Part 38. Dua Definisi🔥

206 10 0
                                    

Happy Reading All!!!
Gimana kabar nya? Baik kan?
Kalau sudah baca, vote sama comment nya jangan lupa.

Luv yu!

"Mencintaimu adalah pilihanku, senang atau sedih adalah resikoku, karena aku telah memilihmu."
~Lyra Raneysha Sahreza
.
.
.
🌻

Part 38. Dua Definisi

"Gue duluan Ra." Airin bergegas memasuki mobilnya. Lyra melambaikan tangan kepada Airin sembari tersenyum ramah. Mobil Airin melaju, Lyra melihat sekeliling jalanan, menoleh ke arah samping, ia sedang menunggu angkutan umum seraya meneduh dibawah pohon.

"Ra."

Lyra menoleh ke arah sumber suara. Terlihat disana seorang gadis cantik, rambut sebahu, wajah putih yang sedang menatapnya sembari tersenyum.

"Kayla, lo belum pulang?" tanya Lyra.

"Nunggu jemputan."

"Lo sendiri ngapain?" lanjut Kayla.

"Nunggu angkot," jawab Lyra.

Kayla menatap Lyra. "Bareng gue aja," celetuk Kayla.

Lyra terkekeh pelan. "Nggak usah." Lyra saja menolak ajakan Airin untuk diantarnya pulang, menurutnya hal tersebut akan merepotkan teman-temannya, sedangan dia tidak ingin menjadi beban.

"Sesekali gue antar."

Lyra menggelengkan kepalanya. "Nggak usah La," tolak Lyra.

"Gue nggak suka di tolak Ra, mau nggak mau, lo harus mau," ucap Kayla dengan tegas.

Lyra tersenyum. "Oke kalau gitu."

"Gitu dari tadi Ra."

Deringan ponsel Kayla membuat perhatian Lyra menatap Kayla yang kini mengangkat teleponnya.

"Oh gitu ya, nanti Kayla naik taxi aja deh," ujar Kayla sebelum akhirnya menutup teleponnya. Ia memasukkan ponselnya kembali kedalam ranselnya.

"Kenapa La?" tanya Lyra yang melihat perubahan wajah Kayla.

"Supir keluarga nggak bisa jemput, harus nganterin oma buat acara, jadi gue naik taxi," balas Kayla lesu

"Tapi, lo tetep bareng gue, taxi kan bisa buat berdua," lanjut Kayla dengan nada semangatnya.

"Yaampun La, nggak usah," ujar Lyra tidak enak.

"Gue nggak suka ditolak Lyra," tukas Kayla.

Lyra terkekeh pelan. "Oke."

Suara deruman motor sport membuat atensi kedua gadis itu menatap dua remaja cowok yang kini berhenti di depan mereka.

"Yuk bareng gue aja Kay," ujar Archer setelah melepas helm nya.

"Nggak." Kayla membuang mukanya acuh.

"Bareng Archer aja La, daripada nunggu taxi yang belum tentu dateng kan?" celetuk Lyra.

Archer menjentikkan jarinya. "Nah bener kata Lyra, mending bareng gue," timpal Archer seraya terkekeh pelan.

"Nggak ya nggak, lo ngerti bahasa manusia nggak sih?" tanya Kayla

Archer mengkode Lyra dengan Lirikan mata yang ditujukan kepada Kayla. Sedangkan Lyra menatap Archer kemudian memutar bola matanya malas.

"Nggak usah bareng dia La, menyesatkan," ujar Lyra yang membuat Archer menatap Lyra tidak percaya. Bisa-bisanya partnernya berkata seperti itu.

ALTAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang