33 Wedding day

2.9K 124 3
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa klik votenya






"Bantuin lah...ayo Lyn, sayang kalo ga abis kan udah di bayar"

"Belum aku bayar kok Sayang"

"Hih!! Kok lu jawab terus sih, bikin kesel, yaudah kalo gamau" Egan mulai menyendok sop buah itu sambil menatap tajam ke arah Lyn, dia pasti lagi ngetawain gue...

Tak berselang lama, Lyn mendekatkan tubuhnya ke dekat Egan, dia mengambil satu sendok dan mulai menyendok sop itu, hap...dia makan sambil menatap Egan.

"Bagus deh lu mau makan, abisin gih" Pinta Egan.

Lyn menggeleng, "aku nyobain doang, Sayang..."

Beberapa menit kemudian, mereka merasa kenyang dan segera pulang agar bisa beristirahat untuk acara besok.


***

Hari Minggu

Hari yang di tunggu-tunggu oleh kedua keluarga, apalagai Lyn dan Egan yang memang menantikan peresmian hubungan mereka.

Lyn baru saja bangun, dia membuka matanya pelan sambil meraba-raba ke arah sebelahnya. Sesuatu yang hangat dan hidup itu adalah belahan jiwanya. Dia segera membangunkannya dengan mengendusi hidung Egan.

Beberapa menit berlalu, namun Egan masih terlelap, Lyn kembali mengendusinya, namun kini dia memilih bibir basah Egan dengan sedikit jilatan disana.

Sentuhan lembut itu membuat Egan sedikit aneh, dia menggerakkan kepalanya lalu membuka kedua matanya perlahan.

Saat kedua mata indahnya terbuka, wajah tampan Lyn begitu dekat di depannya, Egan segera tersenyum dan menyapa Lyn.

"Bangun Sayang, hari ini kita nikah loh, kamu lupa?"

Egan segera duduk diatas ranjang itu, "iya iya, ga lupa lah"

Lyn memberikan segelas air minum kepada Egan, "ayo mandi bareng Sayang, biar aku sabunin sampe mengkilat"

"Jadi selama ini, lu pikir kulit gue buluk jelek begitu??"

"Eh gak lah Sayang, kulit kamu bagus, bagus banget malah, mana cerah begitu, aku cuma mau mandiin kamu aja gitu"

"Yaudah cepetan lah, katanya mau siap-siap" Egan segera berjalan ke kamar mandi dan diikuti oleh Lyn.

Setelah mereka selesai mandi dan sudah rapi dengan pakaiannya, mereka segera sarapan. Sarapannya sudah di siapakan oleh bibi yang memang Lyn suruh untuk menginap di rumahnya khusus dua hari ini agar setiap pagi mereka bisa sarapan tanpa terburu-buru.

Lyn dengan rajin menyuapi Egan, sedangkan Egan hanya duduk tenang membuka mulutnya sambil mengusap perut buncitnya itu.

Suara bel rumahnya berbunyi tiba-tiba, saat pegawai di rumahnya membukanya, muncullah keluarga Lyn disana. Ada Ayah, Ibunya, sepupunya, bahkan Tantenya yang baru pulang dari luar negeri ada disana.

"Eh, keluarga aku sampe, Sayang"

"Bentar dulu, dikit lagi suapinnya..." Usul Egan karena dia masih ingin makan.

Ray dan Anne menghampiri Lyn yang berada di dapur itu.

"Oh Sayang, kamu lagi sarapan ya, Nak" Ucap Ibu Lyn saat melihat Egan yang duduk manis di suapi oleh Lyn, setelahnya dia menarik salah satu kursi dan duduk disana.

"Ibu bareng kita?" Tanya Lyn.

"Iya Lyn, takutnya kalian telat, biar sama-sama kesananya"

"Ibu mau makan?"

Unwanted Sugar Daddy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang