06

47 4 0
                                    

PERHATIAN !!!

Semua karakter dalam cerita ini tidak ada kaitannya dengan artis/idol di kehidupan nyata. Cerita ini juga mengandung unsur dewasa usia 21 TAHUN KEATAS harap BIJAK dalam membaca

***********************

Pagi harinya, Valerie terbangun karena mendengar suara berat dari samping tempat tidurnya, suara itu terus saja memanggil namanya.

"Bagaimana kamu bisa membangun perusahaan jika bangun pagi saja begitu sulit" kata-kata itu berhasil membuat Valerie membuka matanya. Seseorang itu bukan pelayan yang biasa membangunkannya atau suara kakek, tapi itu adalah Jervey.

Valerie bisa merasakan seseorang yang berdiri di belakangnya, kepalanya yang sedikit pusing sekarang sepertinya akan meledak "apa yang kamu lakukan? pergi dari sini!" Ucap Valerie bersamaan dengan tangannya yang menarik selimut untuk menutupi tubuhnya "saya tidak akan pergi sebelum kamu benar-benar bangun" Valerie memunculkan kepalanya sedikit dari selimut, ia menegok dan menatap Jervey tajam "aku sudah bangun, puas?! sekarang pergi!"

Jervey menaikkan sebelah alisnya "segera bersiap-siap ibu saya sudah menunggumu ditempat baju pernikahan" suara langkah sepatu mulai terdengar menjauh, diiringi dengan suara pintu yang tertutup, tanda bahwa Jervey sudah meninggalkan kamarnya. Valerie mengutuk dirinya, bisa-bisanya ia lupa bahwa hari ini mereka akan fiting baju pernikahan. Kemarin, ibu Jervey memang sempat menghubunginya, tapi mungkin karena bersenang-senang dengan minumannya semalam, ia jadi lupa.

Valerie segera mandi dan bersiap-siap. Butuh waktu beberapa menit hingga Valerie akhirnya turun dari kamar.

"Kenapa masih disini?" Tanya Valerie yang melihat Jervey duduk santai di ruang tengah "saya kesini untuk menjemputmu" Valerie tidak berkata-kata dan segera melenggang keluar. Jervey hanya menghela nafas berusaha bersabar.

Ibu Jervey segera menghampiri mereka yang baru saja memasuki ruang tunggu "menantu cantikku" Ibu Jervey memeluk Valerie yang dibalas oleh gadis itu.

"Bisa dimulai sekarang?" Ucap Jervey ditengah momen manis ibu dan calon istrinya itu. "Aigo, Kamu ini buru-buru sekali" Ibunya memukul lengan Jervey "aku sibuk bu" Ibu Jervey menggandengn tangan Valerie dan meninggalkan Jervey di belakang.

Mereka bertiga menuju ke lantai atas dimana ruang fitting berada. Ada begitu banyak gaun terpajang di sana, semuanya terlihat classy dan elegant, toko ini memang terkenal dengan rancang pakaian pengantin yang luar biasa. Sudah ada beberapa artis yang memakai pakaian pengantin dari toko ini.

Setelah memakai beberapa gaun, akhirnya Valerie menjatuhkan pilihannya pada sebuah gaun putih yang memperlihatkan pundaknya. Gaun itu tidak terlalu berat jadi Valerie menyukainya.

Sementara Jervey berada di ruangan terpisah, dan ia hanya mencoba pakaiannya setelah itu turun ke ruang tunggu karena tidak ingin berlama-lama.

Ibu Jervey terus saja mengusap lengan Valerie, ia merasa sangat bahagia karena akan memiliki menantu. Setelah beberapa kali menjodohkan Jervey dengan anak teman-temannya, ibu Jervey sempat ingin menyerah karena prinsip anaknya yang begitu kuat. Namun setelah mengetahui bahwa anaknya yang ingin menikahi Valerie, membuatnya terkejut sekaligus bahagia. Keluarga Jervey memang sudah mengenal Valerie sejak gadis itu masih kecil. Ibu Jervey sangat bersyukur karena anaknya memilih Valerie untuk menjadi calon istrinya. Ia tidak perlu khawatir dengan bibit bobot keluarga Valerie yang sudah mereka kenal susah senangnya.

"Setelah ini kita makan siang dulu ya, kalian pasti lapar" mereka sudah berada di ruang tunggu "aku tidak bisa ikut bu, aku masih ada kerjaan" Jervey memang masih memiliki banyak kerjaan di meja kantornya "yasudah kamu tidak usah ikut, biar Valerie bersama ibu saja" Valerie hanya menunjukkan senyum kikuknya. Tangan Valerie segera di gandeng ibunya "kalau begitu aku titip Valerie bu" Jervey membungkukkan tubuhnya singkat lalu keluar lebih dulu dari toko.

What If?  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang