13

5.8K 255 5
                                    

Saat Lyn kembali, Egan sudah tertidur. Dia mengelap sisa-sisa semen pada tubuh Egan lalu memakaikan Egan selimut tebal.

"Haah" Lyn menghela nafas panjang, dia merebahkan tubuhnya disamping Egan lalu melirik ke wajah tenang Egan disampingnya, semoga dia ga marah sama kejadian ini, gue ga bisa nahan banget kalo dah terlajut sange...

Zzzzz

.
.
.
Brak!

"ANJING!" Kaki Egan lemas dan tubuhnya mengenai ranjang itu.

"Kenapa sayang?" Lyn terbangun saat mendengar teriakan Egan.

"Sakit" Egan memegang pinggangnya yang terasa nyeri, dia terjatuh saat berusaha turun dari ranjang itu.

"Maaf sayang" Lyn membantu Egan berdiri dan mendudukkannya di tepi ranjang, lalu memberinya minum dari nakas itu.
"Mau mandi kamu? Masih pusing ga kepalanya?"

"Hmm" Egan menggeleng pelan.

Lyn mengambil celana dan memakainya lalu mengangkat tubuh Egan seperti princess.

Bodo amat, gue ga bisa jalan, ucap Egan dalam hatinya, dia diam saja menerima perlakuan Lyn.

Lyn membawanya ke kamar mandi, "aku mandiin ya?"

"Hmm" Egan menurunkan kedua kakinya pelan, tubuh bawahnya serasa habis dipukulin, begitu ngilu dan sakit.

Lyn menyalakan kran shower itu, dia mandikan Egan dengan pelan hingga bersih lalu memberinya handuk, mengangkatnya seperti sebelumnya dan membawanya ke ranjang.
Dia dudukkan dengan pelan Egan diranjang itu, dia usapin tubuhnya hingga kering.
"Bentar ya sayang" Lyn mengambil pakaian baru yang memang sudah dia siapkan sebelumnya.

"Ini" Lyn memakaikannya.

Egan hanya menatapnya dengan bengong, gila...dia care banget...kira-kira kalo beneran nikah ma dia, dia tetep begini apa ga ya?
Egan membatin.

"Udah sayang" Lyn pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
.
.
.
Egan masih duduk diam, meskipun hatinya menjerit karena lubang anusnya begitu panas dan perih, dia berusaha diam agar Lyn tidak bertanya-tanya. Pokoknya gue pura-pura ga inget aja, abis ini gue minta anterin pulang...

Klik

Terlihat Lyn keluar dari kamar mandi dengan handuk yang hanya menutupi pusar ke bawah.
"Apa kamu masih hangover sayang?" Tanya Lyn pada Egan.

Egan menggeleng, "anterin gue balik"

"Ntar sore aja sayang, aku masih kangen loh sama kamu" Lyn memakai bajunya di depan wardrobe itu.

Egan melirik ke arah Lyn, "sekarang gabisa?"

"Apa kamu gasuka berdua sama aku ya?" Lyn mendekat dan duduk disamping Egan.

"Apaan sih? Gajelas banget, gue mau balik, mau tidur, badan gue pegel semua kek abis dipukulin, mana ada bekas merahnya" Egan melirik Lyn dengan ujung matanya.

"Eh..i-itu..apa kamu ga ingat sama kejadian semalem itu sayang?" Lyn menatap Egan yang berada disampingnya itu.

"Apaan emang? Bukannya gue abis minum sama lu ya?"

"Iya itu bener, tapi habis itu kamu ga inget kapan pulang ato setelah itu?"

Egan menggeleng cepat, "tau amat!"

"Yaudah gapapa sayang, ayo kita sarapan dulu" Lyn membantu Egan berdiri dan memapahnya ke bawah.

Egan hanya mengikuti Lyn dan berjalan dengan sangat pelan.
.
.
.
"Bagus banget rumah lu" Egan menatap sekitar ruang tengah itu, mereka sedang duduk di sofa setelah sarapan pagi sebelumnya.

Unwanted Sugar Daddy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang