2. Arjunka Wiratmaja

12.7K 683 12
                                    

Cerita ini hanya akan tamat di Karya Karsa. Wattpad hanya sebagai media promosi, silahkan follow Karya Karsa Trnndht untuk membaca part yang lebih banyak dan lengkap.

(IG : Taranindht)

Ketukan pintu terdengar samar dalam tidur Laluna, suara yang tadi ia dengar di telfon kini bisa ia dengar dengan jelas. Sedang berbincang dengan Mama Lani, suara yang membuat bulu roma Laluna meremang. Bagaimana bisa, laki-laki remaja tapi memiliki suara khas yang dalam dan enak di dengar?

"Mama pulang aja, Arjun yang jaga disini" ucap Arjunka.

"Makasih ya Nak, Mama ga tau lagi kalau ga ada kamu gimana jadinya" jawab Mama Lani yang terdengar lelah.

"Besok Papa Aro pulang, Mama bisa menikmati waktu sama Papa Aro dan Laluna bisa sama Ajun" jawab Arjunka

Terdengar kekehan dari Mama Lani, dan wajah Arjunka yang tersipu malu setelah mendengarnya. "Bisa-bisanya punya calon mantu suka godain mertua?"

Arjunka pun terkekeh, suaranya membuat hati Laluna menghangat. Haruskah ia menyerah dan mengakhiri hubungannya? Ataukah ia akan berjuang merubah nasibnya? Apakah ia akan mengisi hati Arjunka?

Laluna perlahan membuka matanya, dia sangat penasaran dengan penampilan Arjunka. Karena, dia melihat diri Laluna di cermin saja sudah membuatnya lemas karena pesona sang Antagonist yang tidak main-main pesonanya, kata di atas sempurna yang bisa ia gambarkan. Rambut hitam gelapnya berkilau di bawah sinar lampu, iris mata coklat muda dan bulu mata yang panjang dan lentik, alis yang tertata natural, bibir mungil merah muda serta hidung yang mancung tapi tetap proporsional.

Matanya terbuka, mengamati figur yang ada di ruangan ini. Seorang laki-laki remaja dengan paras yang rupawan, jika tersenyum matanya pun ikut tersenyum. Lesung pipi yang hanya ada di pipi kanannya, hidung mancung dengan garis wajah yang tegas tapi tidak garang. Apa ya? Laluna tidak bisa menjabarkan lagi, sempurna. Hanya itu yang mampu Laluna ucapkan sekali lagi.

"Lho? Bangun? Mama berisik ya?" Tanya Mama Lani, mendekati Luna di ikuti Arjunka yang menatapnya hangat.

"Engga kok Ma, ini mulai nyeri lagi kalau efek analgesiknya habis" jawab Laluna.

"Habis ini jadwalnya minum obat kan? Habis ini makan dulu, nanti tinggal minum obatnya" jawab Mama Lani lagi.

"Ini Arjun bawain Mushroom cream soup pesanan Luna Ma, bisa makan dengan ini" ucap Arjunka, membuka bungkusan yang ia taruh di atas meja makan di dalam ruangan ini. Menuangkannya ke dalam mangkuk, yang tak luput dari indera pengelihatan Laluna.

"Yaudah, sama Nak Arjun dulu ga apa-apa kan Lun? Mama pulang dulu" ucap Mama Lani mendapat anggukan dari Laluna. Mama Lani mengecup kening Luna, bersaliman dengan Luna dan Arjunka. Hati Laluna berdesir hangat, 'Kenapa kamu sampai berkhianat sih Jun? Padahal orang tua Luna dan Luna sebaik itu sama kamu?'

Ketika Mama Lani sudah keluar dari ruangan, tersisa Laluna dengan Arjunka yang tengah membawa mangkuk berwarna jingga. "Kenapa?" Tanya Arjunka dengan sebelah alis naik.

"Aku lapar, wanginya enak banget" jawab Laluna, meneguk liurnya menahan lapar.

"Dasar" ucap Arjunka dengan senyum simpulnya.

Laluna bermaksud mengambil mangkok dari tangan Arjunka, namun Arjunka hanya menggeleng dan menjauhkan mangkoknya dari jangkauan Luna.

Laluna mengernyit heran, tatapannya seakan bertanya 'Kenapa?'

"Aku suapin" sergah Arjunka kemudian menyendok sup cream yang wanginya menggugah selera.

Laluna dengan senang hati menerimanya "Gini dong, jadi tunangan tuh yang perhatian. Kan aku makin cinta" ucap Laluna dengan gemas menatap Arjunka yang bersemu merah.

The Antagonist's Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang