22

62 2 0
                                    

PERHATIAN !!!

Semua karakter dalam cerita ini tidak ada kaitannya dengan artis/idol di kehidupan nyata. Cerita ini juga mengandung unsur dewasa usia 21 TAHUN KEATAS harap BIJAK dalam membaca

***********************

Jika orang-orang melihat kedekatan mereka, sudah tidak di ragukan lagi bahwa hubungan mereka memang jelas sebagai suami istri. Baik Jervey dan Valerie juga selalu terlihat bersama entah itu acara makan malam perusahaan masing-masing, makan malam antar kolega, atau acara lainnya. Mereka pasti hadir dengan bergandengan mesra.

Dan untuk ketakutan Valerie, Jervey bahkan sudah bisa mengendalikan itu, ia bisa lebih dulu menghalau bayangan-bayangan buruk itu dengan selalu mengajak Valerie berbicara saat mereka bergulat panas.

Malam ini mereka sedang bersiap-siap untuk menghadiri acara makan malam dan ulang tahun ibu salah satu teman Jervey yaitu Jay. Jervey sudah berpakaian dengan celana bahan dan kemeja putih "tunggu sebentar aku mengambil dressku" Jervey menghela nafas, ia mengambil jasnya dan menyematkan ke lengannya "saya tunggu di luar"

Jervey keluar dan menunggu Valerie di kamar sambil membalas pesan temannya, ia juga sudah mengenakan jas hitamnya. Cukup lama Jervey menunggu hingga ia yang mulai gelisah dan memilih masuk kembali ke ruang ganti "Valerie ini sudah terlalu lama" ucapnya "aku tidak tau harus memakai dress yang mana, apa ini tidak apa-apa?" Valerie sedang mengenakan dress setengah paha berwarna pink muda dengan motif bunga "ini terlalu mencolok, tunggu sebentar" Valerie menghadap lemari dan membuka dress yang ia kenakan membuat Jervey yang berdiri tidak jauh dari sana bisa melihat Valerie yang hanya menggunakan pakaian dalam sedang memilah pakaian yang tergantung di dalam lemari.

Jervey menegak silvanya beberapa kali saat melihat Valerie yang membenarkan bra tanpa tali yang ia gunakan, Valerie juga sempat menunduk untuk memungut pakaian pakain yang sudah ia coba namun tidak jadi ia gunakan. Jervey mendekatkan langkahnya kearah Valerie, ia melirik jam tangannya sekilas "ini saja" ucap Valerie mengambil sebuah mini dress berwarna hitam dan segera memakainya.

Baru saja Valerie menutup pintu lemarinya, Jervey sudah lebih dulu membalik tubuh Valerie dan menghimpit tubuh wanita itu "ini sudah tigapuluh menit" ucap Jervey menatap Valerie "kalau begitu ayo tidak perlu mengulur waktu lagi" Valerie mendorong tubuh Jervey namun pria itu malah semakin menghimpit tubuhnya ke pintu lemari hingga jarak mereka semakin dekat "Jervey kita terlambat" tegur Valerie "dan itu semua karenamu" aroma maskulin dari tubuh Jervey sangat jelas tercium oleh indra penciuman Valerie "kita bisa menyusulkan?" Valerie berusaha membujuk "kamu tau-kan saya tidak suka datang terlambat Valerie" kening mereka sudah menempel membuat tatapan Valerie yang awalnya beradu dengan Jervey kini mulai tertuju pada bibir tebal milik Jervey "tidak ingin meminta maaf?" Valerie menggigit bibir bawahnya, ia segera menarik kerah kemeja Jervey dan mengecup bibir tebal itu "maaf" ucapnya setelah mengambil jarak agar ia bisa menatap mata Jervey.

Pria bersetelan jas rapih itu tersenyum "apa sekarang begitu caramu meminta maaf?" Valerie mengalungkan tangannya pada leher Jervey "lalu bagaimana cara meminta maaf yang biasa saja sementara kamu terus menghimpit tubuhku" tatapan Jervey semakin dalam menatap mata kecoklatan milik Valerie "saya tidak suka sebuah kecupan" Valerie tersenyum "jika lebih dari kecupan, aku rasa kita benar-benar tidak akan pergi ke acara makan malam ini" sebelah tangan Jervey menarik pinggang Valerie agar merapat ke tubuhnya "memang tidak akan" detik berikutnya bibir mereka sudah bertemu kembali menciptakan lumatan lumatan kecil.

Tangan kecil Valerie perlahan bergerak menyusuri dada bidang Jervey, sementara Jervey sudah menekan bokong Valerie agar pusat tubuh mereka bertemu dan bergesekan meskipun masih terbalut pakaian.

What If?  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang