Part 28. Kecewa.🔥

466 18 20
                                    

Happy Reading All!!!
Gimana kabar nya? Baik kan?
Kalau sudah baca, vote sama comment nya jangan lupa.

Luv yu!

Lyra merapikan bajunya di depan cermin. Sambil memandangi wajahnya lekat, sampai dentingan notif ponsel membuyarkan lamunannya.

Lyra mengambil ponselnya dinakas. Ia melihat notif dari lockscreen. Seketika ia langsung melotot, menutup mulutnya kemudian loncat ke kasur sambil loncat-loncat kegirangan.

Lyra memberhentikan tingkah gilanya, melihat ponselnya kembali dengan wajah yang berbinar. "YA TUHAN, AL NGECHAT!" teriak Lyra kegirangan.

Ia kemudian duduk di kasur dilihatnya ponsel dengan intens. Untuk menggesek ponselnya saja tangan Lyra seperti bergetar.

Dibukanya chat Altair dengan perlahan.

Al❤

Al❤
?

Anda
kenapa?
•lupa jalan?

Al❤
•ngecek masih hidup nggak.

Anda
•ya masih lah.
pakek nanya

Al❤
latihan di resto.

Anda
oke.
(Read.)

Lyra tersenyum membaca chat dari Altair. Dengan sesekali memeluki ponselnya.

"Yaampun gue digituin aja udah mleyot, gimana kalau lebih, gila duluan gue," gumam Lyra.

"Tau ah, sekarang siap-siap, dandan yang rapi," ucapnya dengan berdiri dari kasurnya.

"Oke semangat Lyra," ucapnya menyemangati dirinya.

***

Altair menuruni tangga santai, sampai di ruang keluarga terdapat Elard dan Zia.

"Mau kemana kamu Al?" tanya Elard memberhentikan langkah Altair. Altair menoleh kearah ayah dan bundanya.

"Ke resto," jawab Altair.

"Lupa malam ini mau kemana?" tanya Elard.

Altair menampakkan wajah bingungnya, detik kemudian Elard memutar bola matanya malas. "Kamu malam ini akan bertunangan," ujar Elard yang membuat Altair memutar bola matanya malas.

Tadi pagi sebelum berangkat ke sekolah Elard sudah membicarakan dengan Altair tentang perjodohannya dengan anak teman Elard yaitu Arkan.

Anak dari Arkan adalah Gracia, ini adalah alasan mengapa Altair harus mengantar jemput Gracia hari ini. Permintaan dari ayahnya adalah sangat wajib dikerjakan tidak ada kata penolakan.

"Bukannya acaranya nanti malam?" tanya Altair datar.

"Kamu harus didandani rapi, bukan kayak bad boy gitu, sama beli cincin," ujar Elard. "Jadi kita berangkat sekarang. Restoran urus besok," imbuh Elard kemudian berdiri dari tempat duduknya diikuti Zia dibelakangnya.

Altair hanya pasrah, membantahpun percuma.

***

Lyra melihat jam di ponselnya menunjukkan jam 19:00. Padahal Lyra sudah menunggu Altair dari jam 14:00.

ALTAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang