PERHATIAN !!!
Semua karakter dalam cerita ini tidak ada kaitannya dengan artis/idol di kehidupan nyata. Cerita ini juga mengandung unsur dewasa usia 21 TAHUN KEATAS harap BIJAK dalam membaca
***********************
Keesokan harinya, cahaya matahari mulai memasuki kamar, dan menerangi area lain di dalam villa. Valerie mulai bergerak gelisah. Jervey yang sudah lebih dulu terbangun mengamati itu "kita harus sarapan Valerie" suara itu membuat Valerie membuka perlahan matanya "hmm, nanti saja"
Valerie menarik selimutnya dan bergeser semakin merapat ke tubuh Jervey yang masih menatapnya dengan sebelah tangan menyangga kepalanya "kenapa? saya pikir yang semalam tidak seberapa" Valerie mendongak "sstttt diam, aku masih mengantuk, tenagaku terkuras karena mendesah semalaman" Jervey tersenyum, sepertinya pria itu terlihat lebih segar padahal hanya tidur beberapa jam setelah pergulatan mereka semalam. Sementara Valerie masih tidak berdaya "saya mau mandi, bisa singkirkan tanganmu?" ucap Jervey yang merasa sebelah tangan Valerie melingkar di tubuhnya "sebentar saja" Jervey terdiam beberapa saat membiarkan dirinya menikmati momen itu dan debaran jantungnya yang tidak beraturan, Jervey teringat satu hal "kita sudah tidak punya kesepakatan apapun sekarang" Valerie dan Jervey tertawa pelan mengingat sejauh mana mereka sudah melanggar tiap kesepakatan itu hanya dalam semalam.
Jervey membiarkan Valerie tenggelam dalam tidurnya, semetara ia segera membersihkan diri dan mencari sarapan. Villa yang mereka tinggali hanya menyediakan beberapa makanan instan, Jervey tidak ingin itu dan memutuskan untuk keluar sebentar mencari rumah makan yang sudah buka.
Valerie tertidur cukup pulas hingga beberapa menit kemudian tubuhnya mulai merasa pegal karena tidur terlalu lama, ia melirik jam yang menunjukkan pukul sepuluh pagi "Jervey" panggil Valerie tapi tidak ada balasan, ia duduk dan menengok ke sisi lain ruangan yang hanya di batasi oleh sekat. Sepi, tidak ada siapa-siapa. Valerie memutuskan untuk membersihkan dirinya lebih dulu, ia bergeser ke pinggir tempat tidur dengan selimut yang melilit seluruh tubuh polosnya.
"aw aw!" Valerie yang awalnya ingin berdiri, kembali terduduk merasakan perih diantara selangkangannya "wah padahal dia bilang semalam tidak seberapa" Valerie menengok ke belakang, ia melihat bercak merah gelap di atas tempat tidur, yang membuat wajahnya bersemu dan terasa panas "astaga apa yang sudah aku lakukan semalam" Valerie menenggelamkan seluruh wajahnya didalam gulungan selimut ia terus menggeleng, merasa malu dengan tingkahnya ditambah Jervey yang sudah melihat tubuhnya. Kaki Valerei bergerak menendang-nendang layaknya anak kecil "aww! haiss selaput darah sialan" umpat Valerie merasakan perih pada miliknya.
Jervey kembali ke villa dengan membawa beberapa kantong di tangannya, ia menyimpan plastik berisi makanan di atas meja makan lalu menuju kearah kamar, ia tidak mendapati Valerie yang tertidur di sana, namun suara pancuran air dari kamar mandi membuatnya melangkah ke sana "Valerie" panggil Jervey dari depan pintu kamar mandi, suara shower tidak terdengar lagi "ada apa?" teriak Valerie dari dalam kamar mandi "pakaian gantimu saya letakkan di atas tempat tidur" jawab Jervey "ohh oke!" suara shower kembali terdengar. Jervey kembali kearah dapur menyiapkan sarapan yang sudah hampir menjadi makan siang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
What If? [END]
FanfictionIngin dapat pengalaman berbeda saat baca ff ini bisa cek instagram @abouthymnt.arts Dua orang berbeda usia akhirnya terjebak dengan ikatan pernikahan karena alasan terpaksa. Pernikahan terjadi dengan dasar kontrak kerja sama yang hanya di ketahui ol...