38 - kukarakinnayo

39 2 11
                                    

gedebuk!

    

   
   
  
  
 
Sebenarnya itu bukan bunyi asli dari Hellen yang ditabrak di koridor. Tapi anggap aja demikian. Hellen nih lagi jalan menuju kelas. Dia ditabrak dari depan. Tapi bukan sepenuhnya tabrakan sih, ini lebih ke disenggol tapi karena kenceng, yaudah bunyi.

 
  

"Buset dah ada masalah apa lo?!" Seru Hellen spontan sama orang yang nabrak dia.

Hellen nih asal teriak spontan. Ternyata yang nabrak dia Peter.

"Sorry Hellen, lagi buru-buru." Seru Peter sambil tetap lari.

Karena itu Peter dan emang mukanya keliatan buru-buru banget, yaudah Hellen gak ambil pusing. Dia malah lanjut jalan sambil menggumam lagu Feel My Rhytim milik Red Velvet yang waktu itu gak sengaja keputar di mobil pas dia lagi di perjalanan pulang diantar Kenneth. 

Hellen jadi ingat bahwa Kenneth sempat bilang dia tahu sedikit gerakan lagu ini. Tapi waktu Hellen nyuruh buat bikin gerakannya Kenneth gamau. Ya karena lagi nyetir sih.

Hellen lanjut jalan ke kelas. Ini udah hampir jam istirahat. Tapi sampe disana, hampir separoh laki-laki di kelas menghilang. Hellen duduk di kursinya.

Kali ini posisi duduknya Hellen udah normal. Dia udah gak duduk bareng Kenneth. Duduknya bareng Hera. Tapi di depan mejanya Kenneth sama Peter.

Sebenarnya Kenneth yang lalu kebagiannya bareng Yion tapi dituker. Kenneth sama Peter, Yion sama Josh. Karena Kenneth udah nyerah aja duduk sama Yion. Padahal baru beberapa waktu.

Hellen ngeliat mejanya Kenneth dan Peter yang gak berpenghuni. Gak butuh waktu lama bagi Hellen juga untuk sadar kalau meja Nicko-Randy, Josh-Yion, serta juga Deni-Chiko juga kosong.

"Mereka ilang kemana sih? Perasaan belum jam istirahat?" Tanya Hellen ke Hera.

"Dipanggil pak Robert Len." Jawab Hera.

Hellen manggut-manggut aja. Tadinya mau kepoin lebih lanjut, tapi setelah dipikir-pikir lagi, kayaknya gak ada gunanya buat dia deh.

Ibu Lilian yang seharusnya mengajar mata pelajaran matematika wajib sekarang sudah keluar beberapa menit yang lalu dengan tugas PR sebagai peninggalan.

Makanya sekarang anak-anak kelas pada santai.

Tapi Hellen nih udah gabut. Gak ada Kenneth artinya gak ada yang gangguin dia. Ya tenteram sih, tapi asli dah Hellen gak tau harus apa.

Yaudah Hellen jalan-jalan aja. Tapi pas dia mau keluar kelas, dia pas-pasan sama Olive. Olive nih lari-lari. Rupanya mau menyampaikan kabar. Jadinya Hellen gak keluar kelas tapi berdiri di ambang pintu.

"Gaes, gaes, gaes. KABAR ANGET." Seru Olive sambil mengambil tempat di depan kelas. 

Semuanya yang ada di dalam kelas diam serempak. Semuanya langsung auto liatin si Olive, dan tentu saja pasang telinga baik-baik.

"Lo semua tau gak anak-anak kelas kita pada dipanggil sama pak Robert karena apa?" Tanya Olive retoris.

Semuanya geleng kepala. 

"BUAT GANTIIN ANAK-ANAK BASKET TANDING DI WIDYATAMA HARI INI." Jelas Olive berkoar-koar. 

"HAH?!" Seru semua anak di kelas tak terkecuali Hellen. 

"Demi apa?" Kali ini Hellen spontan aja ngomong gitu.

Hellen tuh terkejut karena dia sendiri tau persaingan sengit antara anak-anak IPA sama anak-anak IPS buat join tim inti sekolah itu gak sembarangan. 

VIRAGO [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang