"Gua yang ngasih buku lo ke Angel."
Leah terkejut. Tak menyangka. Dari sekian kemungkinan yang Leah perkirakan, yang ada di kepalanya sendiri, yang terjadi malahan kemungkinan yang paling Leah hindari untuk pikirkan karena dia masih menghargai kakaknya.
Kenneth mengangguk dengan wajah bersalahnya. "Angel yang lalu bingung sama tugasnya. Gua gak tahu harus apa, jadi gua kasih buku lo supaya bisa ngebantu dia jawab tugasnya. Gua yang ngasih buku lo ke Angel."
Leah melongo sesaat mendengar pernyataan Kenneth. Sementara Leah melihat Angel yang tersenyum samar di sampingnya. Kenneth sendiri kemudian berjalan, mendekat ke arah Leah dan Angel yang bersampingan.
Sementara Leah masih shock Kajo tiba-tiba berdiri bersama Darcy dan Brandon. Dua bocah ini sudah selesai makan dan sedang diseret KaJo buat balik ke mobil. Terlihat muka gusar mereka berdua karena tidak dibiarkan ikut menonton drama. Tapi dua bocah itu nurut-nurut aja gak berani ngelawan KaJo.
"Apa tadi lo bilang?" Tanya Leah pada Kenneth.
"Gua yang ngasih buku lo ke Angel. Jadi stop nyalahin Angel." Jawab Kenneth tegas.
"Enteng banget lo ngomong kayak gitu. Gua bilang apa sama lo waktu buku gua ketinggalan kemaren?" Kali ini nada Leah begitu datar.
Kenneth diam.
Leah menarik napas panjang. Lalu menghembuskannya kasar. Dia lalu meremas kertas tugasnya yang sudah basah kena tumpahan minuman tersebut dengan kasar. Leah kemudian membuang kertas itu di tempat sampah terdekat dengan cara membanting bola kertas itu ke dalam tong kencang-kencang.
Untuk sesaat semuanya diam. Hening, tak ada yang berani macam-macam.
Tapi bukan amarah Leah namanya kalau menguap begitu saja.
"Gua gak mau tau, tugas gua harus balik kayak semula." Ujar Leah.
"Udahlah Ley. Gausah diperbesar masalahnya." Balas Kenneth pada Leah.
Mata Leah setengah melotot. "Diperbesar gimana? Gua minta pertanggung-jawaban. Lo salah ya harus tanggung jawab lah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
VIRAGO [ON GOING]
Teen FictionIni kisah tentang Hellen, manusia yang pelik buat dipahami. Aneh, random, cukup gila, galak, suka ngomong kasar, suka ngegas dan selalu mikir bahwa semua orang bakalan bisa memaklumi dia. Selalu semena-mena, sampai suatu ketika tertampar kenyataan...