07

59 3 0
                                    

PERHATIAN !!!

Semua karakter dalam cerita ini tidak ada kaitannya dengan artis/idol di kehidupan nyata. Cerita ini juga mengandung unsur dewasa usia 21 TAHUN KEATAS harap BIJAK dalam membaca

***********************

Tibalah ia di hari pernikahan. Meskipun malamnya Valerie sempat menghabiskan waktu untuk menangis, karena ia masih merasa ketakutan akan apa yang terjadi kedepannya. Untungnya sejak pagi ia sudah mengompres matanya agar tidak terlihat sembab.

Di depan, Jervey sudah menyambut beberapa tamu undangan yang hadir. Acara pernikahan dilakukan degan megah karena ibu Jervey yang meminta, Jervey dan Valerie adalah anak satu-satunya jadi dia tidak ingin melewatkan momen berharga ini begitu saja. Hingga acara akhirnya dimulai, pintu utama terbuka, dan lapu menyoroti keberadaan Valerie yang baru saja memasuki ruangan. Semua mata tertuju padanya. Teman-teman Valerie juga bersorak melihat Valerie yang begitu cantik dengan balutan gaun putih.

"Aku titipkan Valerie padamu, tolong jaga dia baik-baik" ucap kakek Valerie yang memberikan tangan Valerie pada Jervey. Pria dengan balutan tuxedo putih menerima tangan Valerie dan mengangguk. Tuan Edderson menepuk pundak Jervey sesaat lalu meninggalkan altar.

Ingin rasanya Valerie menangis saat itu, merasakan nasib buruknya sudah dimulai. Tapi ia berusaha menahan karena tidak ingin merusak riasan dan rangkaian acara.

Setelah pembacaan sumpah mereka lalu saling berhadapan dan memasangkan cincin pernikahan di jari manis masing-masing "mulai saat ini, kamu tidak berhak bertindak semaumu lagi" gumam Jervey yang memasangkan cincin di jari manis Valerie "dan jangan harap aku akan memperlakukanmu sebagai suamiku Om Jervey" mendengar itu Jervey menaikkan senyum meremehkan. Valerie mulai memasangkan cincin pada jari manis Jervey dan diakhiri dengan suara riuh sorakan dan tepuk tangan.

"cium cium cium cium!"

Jervey melirik kearah para tamu undangan yang bersorak kearahnya, ia lalu melirik Valerie yang menatapnya dengan kening yang berkerut "janga-" kata kata Valerie terhenti ketika Jervey meraih pinggangnya mendekatkan tubuh mereka "a-apa yang om lakukan?" Bisik Valerie.

Jervey melirik kearah para tamu undangan yang bersorak kearahnya, ia lalu melirik Valerie yang menatapnya dengan kening yang berkerut "janga-" kata kata Valerie terhenti ketika Jervey meraih pinggangnya mendekatkan tubuh mereka "a-apa yang om laku...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
What If?  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang