Chapter 13

106 15 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.


"Selamat pagi yang mulia..."

"Dimana putri joane ? Apa dia pulang ke rumahnya..?"

"Tidak yang mulia... Putri joane sedang berada di istana barat menjenguk putra mahkota..."

"......"

"Apakah yang mulia akan ke istana barat sebelum berangkat ?"

"Tidak.. siapkan mobil untukku..."

.
.
.
.
.
.
.

Ini sudah berhari hari sejak putra mahkota tidak sadarkan diri... dan sampai sekarang kondisinya masih sama... joane dengan telaten aktif menjenguk putra mahkota selama berhari hari ini... melihat keadaannya, duduk berbincang sebentar dan kembali...

Sejak kejadian hari itu hubungannya dan pangeran semakin dingin.. lebih tepatnya joane seakan tidak peduli dengan suaminya...
Pangeran pun sejak kejadian itu menjadi sangat super sibuk, jadwal putra mahkota kembali harus ia kerjakan.. sebenarnya ia ingin dekat dengan joane, namun ia tidak tahu bagaimana caranya untuk menghibur joane.. pangeran sam tahu, joane terlihat sedih..

....


Setelah mengunjungi putra mahkota, saat ini joane memutuskan kembali ke kediamannya.. selama diperjalanan ia tidak sengaja melihat rombongan mobil hitam... sekilas ia seperti melihat suaminya... namun tidak mungkin, sam ada di rumah sekarang...

"Anda sudah kembali yang mulia..."

"Iya.. kak, apa agendaku hari ini..."

"Anda akan menghadiri rapat di istana timur siang ini... "

"Dengan sam kan?"

"Tidak yang mulia.. pangeran telah pergi... yang mulia akan menghadirinya sendiri.. pangeran meminta yang mulia untuk menggantikannya menghadiri rapat nanti..."

"Kemana sam?"

"Pangeran sedang dalam perjalanan ke negeri Arth...dan mengunjungi beberapa kerajaan..."

"Berapa lama sam akan pergi...kenapa tidak memberitahuku..."

"Diperkirakan 10-14 hari yang mulia.."

"Negeri Arth sangat jauh dari Everland.."

Joane sedih, sam tidak memberitahunya...ada rasa kecewa dalam hatinya.. setelah peter kini giliran sam... joane sangat kesepian...

"Dasar laki laki jahat... kau benar benar tidak peduli denganku..."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Siang ini joane menghadiri rapat... membahas urusan negeri dan nama pangeran disebut dalam rapat... bukan sesuatu yang mengenakkan... lebih tepatnya memojokkan pangeran.. menunjuk pangeran melakukan semua urusan yang dapat membahayakan hidupnya.. seperti sekarang ini, ternyata kepergian sam adalah utusan dari mereka... ada konflik terjadi di utara negeri arth tapi mereka justru meminta sam kesana... apa mereka ingin sam mati...
Hati joane memanas mendengar semua isi rapat ini... apa raja tidak tahu jika kedua putranya ada dalam bahaya saat ini...


"Mereka semua gila..."


Ini sudah hari ke lima sejak sam pergi... joane menjalani hari harinya seperti biasa... namun ada yang berbeda, sore ini ia mendapat kabar bahwa putra mahkota telah siuman.. dengan segera joane bergegas ke istana barat.

Sesampainya disana ia melihat raja dan beberapa dokter ada disana.. ia melihat putra mahkota dengan senyum khasnya disana..

Joane tidak berani mendekat, ia takut pada raja... akhirnya joane memutuskan untuk kembali...

.
.
.
.
.
.



"Joane....."

"Yang mulia... kenapa bisa ada disini...?"

"Kenapa kau tidak mengunjungiku beberapa hari ini.. kau tidak tahu jika aku telah sadar..."

"Tidak..aku tahu.. hanya saja disana selalu ramai.. aku tidak berani mendekat... "

"Hahaha... ternyata putri nakal ini punya rasa takut juga..."

"Heii... aku juga manusia biasa..."

"Joane.. kata pelayan kau sudah sejak tadi disini...apa kau merindukan sam..?"

Ya.. mereka saat ini sedang berada di ruang lukis sam...

"Aku tidak tahu... hanya saja aku teringat padanya terus...ada konflik terjadi disana.. dan dia pergi tanpa memberitahuku kak... dia benar benar..." ucap joane dengan menghela nafasnya kasar..

"Hahaha... memang seperti itu dia sejak kecil... maafkan aku joane.. jika saja kondisiku tidak lemah, dia tidak akan menjalani hidupnya seperti ini..."

"Kak...bagaimana dengan keadaan kakak sekarang..."

"Tidak buruk namun juga tidak cukup baik... hahaha... ya begitulah..."

"Kenapa kakak tidak memberitahuku jika kakak sakit separah itu.. aku takut setengah mati saat dengar kakak tidak sadarkan diri... apalagi sam, walau tidak kelihatan tapi aku tahu dia mencemaskanmu dan merasa bersalah... dia bahkan tidak tidur mengerjakan semua tugas putra mahkota... "

"Benarkah? Dia jenius sejak kecil... jika aku jadi dia, mengerjakan semuanya sekaligus... aku tidak akan sanggup...hahaha..."

"Karena itu kakak harus sehat dan sembuh agar dia bisa hidup dengan tenang..."

"Karena itu kau harus menemaninya dan selalu ada disisinya agar dia bisa merasakan kebahagiaan... "

"Kak...kau selalu saja berkata seperti ini... aku ini bukan siapa siapa di hidupnya..."

"Kau salah... percayalah padaku.. suatu hari nanti kau akan mengerti betapa pentingnya keberadaanmu buat hidupnya..."






.
.
.
.
.
.
Bersambung
.
.
.
.
.





King Hwang   |  HwangShinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang