01

207 9 0
                                    

PERHATIAN !!!

Semua karakter dalam cerita ini tidak ada kaitannya dengan artis/idol di kehidupan nyata. Cerita ini juga mengandung unsur dewasa usia 21 TAHUN KEATAS harap BIJAK dalam membaca

***********************

Jervey, atau lengkapnya Jervey Park adalah pria yang beberapa bulan lagi akan menginjak usia 36 tahun merupakan pemilik perusahaan mobil sport JIMS Company di Korea Selatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jervey, atau lengkapnya Jervey Park adalah pria yang beberapa bulan lagi akan menginjak usia 36 tahun merupakan pemilik perusahaan mobil sport JIMS Company di Korea Selatan. Ia berasal dari Korea Selatan dan memulai karirnya seorang diri sejak masih menempuh pendidikan di Universitas. Jervey berhasil membangun perusahaan besar dan menjadi pesaing yang paling sulit untuk di kalahkan.

Di usianya yang sekarang, banyak orang yang masih tidak percaya bahwa ia sudah berada di pertengahan 30-an karena wajahnya yang sangat tampan dan postur tubuh tegap yang sempurna.

Jervey tidak hanya sukses membangun perusahaan tapi dia juga sukses menggait hati para wanita, sayangnya sifat dingin dan sarkas pria itu membuat setiap wanita enggan untuk mendekatinya. Tak jarang Jervey juga menunjukkan ketidaksukaannya pada suatu hal dengan mengatakannya secara langsung, tanpa peduli perasaan mereka, dia lebih menyukai pembicaraan to the point dari pada harus menghabiskan waktu dengan basa-basi.

---

Jervey tidak pernah tertarik dengan sebuah ikatan pernikahan. Menurutnya pernikahan hanya akan menghambat dirinya dalam bekerja, apalagi ketika memutuskan untuk memiliki anak tentu tanggung jawab yang besar dan waktu yang di habiskan juga hanya untuk istri dan anaknya. Jervey tidak suka sesuatu yang merepotkan, ia lebih memilih untuk hidup melajang.

Di usianya yang sekarang tidak menutup kemungkinan Jervey tidak memiliki kekasih. Dulu mungkin sebelum ia menjadi Jervey yang sekarang dia memiliki seorang kekasih yang mana adalah teman satu Universitasnya, tapi hubungan mereka tidak berjalan dengan baik, hingga 5 tahun mereka bersama akhirnya harus berakhir.

Itu adalah terakhir kalinya Jervey mencintai seorang wanita. Bisa dikatakan wanita itu beruntung karena sempat mendapatkan cinta dan kasih sayang dari Jervey.

Selama ini Jervey tidak masalah karena hidup melajang, tapi tidak untuk kedua orang tuanya. Ibu dan ayah Jervey selalu menuntut anaknya untuk segera mencari pasangan hidup. Beberapa kali ia di kenalkan dengan anak teman orang tuanya, tapi Jervey selalu menolak.

Hingga pada saat rekan bisnis yang ia anggap seperti keluarga sendiri mengenalkan cucunya pada Jervey. Saat itu bukan acara kencan makan malam yang direncanakan, tetapi acara resmi peluncuran mobil sport terbaru milik perusahaan Jervey. Tuan Edderson membawa cucunya sebagai model pengiklanan untuk mobil sport sekaligus memperkenalkan cucu perempuannya itu.

"Jervey, kenalkan ini cucu kesayanganku Valerie"

Seorang gadis dengan pakaian cukup terbuka berdiri disamping Tuan Edderson.

Valerie merupakan cucu kesayangan Tuan Edderson. Sejak berusia 10 tahun Valerie sudah di asuh oleh kakeknya karena kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakan pesawat saat sedang perjalanan bisnis. Valerie tidak pernah merasakan bagaimana hangatnya sebuah keluarga yang memiliki orang tua lengkap, tapi Valerie masih beruntung memiliki kakek yang sangat menyayanginya.

Tuan Edderson memiliki dua anak laki-laki, anak pertamanya adalah Daniel ayah Valerie, dan anak kedua bernama David. Sejak kematian orangtuanya Valerie mendapat perlakuan tidak baik dari paman dan bibinya, yaitu David dan Anna, tidak ada dari mereka yang ingin mengasuh atau membantu merawatnya dan selalu menganggap Valerie adalah sebuah ancaman.

Ancaman karena Tuan Edderson akan memberikan seluruh kekayaannya pada Valerie. Karena ini Tuan Edderson memutuskan untuk membesarkan Valerie di Kota kelahiran ibunya di Seoul dan menetap di sana. Valerie adalah keturunan Prancis dan Korea. Ia memiliki mata sipit seperti ibunya, serta kulit putih pucat dan hidung mancung seperti ayahnya... tapi dengan fisiknya yang seperti model dunia, ia juga memiliki kekurangan terutama sifat manja dan keras kepala yang tidak diketahui turunan dari siapa.

Gadis bernama Valerie berparas cantik itu baru saja berusia 22 tahun dengan berambut hitam panjang, dan bertubuh kecil. Sekarang ia tengah sibuk menyelesaikan studinya di Universitas dan juga sibuk bersenang-senang. Kakeknya sangat memanjakan Valerie

Kakek Valerie adalah pengusaha otomotif dan aksesoris mobil sport yang sepertinya hal itu juga di turunkan ke cucunya. Valerie sangat menyukai mobil sport, ia bahkan memiliki banyak koleksi mobil di rumahnya.

"hai aku Valerie, sedang berkenalan dengan anda" Valerie mengulurkan tangannya yang disambut juga oleh Jervey "Saya Jervey, yang sempat menghubungi anda waktu itu, terima kasih sudah berpartisipasi pada acara ini"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"hai aku Valerie, sedang berkenalan dengan anda" Valerie mengulurkan tangannya yang disambut juga oleh Jervey "Saya Jervey, yang sempat menghubungi anda waktu itu, terima kasih sudah berpartisipasi pada acara ini"

Melihat Valerie dengan pakaian yang sangat minim itu membuat Jervey tersenyum sinis. Di matanya Valerie terlihat sangat kekanak-kanakan dan tipe wanita penggoda, setidaknya itu kesan pertama yang Jervey lihat.

Melihat interaksi mereka kakek Valerie tersenyum "jika dilihat seperti ini kalian tampak serasi" ucap kakek Valerie. Gadis cantik itu seketika menghempaskan tangannya agar segera terlepas dari tangan Jervey.

"kakek, jangan mulai lagi" Valerie melipat tangannya di depan dada sambil mengerucutkan bibirnya "setauku Jervey tidak memiliki pasangan, jadi tidak apa-apa kalau saya mengatakan itu kan?" Jervey tersenyum, pria itu bisa menebak kemana arah pembicaraan mereka "ya memang benar saya tidak memiliki pasangan, dan seperti yang Tuan Edderson tau, saya tidak tertarik untuk memiliki hubungan lebih dengan wanita apa lagi anak remaja"

Tuan Edderson menepuk punggung Jervey pelan "saya tau, tapi tidak ada salahnya jika kalian saling mengenal, lagipula Valerie juga akan menjadi model iklan di perusahannmu, dan kalian akan sering bertemu bukan?" Jervey mengangguk "tentu, sebagai rekan bisnis itu tidak masalah Tuan"

Valerie yang sepertinya tidak peduli dengan pembicaraan kedua pria itu lalu bersuara "kakek acaranya sudah selesai apa bisa aku pulang sekarang? disini panas sekali aku tidak suka terlalu lama terkena sinar matahari"

Acara memang diadakan di luar ruangan karena Jervey membuat peluncuran mobil untuk umum dimana biasanya dia akan mengundang secara khusus para pecinta mobil sport saja. Kali ini ia ingin mengenalkan karya barunya di lingkungan masyarakat awam juga. Jadi dia memutuskan untuk membawa mobil-mobilnya di sebuah taman di pinggir kota.

Kakek Valerie mengangguk melihat cucunya yang mulai mengibas-ngibaskan tangan ke wajahnya "izinlah pada Jervey, dia juga atasanmu sekarang" dengan malas Valerie membungkukkan tubuhnya "tolong izinkan aku pulang Tuan karena pekerjaanku sudah selesai, terima kasih" setelahnya Valerie langsung meninggalkan kedua pria itu tanpa menunggu jawaban dari Jervey. Begitulah sifat Valerie yang semena-mena. 'wanita merepotkan, tidak beretika, dan berisik' gumam Jervey dalam hati ketika melihat kepergian Valerie menambah catatan hitam pada profile wanita itu.

"dia memang seperti itu, mungkin saat bekerja kamu bisa lebih tegas dengannya agar dia bisa diatur" Jervey tersenyum "tidak perlu meminta, pasti akan ku lakukan" ucapnya sambil tersenyum. Jika bukan karena tuan Edderson, Jervey tidak ingin mempekerjakan Valerie.

To Be Continue...

What If?  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang