Chapter 44

195 18 8
                                    

.
.
.
.
.








Sejak saat itu george kembali ke everland... mengambil ijin cutinya beberapa hari dan kembali ke methia... george benar benar memikirkan raja dan putri joane... ia ingin menyatukan kedua tuannya kembali.. ditambah dengan adanya pewaris kerajaan.. tentu ini jadi prioritas utama george saat ini...


Sudah satu minggu george bolak balik ke  rumah joane... mencoba meyakinkan joane.. sekaligus mendekati hardin...


"Apa yang mulia tahu, raja pernah mencoba melakukan percobaan bunuh diri..."

"Apa katamu? Sam tidak segila dan sebodoh itu..."


"Benar kan? Itu juga yang kami semua pikirkan saat itu... suatu kali raja menghilang seharian... kami mencarinya di setiap sudut kerajaan... dan akhirnya menemukannya di istana selatan.. yang mulia raja terbaring di ranjang kamar dan kami menemukan beberapa obat disampingnya...  sàat itulah kami sadar... yang mulia raja sudah tidak kuat menanggung semua beban dan sejak saat itu kami tidak pernah meninggalkan yang mulia raja sendirian..."



Tanpa sadar air mata joane mengalir saat mendengar penuturan george...




"Benarkah sam sampai melakukan hal seperti itu?  Apa yang sudah kulakukan... aku menghancurkan kehidupannya..."



"Apa yang mulia tidak ingin tahu bagaimana kejadian saat yang mulia pergi?"



Joane hanya diam.. dia ingin tahu, tapi dia juga tidak siap mendengarnya...



"Raja mengira pangeran jack menculik yang mulia... kami melakukan pencarian besar.. bekerja sama dengan polisi internasional untuk melakukan menyisiran... sampai pada akhirnya kami menemukan pangeran jack... saat itu pangeran jack mengaku telah membunuh yang mulia, sebelum akhirnya ia menerima hukumannya...  awalnya yang mulia raja tidak percaya dan terus mencari keberadaan yang mulia... namun setelah satu setengah tahun pencarian, sejujurnya kami benar benar berpikir bahwa yang mulia telah tiada... meskipun yang mulia raja masih terus berharap datangnya mujizat.."




Joane tersungkur... air matanya benar benar tidak terbendung...  tangisannya mengerang.. rasa bersalah menyelimuti joane...




"Seharusnya aku kembali... aku takut rakyat everland menolakku.. tapi karena ketakutanku aku justru menyiksa sam....apa yang sudah kulakukan... aku sangat bodoh... kau benar... aku egois... maafkan aku sam... maafkan aku.... " joane mengucapkan setiap katanya dengan isak tangisnya...


"Yang mulia... tenanglah... "


"Tidak... aku benar benar pantas mati...  kenapa aku bisa menyiksanya seperti itu... pantas saja wajahnya begitu suram... kesalahanku benar benar besar george...."

"Yang mulia bisa memperbaikinya... saya mohon.. kembalilah ke sisi yang mulia raja... raja sangat membutuhkan yang mulia... everland telah berubah sekarang...  kembalilah yang mulia... saya akan mengantar yang mulia bertemu dengan raja...."





.

.

.

.

.

.






Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
King Hwang   |  HwangShinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang