8 - ga lucu asli

19 2 4
                                    

"Gua bakal pindah."







 









Hellen cengo sesaat. To be honest jantungnya Hellen mendadak berdegup kencang.


"Hah? Gua salah denger?"


Jea gelengin kepalanya. "Ini semua bukan keputusan gua. Gua baru bangun tidur. Di luar berisik. Pas gua keluar, semua barang udah diberesin."


Hellen langsung nyenderin badannya. Lemes mendadak. Padahal niatnya tadi kemari curhat tentang Briam, semua berubah pas dia udah disini. 










Kalo ini prank, ga lucu suer. - Hellen






 





 

Jea ganti posisinya jadi duduk dan natap Hellen. Hellen sendiri cuman diem nunggu Jea lanjutin penjelasannya.




 
"Gua tanya ke mama ada apa, dan mama bilang kita bakalan pindah di Bandung. Rumah bakalan di jual. Dan gue tanya sekolah gue, tapi mama bilang besok mama bakalan urus pindahan secepatnya. Gua bahkan ga diminta persetujuan buat pindah anjing."



Ngacak rambutnya frustasi.




Tiba-tiba aja nih, Hellen keinget sesuatu. "Lo pindahan karena bokap lo?"




Jea ngangguk. "Perusahaan mau papa di Bandung. Jadi gua harus pindah sama mereka." Air mata Jea kekumpul.


 

"Cuman bokap lo doang? Atau?" Tanya Hellen serius.



"Kata mama ada beberapa orang yang dipindahin."

  

















shit. - Hellen









 







 


Hellen langsung negakin badannya. Mukanya keliatan ga tenang banget. Dia ngambil hp-nya dan dial satu nomor. Jea sendiri natap dia bingung.

  

"Halo?"

"Halo." Suara di seberang sana tidak terdengar baik-baik saja.

"Lo dimana?"

 

"Di rumah."


"Lo bisa kesini ke rumahnya Jea ga?"

 

"Gua pengen banget kesana sekarang. Tapi gua ga bisa. Gua harus bantuin mama sama papa gua. Besok baru gua ceritain deh. Panjang ceritanya. Gua frustasi anjing.


"Pindahan?" Tebak Hellen tepat sasaran.


"Lo tau darimana anjir? Jangan bilang..."


Hellen nge-sigh. Dia jeda bentar kalimatnya. "Iya bokapnya Jea juga dipindahin." Lanjut Hellen.



"Asu."



"Besok ketemu di sekolah."



"Pasti."



Hellen langsung mutusin panggilannya dan dia nunduk sambil ngacak rambutnya. Jea sendiri diam sambil nyenderin badan di kepala tempat tidurnya.




VIRAGO [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang