3

9.6K 454 17
                                    


"Saya?" tanya orang itu sambil menunjuk ke wajahnya sendiri.

"Iya lu lah! Siapa lagi yang gue maksud?"

"Jodoh kamu"

"THE FUCK????"

Suara Egan sungguh membuat pening orang yang mendengarnya. Mata para pengunjung tertuju kepada Egan seketika.

Puk!

Belakang kepalanya terlempar sesuatu yang keras.

"Mulut kamu ya!" kesel Ibunya yang baru saja melempar anaknya dengan tas miliknya yang berisi ponsel, makeup dan air mineral, ya lumayan berat kan.

Egan mengelap pelan belakang kepalanya.
"Lagian sih, Ibu gimana? masa yang begini di jodohin ma gue?" jawab Egan sambil menunjuk orang di depannya dengan dagunya.

Ibunya duduk di samping Egan dan mengatupkan kedua telapak tangannya didepan dadanya, "Maaf ya nak, dia emang begitu"

"Iya ga apa-apa, Tante Maggie"

Egan dengan cepat mengunyah sisa makanan yang ada di mulutnya.
"Tante tante tante...siapa lu emang?"

Ibunya kembali mencubit paha Egan keras.
"Diem dulu bisa ga sih?! Dia ini yang Ibu jodohin sama kamu, coba kalian saling kenalan dulu"

Orang itu mengulurkan tangannya.
.
.
.
Egan hanya diam.

Orang itu berdehem pelan dan menarik kembali tangannya.
"Saya Lynford Bartley, dua puluh delapan tahun, kamu bisa panggil saya 'Lyn' "

"Hmmm? Terus gue harus bilang apa?" ucap Egan sambil menaruh satu telapak tangannya dibawah dagunya.

"Ya saya mau kamu yang jadi jodoh saya"

"WHAT The??" Egan hampir saja berteriak keras lagi, namun dia mendapat tatapan menusuk dari Sang Ibu.
"Gue itu cowo paling cool seantero sekolah, dan lu nyuruh gue jadi laki lu?"

"Istri lebih tepatnya, Egan"

"Gada, gila lu ya"

"Ya kalo kamu belom siap, kita bisa jadi temen dulu, saya bisa menunggu kamu lebih lama lagi kok" jawab Lyn dengan santai.

"Ga..ogah gue!"
Egan segera berdiri namun Sang Ibu meremas erat belakang pantatnya membuat Egan meringis kesakitan dan duduk kembali.
"Kita makan dulu aja ya, kamu pasti laper juga kan Lyn? Baru selesai kerjanya"

Lyn mengangguk, "iya Tan, tadi lumayan rame, wajar saja, ini kan weekend"

Mereka segera memesan beberapa menu makanan yang tersedia disana. Selama menunggu pesanan, Egan memilih diam, keadaan begitu kaku karena Lyn terus saja memandangi ke arah dirinya yang semakin membuatnya risih.

"Permisi Tuan dan Nyonya, ini pesanannya"

Ucapan pelayan itu mengalihkan perhatian Egan yang tadinya akan berkata kotor kepada Lyn, bangke! napa ni orang nongol sih, padahal gue mau ngatain tuh om om cabul! kesal Egan dalam hatinya.

Mereka makan dengan tenang.

"Tante balik dulu ya nak, titip anak ganteng Tante yang satu ini ya" ucap Maggie sambil berdiri dan mengusap rambut Egan.

Egan terperanjat seketika, dia menyingkirkan tangan Ibunya, "titip apaan? emang gue barang apa?!! pake titip segala! gue cabut! " Egan segera berdiri, namun Ibunya menahannya.

"Ibu ada urusan, ga bisa ngajak kamu, dah ya sayang, nanti kabarin Ibu gimana kencan pertama kalian" Ibunya membisikinya ditelinganya dan segera pergi dari sana secepat mungkin.

Unwanted Sugar Daddy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang