Bel sekolah barusan berbunyi. Ga pake lama, Hellen langsung jalan ke kantin. Ga peduli semua orang yang sirik sama dia di jalan, Hellen tetap aja pergi.
Tapi Hellen ini cuman ke kantin buat beli gorengan, abis itu balik lagi ke kelas buat makan di kelas. Malas sendirian di kantin.
Posisinya Hellen ini sekarang udah megang sekotak gorengan kan. Terus dia juga udah beli minuman.
Tapi nih ya, pas dia mau jalan keluar tiba-tiba aja dihadang sekelompok cewek-cewek.
"Ini yang katanya ga bisa move on terus ngamuk ga mau diputusin itu ya?" Suara angkuh itu mengalun, mengheningkan seluruh kantin.
Hellen natap lawan bicaranya dengan tatapan kesal. "GA TAU APA-APA MENDING DIEM."
"Udah deh lo gausah sok paling bener. Kalo salah ya salah." Ujar cewek di depan Hellen lagi.
Dengan kesal Hellen ngelirik nametag-nya. Dia lupa siapa di cewek. Tapi dia kemudian ingat saat liat nametag cewek itu.
"Lo ga tau apa-apa ya Dhea, jadi mending diem! Ga ada hubungan juga lo sama masalah gua, gausah ikut campur." Hellen ngomong gitu dengan nada ngebentak. Abis itu dia langsung pergi dari depan Dhea.
"Heh sopan dikit sama kakak kelas!" Teriak Dhea tapi Hellen udah terlanjur jalan.
Sepanjang jalan balik ke kelas dia misuh-misuh. Bahkan gorengan sama minuman kesukaannya alias coke pun gabisa balikkin mood dia.
"Ribut mulu." Suara menyebalkan itu terdengar saat Hellen mendudukan dirinya di kursinya. Oke Hellen masih benci suara ini, suara siapa lagi kalo bukan Kenneth.
Hellen noleh ke kanan dan natap Kenneth. "Gausah nimbrung! Diem lo!" Bentak Hellen lagi.
Tiba-tiba aja Kenneth naruh tasnya di bangku samping Hellen terus duduk disana. "Ngegas mulu lo. Ntar stroke baru tau rasa."
"Ngapain lo?" Tanya Hellen ketus.
"Abis ini jam fisika." Jawab Kenneth seadanya.
Hellen decak. "Ga asik ah duduk sama lo."
"Lo pikir asik gitu duduk sama lo?" Balas Kenneth.
Hellen cuman diem ga balas lagi. Dia mulai buka kotak gorengannya. Mendingan makan daripada ladenin pengganggu.
Pas Hellen mau makan, tiba-tiba aja Yion masuk kelas. Dia langsung natap Kenneth pake tatapan kaget dan jalan mendekat ke Kenneth.
"Gitu ya kamu mas! Tega kamu!"
Kenneth mutar bola matanya malas terus natap si Yion. "Mulai."
Sedangkan Hellen natap Yion dengan heran.
"Aku ga nyangka kamu kayak gini mas! Kamu tega!" Yion hentak-hentakin kakinya sambil naruh kedua telapak tangannya di dada. Tak lupa wajah dramatisnya yang memang lagi menghayati peran sebagai istri tersakiti.
"Gausah drama anjing. Muka lo kayak banci pasar."
"Dan sekarang kamu malah ngatain aku anjing?! Bisa-bisanya kamu mas!" Suara Yion dibikin-bikin sampe kedengarannya kayak suara cewek.
Dan karena suaranya fales, Hellen gabisa nahan ketawa lagi. Dia ketawa.
Kenneth natap Hellen dengan tatapan sirik. "Apa lo ketawa?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
VIRAGO [ON GOING]
Teen FictionIni kisah tentang Hellen, manusia yang pelik buat dipahami. Aneh, random, cukup gila, galak, suka ngomong kasar, suka ngegas dan selalu mikir bahwa semua orang bakalan bisa memaklumi dia. Selalu semena-mena, sampai suatu ketika tertampar kenyataan...