korea

1.3K 85 6
                                    

Ciuman kedua nya berakhir di ranjang ,jimin perlahan melepaskan tautan kedua nya dan menatap sayu ke arah sang gadis yang saat ini berada di bawah nya

"Apakah kami boleh melakukan nya sayang "

Jimin menoleh sesaat ke arah namjoon dan mengode pemuda itu agar menutup pintu agar segera bisa bergabung

"Tapi daddy "

Jemari jimin terangkat ,ia satukan di bibir mungil yn sebelum akhirnya ia mengecup lembut kening sang gadis

"Kami mohon sayang "

Tubuh mungil itu mulai di benarkan letak nya di tengah ranjang ,setelah nya namjoon segera mematikan lampu utama dan menyisakan lampu tidur di atas meja. Kedua pemuda itu memulai kegiatan mereka dengan yn dan satu persatu pakaian yang semula melekat di tubuh mereka mulai terlepas ,yn sendiri hanya mampu terpejam dan mengerang saat mereka berdua bergantian memasuki dirinya.  Malam semakin larut ,keringat ke tiga nya terus berjatuhan ke ranjang seiring semakin keras pergerakan mereka ,yn terus mengerang dan mendesah kala ke dua pemuda itu begitu memanjankan tubuh mungil nya ,ruam merah tanda kepemilikan sudah menghiasi leher dan dada nya ,ke tiga nya berhenti saat jarum jam sudah menujukan pukul dua pagi. Yn langsung terlelap di ranjang luas ini dengan kedua pemuda yang saling memeluk erat tubuh mungil nya

.
.

Pagi hari tujuh orang pemuda terlihat saling berkumpul di ruang utama dengan beberapa berkas yang ada di atas meja ,para bg yang berjaga di sini senantiasa saling menjaga ruangan ini dan di luaran sana. Ke tujuh pemuda itu terlihat cukup serius sebelum akhirnya membahas tentang masalah kesehatan sang gadis

"Jadi apakah ada obat untuk trauma nya itu hobi-aa"

Jhope menaruh kembali cangkir kopi nya dan menatap lurus ke arah seok jin yang berada di depan nya

"Sejujurnya ada hyung namun bagaimana pun juga dia membutuhkan dokter tertentu untuk menyembuhkan mental nya "

Namjoon dan jimin yang sedari tadi menyimak sesaat terfokus ke arah jhope ,kedua pemuda itu saling bertukar pandang dan saling mencerna ucapan dari pemuda tampan itu.

"Lakukan apa pun yang terbaik untuk nya ,aku ingin dia segera sembuh dan tidak mimpi buruk lagi "

Seok jin mengambil ponsel nya sesaat ,ia tatap dengan lekat potret yn yang menjadi walpaper ponsel nya ,ia tersenyum kecut melihat paras cantik yn yang begitu menawan ,hati nya terasa sangat hangat dengan rasa sayang yang teramat besar untuk sang gadis. Ia mencari nomor seseorang sebelum akhirnya ia berbicara setelah sambungan telefon terhubung

.

Yn berjalan dengan lesu ke arah ruangan utama ini ,suara langkah kaki nya yang pelan membuat ke tujuh pemuda itu terfokus ,mereka terlihat mengulas senyum manis saat tubuh mungil berbalut celana pendek putih dengan atasan warna pink kotak-kotak tanpa lengan itu terlihat begitu menawan bagi mereka. Yn segera mendudukan dirinya di pangkuan seok jin sebelum akhirnya ia mencium lembut bibir pemuda itu dengan singkat

"kenapa emm "

Seok jin seolah mendapat vitamin pagi ini setelah mendapatkan ciuman dari gadis kesayangan nya ,ia kecup dan ia usap wajah gadis cantik ini dengan tangan besar nya

"Daddy lapar "

Seok jin terkekeh ,ia mengangkat tangan nya dan memberi kode pada bg nya agar menyuruh pelayan ini agar membawakan makanan untuk sang gadis

"bagaimana semalam ,kamu menikmati nya emm "

Yn mengangguk kecil ,ia sandarkan kepala nya ke lengan kekar seok jin dan memegang errat tengkuk sang pemuda

"Tapi aku juga ingin melakukan nya dengan daddy "

Seok jin menarik sesaat sudut bibir nya ,ia hujani wajah cantik itu dengan ciuman nya ,dan berkahir dengan ia duselkan kepala nya di leher sang gadis sehingga suara tawa renyah dari yn terdengar dan membuat ke tujuh pemuda itu merasa begitu hangat

"Daddyhhh sudah "

Seok jin mengecup singkat bibir mungil yn dan menegakan tubug gadis itu begitu makanan datang

"Makanlah sayang "

Yn mengangguk ,ia segera turun dari pangkuan seok jin dan berniat untuk mengambil tempat di sofa lain ,namun pandangan nya tak sengaja bertemu dengan pelayan wanita itu yang mana membuat nya ketakutan dan jatuh ke lantai dengan punggung yang menabrak sofa

"Kenapa dengan mu "

Seok jin dan jhope beranjak mendekat dan membantu gadis itu untuk berdiri

"Pergilah "

Pelayan wanita itu membungkuk hormat dan segera berlalu meninggalkan ruangan ini

"Kenapa sayang ,dia bukan lah pelayan yang menyakiti mu waktu itu "

Gadis cantik itu menoleh dan menatap seok jin denagn raut wajah yang masih takut

"Duduk ya ,daddy suapi saja makan nya setelah itu minum obat ,nanti sore kita akan terbang ke korea "

Yn mengatur pernafasan nya ,ia menatap nanar ke arah makanan yang berada di tangan seok jin sebelum akhirnya ia duduk di sofa dan menerima suapan makanan tersebut dengan perasaan yang masih campur aduk.

.
.

Tubuh mungil yn berada di kursi yang ada di sebelah yoongi dan seok jin ,kedua pemuda itu senantiasa menjaga gadis cantik itu. Tatapan sendu dan kosong terlihat dan sesaat membuat kedua pemuda itu merasa nyeri

"Ada apa sayang "

Yn menggeleng pelan dan semakin erat memeluk bantalan yang ada di pangkuan nya ,kalung emas yang tersemat di leher nya membuat seok jin terfokus ,ia menyentuh nya sesaat dan tersenyum kecil

”kamu menjaga nya dengan sangat baik sayang ”

Yn menoleh ,ia tersenyum kecil sebelum akhirnya ia sandarkan kepala nya ke lengan sang pemuda

GADIS KECIL MILIK MAFIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang