"Lu gila?!" Ucap Egan.
"Kenapa Egan?"
"Katanya dessert, ngapain ke tempat beginian?"
"Loh disini kan lebih nyaman, kita bisa beli dessertnya aja kok"
"Lu yakin?"
Lyn mengangguk, dan mereka akhirnya masuk.
Saat Egan duduk dan mulai membuka buku menu, matanya kaget melihat harga yang tertera disana.
"ANJING!!"
Lyn reflek memeluk Egan dan menutup mulutnya menggunakan lengannya.
"Mmmm?? Mm?"
"Jangan teriak dong sayang, aku bukannya malu karena kamu teriak, cuma takut dikira aku ini ngelakuin tindakan kriminal"
"Mm??" Egan memukul punggung Lyn dengan kedua tangannya.
"Iya iya sayang, maaf" Lyn melepaskan tangannya.
"Bangke lu! Emang kriminal lu tuh! Main bekap-bekap mulut gue aja!" Egan mengelap bibirnya menggunakan jari telunjuknya.
"Udah dong pesen aja, gausah mikirin yang lain" ucap Lyn menenangkan Egan.
.
.
.
Setelah selesai dengan dessertnya, mereka akhirnya pulang."Pelan dong Egan" ujar Lyn saat melihat Egan berusaha keluar dengan terburu-buru dan membuka pintunya dengan penuh tenaga.
Egan membulatkan kedua bola matanya, jari telunjuknya menunjuk ke wajah Lyn lalu ke dirinya dan dilanjutkan ke arah pintu mobil Lyn dengan masih menajamkan kedua matanya.
"??" Kenapa lagi dia? Batin Lyn bertanya-tanya.
Egan keluar dari mobil itu dan masuk kedalam rumahnya dengan angkuh.
Egan terlihat menghela nafas dalam, dia merebahkan badannya di kasur kamarnya. Kalo dipikir-pikir...emang ga mungkin sih mobil limited begitu di sewain, kan harganya aja tinggi..setinggi harapan emak gue! Bakal ga limited lagi kalo disewain, terus itu punya dia gitu? Hmmm?
.
.
.
Ah iya, ngomongin soal emak, mending gue tanya dia aja ya, apa bener si Lyn punya mobil mewah begitu, kan katanya dia kenal Lyn dah lama.Egan memanggil taksi dan berangkat ke toko Ibunya.
"WOI!!! Kemana Ibu gue?!!" Teriak Egan saat dirinya membuka pintu toko tersebut. Disana dia tidak melihat batang hidung Ibunya.
"__"
"..mm.."
"Kemana hah?!!" Tanya Egan lagi memastikan.
"...itu..sepertinya lagi ada pertemuan, beliau pergi ke cafe depan"
Saat Egan mendengar karyawati itu menyebut cafe depan, dirinya tanpa babibu segara berbalik dan menyebang ke arah cafe itu.
"Woow! Bukan wekend tapi rame, boleh boleh niii..." ngomong-ngomong emak gue dimana ya? Kok kaga kelihatan juga? Apa diluar ya..ah coba cari keluar.
"ANJING!!" Egan mengumpat kencang tanpa dia sadari, beberapa pelanggan yang sedang berada di cafe itu meliriknya dengan tatapan aneh. Sialan bener ah mulut gue! Egan memukul pelan mulut dia sendiri, kepalanya ia gerakkan naik turun seperti mengangguk.
"Ngapain kamu Egan?! Mau di sumpal pake gelas Ibu nih?" ujar Ibunya yang mendatangi Egan.
"Bukan Bu, Ibu ngapain disini?" Dia kaget barusan melihat Lyn di pegang-pegang beberapa gadis muda dari kejauhan, dia ngapain sama cewe ih, anjing bener! Katanya suka sama gu...eh, Dahi Egan mengerut, babi! Apaan sih ga ga ah. Siapa juga yang ngarepin dia suka gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted Sugar Daddy [END]
Teen Fiction"Gue itu cowo paling cool seantero sekolah, dan lu nyuruh gue jadi laki lu?" "Istri lebih tepatnya, Egan" "Gada, gila lu ya" Egan adalah sosok idola di sekolahnya, walaupun dia tidak termasuk dalam kategori siswa pintar di kelasnya, tetapi dia jag...