38

1.2K 78 3
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa klik votenya





Ruangan besar itu memang lega, bahkan fasilitas di kamar vip itu benar-benar bagus. Lyn tidak mau jika Egan nantinya tidak nyaman, makanya dia memilih yang terbaik yang ada disana.

Bayi kecil itu masih terlelap dan ditaruh didalam ranjang kecil khusus bayi. Nafasnya begitu jelas dan yang melihatnya saling bertukar senyum. Mereka begitu bahagia dengan kelahiran bayi itu.

"Aw~ cute banget baby kita ya Sayang~" Lyn berceloteh sambil mengusap pipi Egan yang tiduran di ranjang itu.

"..mm...aneh.." ucap Egan pelan.

Lyn langsung mendekatkan kepalanya kearah bahu Egan, "sakitnya udah berasa??"

"...rasa-nya kaku...pe-pengen gerakin tangan... susah..."

"Sini aku bantu" Lyn mengambil kedua lengan Egan dan mulai menarik pelan, dia gerakan pelan kekanan dan kekiri.

"..ngh...mau cake"

"Oh, biar Ibu yang beliin ya Nak, mau cake apa?" Ibunya Egan menyambar obrolan mereka dan hendak bangun dari duduknya.

"..nggga...maunya bikinan Lyn~ strawberry ya Lyn~ " mata Egan melirik ke arah wajah Lyn yang masih asyik memainkan kedua lengan miliknya.

"Tapi gimana sama kamu? aku maunya nemenin kesayangan aku disini, nanti yang bawa ke kamar mandi siapa kalo aku pergi??"

"...uh itu ntar...maunya cake dulu"

"Sudahlah Lyn, pulang sana sebentar, sekalian beli makan siang buat kita dijalan" ucap Anne.

Lyn melirik tidak suka, dia ingin sekali tetap disana, namun kesayangannya itu juga ingin makan cake bikinannya. Dia mengelus lembut dahi Egan sambil berkata, "yaudah aku tinggal sebentar ya, kamu cobain gerak-gerakin badannya biar efek biusnya hilang dan ngga aneh"

Tidak lama setelahnya, Lyn menghilang dari ruangan itu.

Maggie terlihat mengajak ngobrol anaknya meskipun Egan terkadang tidak menjawab karena dia bukan dikondisi terbaiknya. Disela-sela itu, terkadang tangis bayi kecil itu keluar. Maggie segera memberikan susu formula khususnya yang sudah Lyn siapkan.

"Kita pulang Tan" ucap Rein pada Maggie. Dia bersama Papahnya Lyn harus melakukan keseharian wajibnya.

...

Rumah

Lyn terlihat sedang sibuk membuat adonan cake. Di bagian meja sana, terlihat beberapa bahan mentah yang akan Lyn masak. Setelah selesai membuat adonan cake, dia masukan keloyang dan kemudia dioven.

Kini dia sibuk menyiapkan sesuatu disana, dia akan memasak beberapa menu untuk dia bawa.
"Ah..." Lyn mengusap dahinya yang sedikit lembab. Bayangan bayi kecil imut itu selalu membuatnya tersenyum, namain siapa ya??
Dia memikirkan nama untuk bayinya disela-sela memasaknya.


****


Lyn baru sampai dihalaman Rumah Sakit setelah bersiap dengan apa yang dibawanya. Dia berjalan dengan menenteng totebag dan dua buah paperbag.

Lyn berjalan menelusuri koridor yang ramai hingga sepi dan disana dia masuk ke ruangan yang dituju, ruang vip paling mahal.

Bunyi pintu itu hampir tidak terdengar, Lyn melebarkan ujung bibirnya saat matanya bertemu mata indah Egan yang sedang tiduran dengan sandaran tinggi pada kepalanya.
"Ni, kamu makan siang dulu ya, baru nanti makan cakenya" Lyn menaruh bawaanya di nakes itu.

Unwanted Sugar Daddy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang