PERHATIAN !!!
Semua karakter dalam cerita ini tidak ada kaitannya dengan artis/idol di kehidupan nyata. Cerita ini juga mengandung unsur dewasa usia 21 TAHUN KEATAS harap BIJAK dalam membaca
***********************
Jervey segera menaiki mobilnya menuju lobby, belum sempat Jervey menginjak rem, matanya menemukan Valerie yang baru saja masuk kedalam sebuah taksi. Terpaksa ia harus mengikuti taksi itu yang ternyata pergi tidak terlalu jauh.
"ah merepotkan saja" geram Jervey
Pria itu memarkir mobilnya saat tiba di sebuah club malam. Jervey menarik nafas berat lalu melangkahkan kakinya masuk. Suara musik yang keras mulai masuk ketelinganya, riuh orang-orang dan bau alkohol memenuhi ruangan. Dengan penerangan yang remang, Jervey berusaha mencari keberadaan Valerie.
Netranya tertuju pada sebuah meja disudur ruangan. Langkah Jervey melebar saat Valerie mengangkat segelas besar beer.
"sudah saya bilang untuk menunggu, kenapa malah pergi sendiri?" Jervey mengambil gelas beer dari tangan Valerie dan meletakkannya kembali ke meja "darimana kamu tau aku ada disini?" Valerie terkejut melihat kedatangan Jervey disana "saya melihatmu di lobby, sekarang ayo pulang" Jervey akan membalikkan tubuhnya namun terhenti "memangnya kamu siapa bisa menyuruhku pulang, aku tau kamu disuruh kakek menemaniku tadi, tapi aku sudah menemui Tuan Jang jadi tugasmu sudah selesai tuan Jervey yang terhormat!"
Jervey menatap Valerie "tugas saya akan selesai jika kamu sudah kembali kerumah sekarang ikut saya pulang" Jervey menarik pergelangan tangan Valerie hingga wanita itu berdiri mengikuti langkahnya. Valerie ditarik paksa sampai mereka berhasil keluar dari bar itu "lepaskan, jangan menyentuhku!" Valerie menghentakkan tangannya keras agar bisa terlepas dari cengkraman tangan Jervey.
"aku bisa pulang sendiri, aku akan mengabari kakek nanti, jadi tugasmu sudah selesai" Valerie akan berjalan masuk lagi tapi tangannya segera ditarik "saya yang membawamu pergi, jadi saya juga yang harus membawamu pulang"
"bisa lepaskan tanganku?" ucap Valerie tangannya terlihat bergetar namun tatapan matanya tajam, Jervey tidak melepaskan cengkramannya "aku tidak suka disentuh jadi lepaskan tanganmu!" Jervey malah mengeratkan cengkramannya "akan saya lepaskan, asal kamu mau ikut pulang dengan saya"
"dengan menyentuhku kamu sama saja seperti pria-pria hidung belang yang ada di dalam sana, kenapa semua orang sepertinya sangat ingin menyentuhku, seakan aku adalah jalang murahan" Jervey mengerutkan keningnya, ia tidak mengerti maksud Valerie "apa aku memang terlihat seperti jalang yang suka untuk disentuh?"
Jervey agaknya tidak terlalu mendengarkan apa yang Valerie ucapkan hingga ia menjawab seadanya "itu karena pakaianmu" ucap Jervey singkat, pikirnya apa sesulit ini ingin membujuk Valerie pulang "lagi-lagi pakaianku, aku suka seperti ini, dress ini cantik, kaum kalian saja yang berotak mesum yang selalu membayangkan bentuk tubuh wanita dan penasaran dengan bagaimana isi dalamnya" Jervey terkejut mendengar ucapan Valerie "kenapa? aku benarkan? bahkan kamu mungkin juga berpikiran yang sama, ingin tau berapa ukuran bra ku, benarkan?"
"Valerie cukup! saya tidak mengerti apa yang kamu maksud saya hanya ingin mengantarmu pulang" Jervey menarik Valerie tapi sebelah tangan gadis itu memukul lengannya. "kubilang lepaskan aku, aku tidak suka disentuh!" Valerie terus memukul lengan Jervey namun pukulan itu tidak berarti apa-apa baginya, lama kelamaan pukulan itu semakin melemah, dan saat itu Jervey malah menemukan Valerie yang menangis rasa sakit dan takut dalam hatinya
tidak bisa ia tahan lagi.
'oh sial, apa lagi sekarang' gumam Jervey dalam hati
Valerie mulai terisak, tubuhnya membungkuk hingga rambutnya menjuntai menutupi wajahnya "jika bukan karena kakek aku tidak akan pernah lagi mendatangi acara sialan seperti itu". Jervey bukan tipe orang yang pandai membujuk, ia terpaksa melepas cengkraman tangannya dari Valerie. Sedikit bersalah ketika melihat pergelangan tangan gadis itu memerah.

KAMU SEDANG MEMBACA
What If? [END]
FanfictionIngin dapat pengalaman berbeda saat baca ff ini bisa cek instagram @abouthymnt.arts Dua orang berbeda usia akhirnya terjebak dengan ikatan pernikahan karena alasan terpaksa. Pernikahan terjadi dengan dasar kontrak kerja sama yang hanya di ketahui ol...