Selamat membaca
Jangan lupa klik votenyaLyn menggendong Egan ke kamar mandi, dia melepaskan semua pakaian Egan dan mulai membasahi tubuh Egan, dia menyabuninya dari atas ke bawah, namun saat diselangkangan Egan, tangan Lyn agak berlama-lama disana, sepertinya dia sengaja memancing Egan. Dia mengelusnya pelan dengan tangannya yang penuh busa sabun itu.
"Anjing!! Lu sengaja kan??!" Egan mengomel saat merasa dirinya mulai tegang.
"Sengaja apaan sayang? Aku cuma mandiin kamu loh, ini lagi nyabunin..." wajah Lyn hanya datar namun gerakkan jarinya membuat Egan semakin terpancing hingga penisnya tegang sempurna.
"FUCK!!!" Egan berteriak saat Lyn mengocok penisnya pelan.
"Diem sayang" Lyn menutup mulut Egan sebelum umpatan berikutnya keluar. "Aku bantu ya sayang"
***
Lyn keluar dari kamar Egan mengenakan hoodie milik Egan yang besar itu dan hanya pas ditubuh Lyn, sedangkan celananya dia gak ganti, terpaksa karena celana Egan agak pendek dan lebih kecil dipinggangnya.
"Silahkan Nak dimakan, maaf ya Tante masaknya yang gampang aja" Ibu Egan duduk setelah menyiapkan sarapan paginya.
Dimeja sudah tersedia nasi, ikan goreng, ayam goreng, tumis brokoli dan beberapa buah.
"Terimakasih Tan" Lyn menyendok nasi dan mengambil lauk lalu dia taruh piring itu didepan Egan, "silahkan dimakan, sayang" ucap Lyn dengan tersenyum manis.
"Hmm, makasih"
"Kok jawabnya begitu kamu Nak, yang bener dong, ketus banget jadi anak!" omel Maggie pada Egan.
"Iya iya...mm makasih Lyn" ucap Egan pelan, dia mulai memakan makanannya.
Mereka makan dengan tenang.
"Uhh" Lyn menutup mulutnya saat dirinya merasa begitu mual, mual lagi aja? aneh banget...
"Hoeokk...Bleegh" dia sudah tidak bisa menahannya dan akhirnya memuntahkan remahan itu di tangannya."Kenapa Nak/Lyn?" Ibunya Egan dan Egan bertanya bersamaan dan mendekat saat melihat Lyn memuntahkan makanan yang baru dia telan beberapa menit yang lalu.
Lyn berdiri, dia segera berjalan menuju wastafel, membuang muntahan itu, mencuci tangan dan berkumur.
"Apa kamu tidak suka sama lauknya Lyn?" tanya Maggie.
"Kok lu mual terus sih? Udah jadi periksa belom?" Egan menanyainya.
Lyn duduk kembali, dia meminum air putih.
"Gapapa Tan, ini masuk angin kayaknya""Masuk angin tapi tiap hari? Dari kapan tau tuh lu mual mulu, muntah mulu, lebih dari seminggu udah" ucap Egan.
"Eh beneran Lyn? Bukannya aneh kalo setiap hari begitu?" tanya Maggie.
"Gak tau ni Tan, kalo udah siang gak mual lagi, cuma pagi doang mualnya, bau makanan aja enek banget"
"Kayak morning sickness Lyn??"
Lyn dan Egan menatap Maggie dengan wajah tidak percaya.
"Ke Dokter saja Nak, gak usah nganter Egan, biar dia naik taxi aja nanti"
"Aman Tan, saya bisa nganter dia"
"Gaje lu! Disuruh periksa gak mau mulu, sok kuat! ujung-ujungnya muntah juga, hoeeek gitu..." sarkas Egan.
"Eh gak gitu sayang, yaudah aku ke Dokter deh tapi setelah nganter kamu ya"
"Hmm iya..."
"Kamu yakin Lyn?" Maggie memastikan sekali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted Sugar Daddy [END]
Teen Fiction"Gue itu cowo paling cool seantero sekolah, dan lu nyuruh gue jadi laki lu?" "Istri lebih tepatnya, Egan" "Gada, gila lu ya" Egan adalah sosok idola di sekolahnya, walaupun dia tidak termasuk dalam kategori siswa pintar di kelasnya, tetapi dia jag...