23

58 3 0
                                    

PERHATIAN !!!

Semua karakter dalam cerita ini tidak ada kaitannya dengan artis/idol di kehidupan nyata. Cerita ini juga mengandung unsur dewasa usia 21 TAHUN KEATAS harap BIJAK dalam membaca

***********************

Malam ini mereka sedang berada di kantor Valerie, untuk mencari sebuah dokumen yang Valerie lupa. Karena besok adalah hari libur terpaksa Jervey ikut mengantar Valerie lebih dulu untuk mengambil berkasnya sebelum pergi ke sebuah club malam tempat Jervey dan teman-temannya akan berkumpul.

Jervey hanya mengenakan celana jeans, kemeja hitam dan jaket sementara Valerie mengenakan celana jeans dan kaos ketat lengan panjang "kamu yakin menyimpannya disini?" Valerie mengangguk dan mencari sebuah map di dalam laci meja kerjanya "ah ini dia!" Valerie menunjukkan sebuah map berwarna biru dan segera menyusul Jervey yang duduk di sofa tengah ruangannya "ini lihat dulu, aku tidak mengerti masalah dana perusahaan, sebagian datanya sudah di periksa oleh devisi keuangan hanya saja aku ragu ada hal yang terlewatkan" Jervey meraih map itu dan membaca dengan serius.

Valerie melepas sepatu bootsnya dan menaikkan kakinya di atas sofa ketika menyadari suhu ruangannya yang terasa dingin. Petugas keamanan yang sempat Valerie hubungi sepertinya segera menyalakan pendingin ruangan saat Valerie mengatakan akan datang untuk mengambil dokumen disana. Valerie duduk menghadap Jervey sambil memeluk kakinya, ia memandangi Jervey cukup lama, rasanya sedikit aneh melihat penampilannya yang tidak biasa sedang bekerja. Dari atas mungkin terlihat seperti Jervey pada umumnya saat bekerja, namun jika dilihat secara keseluruhan, celana jeans ketat dan sepatu boots hitam terlebih beberapa aksesoris seperti kalung dan gelang rantai membuatnya tidak terlihat seperti Jervey saat bekerja.

"apa ada yang salah?" Jervey mengerutkan keningnya "tanyakan mengenai rincian akomodasi ekspor produkmu, sepertinya bulan ini pendapatan perusahaanmu berkurang 7% dari bulan lalu dan pengeluaran perusahaanmu naik 12% jangan biarkan terlalu banyak kesenjangan"

Valerie mencatat penjelasan Jervey pada notes di ponselnya "apa hanya itu?" Jervey membalik beberapa halaman dalam map itu "sebentar" mungkin karena pakaian Valerie yang sedikit tipis membuat tubuhnya terasa dingin.

Jam juga menunjukkan pukul 11.00 malam yang dalam artian semua pegawai sudah pulang hingga gedung tujuh lantai itu terasa sepi "aku lupa kalau pendingin di ruangan ini baru saja di ganti, ini pertama kalinya aku berada di ruangan ini bekerja di malam hari" gumamnya Valerie memelankan suaranya di akhir tidak ingin merusak konsentrasi Jervey. Jika sudah bekerja Jervey pasti akan sangat totalitas dan menggunakan waktu dengan sebaik mungkin.

Valerie beberapa kali mengusap lengannya untuk menghangatkan telapak tangannya yang mulai semakin dingin "Jervey dingin" keluh Valerie membuat pria itu hanya berdecak dan menarik pergelangan kaki Valerie agar terselip di dalam jaket yang ia gunakan. Valerie menunjukkan tersenyumnya, ditengah seriusnya membaca sebuah dokumen, Jervey masih memperhatikannya.

Beberpa menit kemudian Jervey akhirnya selesai membaca dokumen yang Valerie berikan "Hmm" gumam Jervey mengangkat panggilannya.

'tidak ingin berkeliling sebentar sebelum ke club?' Ucap seseorang dari ponsel Jervey.

"aku masih ada di perusahaan Valerie kita bertemu di tempat kumpul biasa saja" Jelas Jervey lalu panggilan itupun teputus "sebaiknya kita ke club sekarang sebelum hari semakin malam" Jervey meletakkan map Valerie di atas meja kerjanya dan berdiri di samping Valerie "ayo" pria itu menunggu Valerie memakai kembali sepatu bootsnya lalu mengulurkan tangannya yang segera disambut oleh Valerie.

Mereka mulai berkendara sesuai dengan lokasi yang Jervey sebutkan. Jervey yang tadinya menggunakan jaket kini melepasnya dan membuka tiga kancing kemeja teratasnya. Beberapa meter dari pintu masuk jalur bebas hambatan terdapat tiga mobil yang terparkir di pinggir jalan. Jervey menekan klakson mobilnya beberapa kali lalu mulai menginjak pedal gas lebih dalam membuat mobilnya melaju cukup kencang di tengah jalan kota yang sepi.

What If?  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang