidak ingin repot repot menghadapi kekacauan kecil di istanaku." ucap sang Lord dengan suara berat.
Jaiden menundukkan pandangan menunjukkan rasa hormat.
"Sudah tugas saya melayani Lord."
Ucapan Jeiden tampaknya menyenangkan pria itu. Walau tampaknya ia sedikit kurang senang karena mangsanya sedikit terkoyak di bagian lengen. Tapi ia akan mengampuni Jeiden untuk hal itu.
"Apa kau punya catatan berapa banyak pria yang sudah terjebak dengan sihir gadis ini?" tanya pria yang disebut lord itu.
Jaiden menyerahkan laporannya kepada pria itu.
Lordnya tampak menyeringai lagi. Jaiden tidak benar benar tau apa yang sedang tuannya pikirkan. Lordnya memeluk tubuh kecil gadis itu dengan erat, walau darah gadis itu juga ikut mengotori pakaiannya, namun tentu saja sang lord menyukai itu.
Sayang sekali jika Lordnya tertarik pada penyihir lemah bertubuh kecil sedangkan Jaiden bisa mencari wanita wanita yang cocok dengan selera tuannya. Walau tidak bisa dipungkiri Jaiden cukup terganggu dengan aroma tubuh gadis ini yang kuat.