34

46 3 0
                                    

PERHATIAN !!!

Semua karakter dalam cerita ini tidak ada kaitannya dengan artis/idol di kehidupan nyata. Cerita ini juga mengandung unsur dewasa usia 21 TAHUN KEATAS harap BIJAK dalam membaca

***********************

Sudah cukup sebulan lebih setelah Valerie menghilang, Jervey tidak menemukan apapun juga, sudah banyak pantai yang ia datangi dan menanyakan keberadaan Valerie pada orang-orang lokal, tapi hasinya tetap saja sama. Tidak ada yang tau ataupun melihat Valerie.

Jervey tidak ingin menyembunyikan ini dan akhirnya memutuskan untuk menyusul Tuan Edderson, ia ingin menemuinya dan berbicara langsung tentang apa yang mereka alami selama ini. Pintu putih yang masih tertutup membuat Jervey harus menelan ludahnya berkali-kali, ia menarik nafas dalam mengumpulkan seluruh keberaniannya, hingga Jervey mulai membuka pintu putih itu.

Seorang pria tua yang setengah duduk menyambut kedatangan Jervey dengan tersenyum "perjalananmu pasti panjang" ucap Tuan Edderson saat Jervey sudah berdiri di samping tempat tidurnya "maaf saya tidak mengangkat panggilan kakek kemarin" Tuan Edderson mengangguk "tidak masalah, lagipula kamu juga sudah datang kesini, duduklah"

Jervey menarik sebuah kursi dan duduk di samping tempat tidur Tuan Edderson. "bagaimana perkembangan kesehatan kakek?" Tuan Edderson menghela nafas "untungnya operasi dua bulan lalu berjalan baik, tapi tentu masih harus mendapat banyak perawatan, jantung dan paru-paruku belum sepenuhnya pulih" Jervey mengangguk "saya dengar dokter disini adalah dokter terbai, saya yakin tidak lama lagi kakek akan segera pulih" Tuan Edderson mengangguk.

"tapi sebenarnya kenapa kamu memaksa ingin menemuiku?" Jervey seketika merasa tenggorokannya kering "saya ingin menjelaskan sesuatu"

"apa itu?"

"ini tentang saya dan Valerie"

Suasana berubah menjadi semakin hening, suara TV yang berada di ruang rawat Tuan Edderson seakan tidak terdengar lagi oleh Jervey. Pria tua itu menunggu penjelasan Jervey.

"kenapa? ada apa dengan kalian? bukankah terakhir kali aku menghubungi kalian semuanya baik-baik saja?" Jervey mengangguk "ya, kami memang baik-baik saja, bahkan saya rasa kami sudah memiliki ikatan yang kuat satu sama lain" Jervey menarik nafas panjang.

Akhirnya Jervey mulai menjelaskan semuanya, mulai dari kontrak pernikahan mereka dan bagaimana akhinya Valerie memutuskan untuk pergi. Semua masalah yang berawal dari Helena hingga kejadian yang sebenarnya terjadi. Jervey menjelaskan itu dengan perlahan dan hati-hati pada Tuan Edderson. Ia juga tidak ingin kejujurannya malah memperburuk kesehatan kakek Valerie, Jervey benar-benar memilah-milah kata-katanya.

Hingga Jervey turun dari kursinya dan berlutut menyampaikan rasa bersalah dan penyesalannya "maaf karena saya sudah melukai hatinya, saya terlalu pengecut untuk mengatakan bahwa saya sangat mencintai Valerie, pada akhirnya saya tidak bisa melindunginya untuk waktu yang cukup lama, saya sudah banyak mengingkari janji pada anda" Jervey menunduk, kedua tangannya mengepal, ia juga tidak bisa menahan air matanya. Pada saat ini Jervey tidak terlihat seperti seorang pria angkuh, dingin dan arogan, tubuhnya membungkuk, bahunya bergetar. Jervey sudah sangat lama berusaha untuk kuat, tapi nyatanya ia harus memperlihatkan sisi lemahnya pada Kakek Valerie sekarang. Jervey tidak bisa menahannya lagi.

"berdiri" perintah Tuan Edderson, itu adalah satu kata yang terucap setelah Jervey menjelaskan semuanya, dengan wajah yang penuh air mata ia berdiri, namun masih menunduk,

Jervey tau posisinya sangat salah, dan dia menerima konsekuensi dari apa yang sudah dia lakukan  "hanya itu yang mau kamu katakan?" Jervey mengangguk "aku tentu sangat kecewa padamu, tapi seharusnya kamu tidak datang kesini dan meminta maaf padaku" Tuan Edderson memalingkan wajahnya beralih menatap jendela, pria tua itu terlihat tenang dan hanya menghela nafasnya dengan raut wajah penuh kekecewaan "Pergi dari sini, jangan muncul dihadapanku sebelum kamu menemukannya dan meminta maaf padanya, biar bagaimanapun Valerie masih tanggung jawabmu"

What If?  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang