"Hellen Miller. Terlambat ke enam kali bulan ini."
Hellen berdiri tegak di depan pagar sementara di depan Hellen ini udah ada Bu Rini yang ngomong sambil mukul-mukulin mistar besi panjang ke telapak tangannya.Muka Hellen tuh apes banget. Kayak bodoh-bodoh gimana gitu dah. Sampai-sampai dia garukin kepalanya yang ga gatel.
Bu Rini natap Hellen galak. "Udah puas tidurnya?"
Bodohnya ni setan geleng kepalanya. "Belum sih bu. Belum puas."
Mendengar jawaban Hellen Bu Rini langsung ayunin mistar ke betis Hellen. Dan lo tau lah, mistar besi tipis kalo ketempel di betis gimana bunyi dan rasanya.
Hellen otomatis ngangkat kakinya sambil jerit. Tapi jeritnya untung ga sepaket sama umpatan.
"Aduh ibu, masih pagi jangan mukul-mukul."
"Tidak usah atur-atur saya!" Bentak bu Rini yang bikin Hellen kelonjak kecil dari tempatnya.
Buset bu tuh tenggorokan apa toa pak rt sih? - Hellen
Hellen langsung diem, kicep ahaha. Langsung keliatan di mukanya dia kalo dia udah ga bisa ngapa-ngapain.
Ibu Rini baru aja mau nyuruh Hellen pulang karena emosi, tapi mendadak ada murid lain yang jalan ke arah ibu Rini dan Hellen.
Dan mendadak dia berhenti tepat di samping Hellen. Dan kedatangannya bikin Hellen kaget plus kesel banget.
"Selamat pagi Bu."
"Kenneth Harrison. Baru masuk kemarin, udah telat hari ini. Bagus, ada lagi yang terlambat. Sama-sama dari kelas XI IPS 1 pula. Kalian tau jam sekolah tuh jam berapa?"
Baru juga salamin. - Kenneth
Hellen diem, begitu juga Kenneth yang disebelahnya.
"Ditanya kok gak dijawab?! Kalian punya etika tidak?!"
Sabar gua anjing, sabar banget gua. - Hellen
"Tau bu." Jawab Kenneth dan Hellen bersamaan.
"Kalian berdua ibu hukum, angkat sampah di bawah pohon di belakang sekolah." Bu Rini ngegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIRAGO [ON GOING]
Ficção AdolescenteIni kisah tentang Hellen, manusia yang pelik buat dipahami. Aneh, random, cukup gila, galak, suka ngomong kasar, suka ngegas dan selalu mikir bahwa semua orang bakalan bisa memaklumi dia. Selalu semena-mena, sampai suatu ketika tertampar kenyataan...