21. Bahasa Cinta Bagaskara

2.4K 180 4
                                    

Cerita ini hanya akan tamat di Karya Karsa. Wattpad hanya sebagai media promosi, silahkan follow Karya Karsa Trnndht untuk membaca part yang lebih banyak.

(IG : Trnndht)

Jangan lupa Votes dan Comment, bantu sy untuk menaikkan rating. Silent reader go away.

Bagaskara cukup puas dengan proses pendekatannya pada Laluna, begitu pula Laluna yang terlihat cukup menerima apa yang Bagaskara tengah usahakan.

Walau Laluna tidak menerima secara gamlang pernyataan Bagaskara semalam, namun Bagaskara menganggap itu adalah 'iya' dari Laluna yang tampak malu-malu.

Pagi ini, Bagaskara mengajak Laluna menikmati kota yang indah. Setiap sudutnya yang tampak tidak asing, namun asing secara bersamaan. Hal yang tidak pernah Laluna temui di kehidupannya yang dulu, namun suasananya terasa amat nyata dan menyenangkan. Bawaannya memang seperti sedang berlibur, hatinya senang, melupakan sejenak permasalahan yang terjadi akhir-akhir ini.

"Makasih ya Kak, udah ngajakin Luna liburan" ucap Laluna tulus dengan senyum cantiknya.

Bagaskara mengangguk, senyum Laluna pun menular padanya. "Kalau aku ngomong apapun untuk kamu, kamu akan bilang aku gombal. Jadi, aku jawab sama-sama aja biar kamu ga bilang buaya lagi ngomong" jawab Bagaskara membuat Laluna terbahak.

"Masih inget ternyata ya? Ucapan Kak Bagas salah sedikit aja udah masuk ke daftar buaya yang harus aku jauhin, karena aku ga suka sama laki-laki yang omong doang" secara tidak langsung Laluna membakar kembali semangat Bagaskara untuk tetap menyukai Laluna, gadis remaja yang saat ini ada di hadapannya sangat berbeda dari yang Bagaskara bayangkan.

Bagaskara kira, ia akan sangat sulit mendekati Laluna kembali karena usia mereka yang terpaut jauh. Apalagi pertunangan gadis itu dengan teman masa kecilnya, sempat membuat nyali Bagaskara menciut. Bukan urusan Bagaskara ingin memiliki Laluna sepenuhnya dengan caranya, tapi ini masalah ego Bagaskara sebagai pria tampan dan mapan.

Rasanya tidak pantas, pria seperti Bagas melakukan pemaksaan untuk menarik perhatian gadis remaja apalagi saingannya pria bau kencur.

Untung saja,awal kedekatan mereka di buka dengan berita berakhirnya pertunangan Laluna dan Arjunka. Yang membuat Bagaskara semakin gencar melakukan rencananya, untuk mencuri hati Laluna kembali.

Mengingat gadisnya memang bukanlah gadis materialistis, rasanya tidak mungkin bila Bagaskara memberikan semua kemewahan pada Laluna.

Tanpa Bagaskara duga, rencana liburan begitu saja terlintas ketika melihat Laluna tampak bosan menghabiskan waktu libur sekolahnya di rumah saja. Tentu saja, Bagaskara rela meninggalkan jutaan dolarnya untuk menemani Laluna. Dan, sepertinya sejauh ini semua berjalan sesuai rencana Bagaskara.

Laluna kembali berceloteh, mengomentari pemandangan dengan berbagai ekspresi berbeda. Seolah Laluna tidak pernah melihatnya, ekspresi terkagum yang seharusnya menjadi hal biasa bagi Laluna. Entah kenapa menarik pertahian Bagaskara.

"Bukannya kamu sering liburan ke luar negeri sama temen-temen kamu?" Tanya Bagaskara, Laluna menaikkan sebelah alisnya "soalnya kamu terlihat sangat excited melihat semua ini"

Laluna meneguk ludahnya, masalahnya yang sering keliling dunia itu Laluna asli. Bukan seorang Lorenza yang hidupnya hanya rumah-kantor selama beberapa tahun hidupnya. Kalaupun ia tau hidupnya pendek, ia akan menikmati uang yang ia hasilkan, akan mencari prince charming yang ia idamkan.

"Ya, aku selalu begini sih Kak. Mungkin terlalu menikmati?" Jawab Laluna dengan pertanyaan balik.

Bagaskara mengangguk, memahami Laluna yang masih muda. Ia kembali mengajak Laluna pergi ke sebuah restoran untuk menikmati brunch mereka.

The Antagonist's Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang