08

62 4 0
                                    

PERHATIAN !!!

Semua karakter dalam cerita ini tidak ada kaitannya dengan artis/idol di kehidupan nyata. Cerita ini juga mengandung unsur dewasa usia 21 TAHUN KEATAS harap BIJAK dalam membaca

***********************

Pagi harinya Valerie segera dibangunkan oleh Kepala pelayan Lee untuk bersiap-siap. Setelah memastikan Valerie bangun, ia segera menyiapkan sarapan sesuai permintaan gadis itu.

"apa dia sudah bangun?" Jervey berada di meja makan dengan sebuah Ipad di tangannya "iya tuan, nyonya sedang mandi sekarang" Jervey mengangguk, matanya sibuk menatap data dari perusahaan Tuan Edderson, mulai hari ini, dia sudah harus mengelola perusahaan itu sambil mempersiapkan diri mengajari Valerie nantinya.

Selang beberapa menit Valerie turun dan menuju ke meja makan, meskipun ia harus berjalan setengah pincang karena pergelangan kakinya yang masih sakit.

Mereka berdua sudah berada di meja makan "ini, baca lebih dulu, jika ada yang ingin kamu tambahkan tulis saja disitu "Jervey menyerahkan selembar kertas yang bertuliskan beberapa peraturan yang ada di rumahnya dan sebuah pulpen "hanya peraturan? tidak ada kesepakatan selama kita menikah?" Valerie membaca sekilas poin-poin peraturan di kertas itu "tambahkan saja dibawahnya" Jervey tidak melirik Valerie sama sekali, gadis itu menuliskan beberapa poin penting baginya

"ini" Valerie memberikan selembar kertas itu pada Jervey. Pria itu akhirnya mengalihkan perhatiaannya dari layar, menatap kertas yang Valerie berikan "hanya ini ternyata, baiklah, saya menuruti permintaanmu dengan syarat kamu mengikuti semua aturan di rumah ini" Valerie mengangkat kedua pundaknya "mudah saja" Setelah sepakat mereka berdua menandatangani dan memberikan cap jari pada kertas itu.

 Pria itu akhirnya mengalihkan perhatiaannya dari layar, menatap kertas yang Valerie berikan "hanya ini ternyata, baiklah, saya menuruti permintaanmu dengan syarat kamu mengikuti semua aturan di rumah ini" Valerie mengangkat kedua pundaknya "mudah...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tuan Edderson berniat mampir ke rumah Jervey untuk sekedar menyapa cucunya sebelum ia berangkat. Pagi itu ia tiba dan melihat Jervey sudah menunggunya di depan "mari masuk" Valerie yang berada di ruang tengah mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Ia segera meletakkan ponselnya dan berlari terpincang kearah sosok yang ia rindukan "Kakek!" teriak Valerie lalu menghamburkan dirinya ke pelukan kakeknya "masih saja seperti ini, padahal belum satu hari kakek meninggalkanmu" Tuan Edderson memeluk cucunya.

"kakek akan berangkat hari ini? harus hari ini? apa tidak bisa nanti saja?" Valerie melontarkan pertanyaan seakan ingin menahan kakeknya untuk berangkat "tentu, ini sudah hampir jamnya untuk boarding, kakek tidak bisa berlama-lama" Valerie melepaskan pelukannya "aaaa aku mau ikut saja boleh?" Tuan Edderson menggeleng "lalu bagaimana dengan suamimu? kamu tega meninggalkannya?" Jervey yang berdiri di samping Tuan Edderson melirik Valerie sekilas "aku rasa tidak masalah, dia juga sudah terbiasa hidup sendiri, ada banyak pelayan yang mengurusnya" Valerie mendapat satu sentilan di keningnya "anak ini benar-benar"

"aw!" Valerie mengusap keningnya menatap tajam kearah Jervey yang menaikkan sebelah sudut bibirnya "tidak usah berlagak masih saling membenci, melihat cara jalanmu saja kakek sudah tau, tidak usah mencari alasan lagi" Valerie mengerutkan keningnya, ia tidak mengerti dengan maksud pembicaraan kakeknya "oh ini? aku semalam terj-" Valerie menghentikan kalimatnya karena Jervey tiba-tiba membuka suara "dia masih malu mengakuinya, em...mungkin ini sudah waktunya kakek ke bandara" Jervey menatap sekilas jam tangannya. Tuan Edderson mengangguk "kamu benar, ini sudah hampir waktunya" Tuan Edderson memeluk cucunya lalu beralih memeluk Jervey "aku serahkan dia padamu, tolong jangan sampai dia tau apa yang sebenarnya terjadi padaku" bisik Tuan Edderson pada Jervey yuang dibalas dengan anggukan.

What If?  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang