GADIS KECIL MILIK MAFIA

mansion

Yn mulai memejamkan kedua mata nya dan menarik nafas nya perlahan ,ia mencoba untuk tidur meski pun kenyataan nya akan sulit mengingat mimpi buruk yang ia alami selalu menghantui nya. Pada akhirnya ia tetap terbangun dah melihat sekeliling tepat di mana hanya ada mereka saja dan juga pramugari dan sang pilot.

"Daddy "

Seok jin menoleh ,ia yang semula fokus ke arah layar ipad nya sesaat mengalihkan pandangan nya ke arah sang gadis

"Kenapa sayang "

Yn menatap lekat wajah rupawan milik seok jin yang menawan ,pemuda tampan itu terlihat mendekatkan wajah nya dan melumat bibir mungil nya singkat

"Kamu ingin sesuatu emm"

Yn menggeleng pelan ,gadis cantik tetap menatap seok jin dengan lurus

"Kenapa hanya ada kita di sini daddy ,apakah tidak ada penumpang yang lain"

Seok jin tersenyum ,pemuda tampan itu menaruh ipad nya ke atas meja kecil yang ada di samping nya kemudian menangkup wajah yn dengan kedua tangan nya ,ia hujani wajah cantik itu dengan ciuman bertubi

"Kenapa kamu begitu menggemaskan emm "

Yn memajukan bibir nya sesaat ,hal itu mau tidak mau membuat seok jin tergerak untuk melumat nya dengan singkat

"Daddy sudah "

Seok jin terkekeh kecil ,ia mengecup lembut kening yn sesaat

"Ini adalah pesawat pribad sayang ,jadi memang hanya ada kita saja di sini "_

Yn memiringkan kepala nya sembari menaikan sebelah alis nya ke atas

"Maksut daddy "

"Ini adalah pesawat pribadi kami sayang ,jadi ya memang hanya ada kita saja di sini tidak ada penumpang lainya kecuali pramugari kamu paham "

Yn mengangguk kecil seok jin sendiri mulai mengulas senyum tipis di wajah tampan nya ,ia kembali mengambil ipad nya dan memeriksa ulang beberapa file yang masuk melalui email.

.
.

Setelah menempuh perjalanan berjam-jam mereka akhirya tiba di korea ,mobil mewah yag sedang mereka kendarai terlihat menembus dinginya pagi kota seoul. Yn masih terlelap damai dalam pangkuan yoongi ,pemuda tampan itu senantiasa memeluk tubuh nungil nya dengan erat sembari membenarkan letak selimut yang membungkus tubuh mungil itu

"Aku seperti sedang menjaga putri ku "

Yoongi terkekeh ,ia tatap dengan lekat wajah cantik ini kemudian ia cium bibir mungil nya sembari ia lumat dengan pelan

"Bukan hanya kamu melainkan kita semua yoon "

Ujar seok jin pelan ,ia lirik saudara nya yang lain ,ke dua pemuda itu juga masih terjaga mengingat mereka akan segera sampai di mansion

"Bagaimana jika suatu hari nanti dia tiba-tiba hamil ,bukan kah itu akan sangat menyenangkan ,kita akan memiliki penerus dari rahim nya kelak "

Seok jin menganbil sebatang rokok kemudian menyerahkan nya pada yang lain

"Aku rasa juga begitu ,hanya saja mungkin aku akan lebih mengurung nya jika itu benar-benar terjadi ,aku tidak mau dia dan bayi nya akan terluka "

Jimin menoleh sesaat dan tersenyum ,ia menyalakan korek api nya kemudian menyodorkan nya ke arah seok jin. Kepulan asap itu mulai terlihat mewarnai pagi yang dingin ini

"Jangan gegabah ,tunggu sampai usia nya mencukupi "

Yoongi turut serta menarik batang rokok nya ,ia menatap sekilas ke arah depan tepat di mana sosok jungkook berada di sana

"Tenang lah hyung ,usia nya bahkan sudah enam belas tahun ,aku rasa dia sudah siap jika harus mengandung benih kita bukan "

Yoongi melirik sejenak ke arah jungkook ,pemuda tampan itu seolah terlihat serius namun bukan berarti dia tidak mendengarkan pembicaraan ke tiga pemuda itu. Yoongi menarik nafas pelan ,ia segera beranjak mengalihkan padangan nya ke luar jendela mobil sembari menyesap batang rokok yang ada di tangan nya. Pembahasan tentang yn terus berlanjut sampai akhirnya mereka sampai di mansion mewah yang sudah mereka tinggalkan selama dua minggu.

.
.

Denga sedikit kasar yoongi menendang pintu kamar nya , ia berjalan masuk dan mengunci pintu kamar itu. Perlahan ia mendekat ke arah ranjang ,dengan hati-hati ia menaruh tubuh mungil yn  dan segera menarik aelimut untuk sang gadis ,ia matikan sejenak lampu kamar nya sebelum akhirnya ia turut aerta bergabung untuk istirahat