PERHATIAN !!!
Semua karakter dalam cerita ini tidak ada kaitannya dengan artis/idol di kehidupan nyata. Cerita ini juga mengandung unsur dewasa usia 21 TAHUN KEATAS harap BIJAK dalam membaca
***********************
Ternyata Helena benar-benar belum menyerah dan siang harinya kembali mendatangi kantor Jervey. Kali ini ia membawa macarons sebagai bentuk permintaan maafnya karena selalu merusuh di perusahaan Jervey beberapa waktu ini.
Helena berusaha untuk membuka plastik macarons dan menyodorkannya kearah Jervey, tapi pria itu tidak menanggapi bahkan seolah seperti tidak melihat keberadaan Helena "Jervey" panggil Helena, tapi Jervey menatap jam tangannya dan segera bangkit karena ternyata hari sudah sore. Jervey melewati Helena namun tangannya dicegat begitu saja dan sebuah bibir mendarat di atas bibir Jervey.
Helena menempelkan bibirnya ke bibir Jervey, pria itu sadar lalu menjauhkan tubuhnya "apa yang kamu lakukan!" Jervey mengusap bibirnya dengan punggung tangannya "Jervey aku membutuhkanmu, aku tidak bisa diacuhkan begitu saja"
"sudah berapa kali aku katakan, aku tidak bisa membantu apa-apa lagi padamu, aku juga sudah menikah sekarang jadi berhenti mengangguku!" Jervey meninggikan suaranya, Helena tidak bisa membendung air matanya "Jervey aku tau apa yang aku lakukan dulu pasti menyakiti hatimu tapi, aku menyesal Jervey, setelah perceraianku aku malah diusir dari keluargaku karena merusak nama keluarga, aku tidak punya siapa-siapa selain kamu" Jervey menggeleng "maaf tapi aku tidak bisa lagi membantumu, harusnya kamu belajar dari kesalahan dimasa lalu dan memperbaiki dirimu bukannya malah datang padaku dan merengek seperti ini"
Helena yang berderai air mata berusaha meraih tangan Jervey tapi pria itu malah segera melangkah pergi. Sikap Jervey membuat Helena semakin geram.
Jervey yang penuh dengan emosi itu segera menancapkan mobilnya menuju rumah. Helena yang dulu ia kenal memang sudah berubah. Jervey mengetahui sifat asli Helena setelah wanita itu meminta untuk mengakhiri hubungannya, karena Jervey tidak pernah berniat untuk menikahi Helena. Wanita itu marah karena dia sangat ingin kepastian tentang hubungan mereka tapi Jervey tetap pada prinsipnya bahwa ia lebih memilih menikah dengan pekerjaannya dari pada menikahi Helena.
Kata-kata Jervey agaknya menyakiti Helena saat itu hingga ia meminta orang tuanya menerima lamaran dari anak seorang pengusaha besar di Inggris. Ia memamerkan itu pada Jervey dan selalu menyindir Jervey yang tidak akan pernah bisa sukses. Tapi semua itu berubah ketika Helena dimanfaatkan oleh suaminya, saham dan semua aset orang tua Helena dijual tanpa sepengetahuan Helena hingga orang tuanya di ambang kebangkrutan. Sejak saat itu Jervey sudah tidak mendengar lagi kabar dari Helena yang selalu menganggunya.
Jervey tiba dirumah dan langsung turun dari mobil berjalan cepat. Para pelayan yang masih ada di sana terkejut melihat aura Jervey yang begitu menakutkan "tinggalkan rumah ini, sekarang!" perintah Jervey saat mulai memasuki pintu depan. Sontak semua pelayan segera meninggalkan tempat itu dengan langkah cepat.
Tatapan Jervey tertuju pada Valerie yang sedang membuat kegaduhan dari arah dapur. Gadis itu ternyata sedang membuat minuman. Jervey melangkah cepat dan menarik lengan Valerie agar berbalik kearahnya "aw sakit!" pekik Valerie merasakan kuat cengkraman Jervey di lengannya. Jervey dengan masih terengah-engah menatap Valerie "bisa saya menciummu sekarang?" kalimat itu keluar begitu saja dari mulut Jervey. Membuat Valerie tentu saja terkejut mendengarnya.
"Om mabuk?" Valerie masih membulatkan matanya masih tidak percaya apa yang baru saja ia dengar "saya tidak bisa mengendalikan Helena tadi" Jervey mulai menyeruakkan isi pikirannya "kekacauan apa yang nenek sihir itu lakukan?" Jervey menghela nafas berat, ia mengatakan bahwa hari ini Helena sudah lebih berani dan bahkan mencium bibir Jervey, entah kenapa setelah kejadian itu hanya ada Valerie di kepalanya. Jervey juga merasa bayang-bayang Helena masih terlintas di benaknya dan dia muak dengan itu "saya ingin menghapus itu dengan bibirmu" Valerie meneguk silvanya kasar "saya hanya minta sekali, tidak lebih Valerie" tatapan frustasi Jervey yang tidak biasa membuat Valerie melangkah mendekatkan tubuhnya pada Jervey. Mereka saling menatap beberapa saat.

KAMU SEDANG MEMBACA
What If? [END]
Fiksi PenggemarIngin dapat pengalaman berbeda saat baca ff ini bisa cek instagram @abouthymnt.arts Dua orang berbeda usia akhirnya terjebak dengan ikatan pernikahan karena alasan terpaksa. Pernikahan terjadi dengan dasar kontrak kerja sama yang hanya di ketahui ol...