29

58 3 0
                                    

PERHATIAN !!!

Semua karakter dalam cerita ini tidak ada kaitannya dengan artis/idol di kehidupan nyata. Cerita ini juga mengandung unsur dewasa usia 21 TAHUN KEATAS harap BIJAK dalam membaca

***********************

Flashback sehari sebelumnya

Malam itu Jervey dan ketiga temannya berkumpul di sebuah club malam. Sebenarnya ini adalah ajakan Yunki yang ingin membahas masalah Tuan Jang yang akhirnya akan mendapatkan hukuman penjara yang lebih lama. Mereka sedang melepas penat, setelah bergelut dengan kasus Tuan Jang dan pekerjaan kantor. Bedanya kali ini mereka tidak lagi ditemani wanita-wanita penghibur. Lebih tepatnya hanya Jervey yang tidak ingin, tapi ketiga temannya menghargai dan ikut tidak memanggil wanita penghibur.

"Pria tua itu sepertinya akan membusuk di penjara" ucap Jay menuangkan minuman ke gelas yang baru saja ia habiskan isinya "tentu, aku sudah pastikan dia tidak akan bisa mengajukan banding apapun lagi di persidangan" Yunki merogoh saku jaketnya mengeluarkan rokok elektriknya "bagaimana dengan keluarganya? Apa mereka ikut hancur juga?" Vender bersandar sambil memantau riuh orang-orang yang menari di bawah lampu kerlap kerlip

Jervey menegak minumannya "aku tentu tidak akan menghancurkan keluarganya karena yang bermasalah adalah bajingan itu" Yunki tertawa "dengar? kalian tau sendirikan Jervey terlalu baik" Vender membuka sebuah botol whisky "tapi dia juga hampir melenyapkan nyawa seseorang" Vender mengingatkan kembali saat dimana Jervey menghajar tuan Jang tanpa ampun.

"Eoh kalian disini?" Pekik seorang wanita yang melewati meja keempat lelaki yang sibuk dengan minumannya "Tumben tidak ada wanita, kalau begitu aku akan menghiasi" Helena segera menyelipkan dirinya duduk di samping Jervey. Helena sebenarnya sudah mengenal teman-teman Jervey sejak mereka masih bersama hingga menjadi rekan bisnis seperti sekarang. Akhirnya mereka minum bersama, Helena juga menuangkan minuman untuk Jervey beberapa kali.

Malam semakin larut hingga tidak di sangka Jervey mabuk untuk pertama kalinya. Selama ini teman-temannya tidak pernah melihat Jervey mabuk sebanyak apapun dia minum "aku akan mengantarnya" ucap Helena yang bangkit dari posisi duduknya "kamu mau mengantarnya atau mau mencari kesempatan" singgung Vender yang juga setengah mabuk "tentu saja mengantarnya rumah kami juga searah"

Vender menahan lengan Helena "kuingatkan padamu jika berani mencari kesempatan, kamu tidak akan bisa hidup tenang" Helena menghempaskan tangannya "bukan urusanmu, minggir"

---

Malam itu terjadi begitu saja. Jervey terbangun dan melihat Helena sudah berada di sampingnya tertidur nyenyak. Sontak Jervey beranjak dari tempat tidurnya memeriksa dirinya. Untungnya celana panjang yang semalam ia pakai masih terpasang rapih di tubuhnya "BANGUN JALANG SIALAN!!" Geram Jervey.

Dengan melenguh panjang Helena meregangkan tubuhnya dan mendudukkan dirinya membuat selimut yang menutupi dadanya terbuka penampilkan payudaranya yang tidak tertutup apapun "benar-benar jalang, kamu pikir aku akan tertarik dengan payudara palsumu itu" Helena justru tersenyum "bukankah kamu sudah mencicipinya semalam, kamu merindukannya bukan?" Helena menarik selimut yang menutupi tubuhnya memperlihatkan bagian kaki hingga ke pangkal pahanya yang juga tidak mengenakan apapun "dasar wanita gila, semalam aku memang mabuk, tapi obat tidur sialanmu tidak mempan untukku yang sudah menderita gangguan tidur dua tahun ini, aku tau apa saja rencanamu, dan aku sangat sadar bahwa aku sama sekali tidak menyentuhmu" tegas Jervey yang berjalan ke sisi tempat tidur dimana Helena duduk "kamu yakin? bahkan setelah kita melewati malam yang panjang semalam?"

Jervey menarik rambut Helena hingga wanita itu mengadah "kamu sudah gila!" Helena tertawa "ayolah Jervey kita pernah bersetubuh sangat liar, apa kamu lupa? Kamu tidak mengingat bagaimana aku selalu memuaskanmu entah itu menggunakan milikku atau dengan mulutku?"

What If?  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang