51 - dark red 0:35

32 1 3
                                    

Brukh





Tinju Vraka melayang.




Tapi sayang sekali.




Tinju itu tak bersarang pada sasaran yang tepat, yaitu Hellen.



Karena kini, tinju itu bersarang pada pundak Kenneth yang tiba-tiba datang, menarik tubuh Hellen ke belakang, lalu berdiri di antara Hellen dan Vraka.




Teman Vraka lalu menarik Vraka. "Udah woi, udah."




"DIEM LO ANJING, NI CEWEK HARUS GUA KASIH PELAJARAN." Teriak Vraka.




Vraka siap berhadapan dengan Hellen lagi.




"MAJU LO BANGSAT GUA GA TAKUT." Hellen berusaha menantang Vraka sambil mencoba menghindari Kenneth yang menghalanginya.




Kenneth berusaha berdiri di depan Hellen sambil mencoba merentangkan tangannya, melarang Hellen untuk berhadapan dengan Vraka.




Sementara itu, Peter dan Joshua muncul. Tentu dengan wajah panik dan bingung yang sudah tidak beraturan.




"Awas lo!" Ucap Hellen ke Kenneth sambil berusaha mendorong tubuh Kenneth ke samping. Amarah kali ini betul-betul menguasai Hellen.




"Len, udah Len." Peter berusaha mencoba menenangkan Hellen.





Disana Vraka yang ditahan temannya menghempaskan tangannya.



"LEPASIN LO! GUA MAU KASIH PELAJARAN SAMA NIH LONTE." Teriak Vraka.






Ok.







Salah besar.








Mata Kenneth beralih menatap Peter dan Joshua. Peter dan Joshua maju, mereka yang mencoba menahan Hellen.




Kenneth berbalik.





"Apa tadi lo bilang?" Tanya Kenneth ke Vraka. Suaranya berubah.






"Ken." Panggil Nicko, kali ini Nicko tau bahwa situasinya akan bertambah rumit.






"Lonte. Kenapa?! Gak suka lo gua ngat-?!" Belum selesai Vraka menyelesaikan kalimatnya, tinju dari Kenneth melayang.



Satu tinju di pipi kanan.




Tinju kedua di pipi kiri.





Tinju ketiga di sudut bibir kanan.





"Kenneth udah!" Nicko memperingatkan.





Tangan kiri Kenneth meraih kerah baju Vraka. Dan saat tubuhnya tertarik kedepan, tinju kelima dari Kenneth melayang, tepat di pipi kanan kembali.




"Kenneth Harisson!" Seru Nicko.




Kenneth berhenti, menginjak Vraka tepat di bagian perut, kemudian dia lalu mundur kembali.





Saat itu juga teman Vraka mencoba menarik Vraka pergi. Vraka yang sudah kehilangan banyak tenaga tak bisa banyak berontak.



"Lo semua anjing!" Teriaknya sambil diseret temannya.




Hellen yang tadi diam saat melihat Kenneth memukul Vraka rupanya hanya sesaat. Meskipun Vraka sudah sangat kesakitan, belum ada bagian dalam diri Hellen yang ikhlas.




"Mau kemana lo?! Lo belum tanggung jawab! ANJING GUA MATI GARA-GARA LO!" Hellen mencoba maju, mengejar Vraka.




"Udah." Ucap Kenneth yang dengan cekatan menangkap pergelangan tangan Hellen.




Hellen mencoba menarik dirinya. "Lepasin gua!" Teriaknya kepada Kenneth.




Peter dan Josh yang tadinya ada di belakang Hellen berpindah, bergabung bersama Nicko. Mereka melihat Kenneth yang sedang mencoba menahan Hellen.




Namun Peter membisikkan sesuatu kepada Nicko. "Lo tau Hellen belum nangis dari tadi."





Seolah paham, Nicko berjalan diikuti Peter dan Josh menjauh dari sana. Mereka bertujuan untuk mengecek situasi. Memastikan Vraka tidak bersama geng-nya malam ini, memastikan agar mereka berlima ditambah Hellen tetap aman.




Di bawah sini, di pit box yang tadi ditempati oleh Vraka, tidak ada manusia lain yang berlalu lalang. Semua orang terkumpul di tempat utama, di depan.




Disini Hellen masih mencoba meronta-ronta. Dia menarik tangannya yang sedang dipegang Kenneth, tepat di pergelangan tangannya.



"LEPASIN GAK?!" Asli amarah Hellen sama sekali.




Posisi Kenneth dan Hellen nih emang udah di dalam pit box. Semua di sekitar mereka berantakan. Ada beling kaca yang berserakan, bahkan ada meja dan kursi yang sudah terbalik.




Tapi Kenneth gak bersuara sama sekali, dia cuman tetap nahan tangan Hellen doang. Hellen yang sedari tadi berusaha menarik tangannya dengan cara jalan melangkah menjauhi Kenneth hanya memperlelah dirinya sendiri.




Kenneth tak melepaskan pegangannya pada pergelangan tangan Hellen. Walaupun Hellen menarik tangannya, tubuh Kenneth tak bergerak sama sekali. Tetap diam.




"Lepasin gua!" Bentak Hellen lagi.



Hellen bahkan mencoba membuka pegangan tangan Kenneth di pergelangannya dengan tangan kanannya. Hellen berusaha melepas jari-jari Kenneth yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.




Sekilas terlihat nihil, namun Hellen berhasil.




Pegangan Kenneth terlepas. Hellen hendak melangkah dengan cepat untuk bergegas membalaskan dendamnya. Hellen bahkan sudah berencana untuk lari.




Tapi salah.



Kenneth berhasil meraih pergelangan tangannya.




Lagi.




Kali ini untuk menjaga Hellen tidak pergi lagi Kenneth menarik Hellen ke belakang, lalu berdiri di hadapan Hellen. Hellen mencoba melewatinya lewat samping kanan, Kenneth bergeser menutupi jalannya.

VIRAGO [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang