Chapter 22

98 18 2
                                    

.
.
.
.
.
.





"Halo putri joane...maafkan saya... sepertinya saya melihat pemandangan yang tidak seharusnya saya lihat..."


"Tidak apa... kau akan ke tempat upacara?"


"Tentu... putri joane..."

"Iya? "


"Apa kau mempercayai suamimu?"

"Apa maksud ucapanmu..?"

"Apa kau tidak curiga kenapa 2 hari sam mau ikut denganmu keluar istana.. dan kemudian putra mahkota meninggal...ini sangat mencurigakan... "


"Apa kau gila... ? Ini tidak ada hubungannya dengan sam... putra mahkota sudah sakit sejak kecil..."


"Putri joane.. sepertinya sam belum memberitahumu... atau mungkin tidak akan memberitahumu... putra mahkota meninggal karena dibunuh... ada yang menaruh racun pada minumannya semalam..." ucap jack sambil berbisik di telinga joane...






"Apa apaan ini..."






"Kau pasti kaget putri... istana ini adalah neraka... kita bisa mati kapan saja ditempat ini... "

Setelah mengucapkan kalimatnya, jack pergi meninggalkan joane...






.
.
.
.
.
.
.






Hari ini adalah hari berduka bagi everland... sang putra mahkota kesayangan mereka telah pergi meninggalkan mereka untuk selamanya...



Dalam kesakitannya putra mahkota berusaha memberi yang terbaik untuk everland...

Raja dan pangeran pasti sangat berduka.. kudengar yang mulia raja bahkan pingsan..

Bagaimana nasib everland sekarang...




Upacara berjalan dengan begitu haru .. keluarga kerajaan semua menghadiri jalannya upacara... utusan utusan negeri lain pun berdatangan... butuh waktu 3 hari dari mulainya upacara sampai proses pemakaman putra mahkota... dan 3 hari itu pula pangeran sam sama sekali tidak tertidur... sam sangat sibuk 3 hari ini... mengurusi semua urusan... padahal hatinya sendiri sangat sakit saat ini... ia juga merasakan kesedihan, sejak kecil ia begitu dekat dengan kakaknya... bagaimana mungkin ia tidak sedih... sam hanya bisa meluapkan tangisnya dalam kesediriannya agar tidak ada yang melihatnya menangis... agar ia tetap terlihat kuat... demi everland... negeri kecintaan kakaknya...






.
.
.
.
.
.
.


"Apa sam masih belum mau menemuiku?"

"Maafkan kami putri... pangeran sangat sibuk saat ini.. "


"Tapi sudah seminggu ia tidak kembali ke istana selatan.. apa kalian tidak akan memberinya waktu untuk istirahat... dia manusia bukan robot yang tidak punya rasa lelah.."

"Maafkan kami yang mulia... kami sudah mengusulkannya.. tapi pangeran menolaknya..."

"Baiklah.. kalau begitu katakan padanya kalau aku akan menunggu disini sampai dia mau menemuiku..."



Sudah seminggu sam tidak kembali ke istana selatan... ia memilih bekerja di istana timur bahkan tidur disana... tentu hal ini membuat joane khawatir.. dan juga, mereka belum menyelesaikan kesalahpahaman tentang foto foto itu...

Joane berpikir saat ini pasti sam sangat berduka, dia kenal sam.. ia tidak akan membiarkan orang tahu perasaannya karena itu sam bersembunyi dalam pekerjaannya.. dan karena itu joane memutuskan menjemput sam untuk pulang dan beristirahat...

King Hwang   |  HwangShinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang