Happy Reading All!!!
Gimana kabar nya? Baik kan?
Kalau sudah baca, vote sama comment nya jangan lupa.Luv yu!
"Mencintai langit harus bisa menerima cuaca di dalamnya, begitupun mencintaimu."
~Lyra Raneysha Sahreza
.
.
.
🌻19. Altair marah?
Mobil yang dibawa Archer sampai di depan rumah sakit. Archer membantu Lyra, memapahnya sampai masuk ruang UGD.
Archer duduk di kursi depan ruangan kemudian Elara duduk di sebelahnya.
Altair datang dari arah koridor rumah sakit dengan menenteng jaketnya, seragam abu-abu putih yang masih melekat di badannya, serta muka yang babak belur menambah aura bad boy.
"Lara, makan dulu," ujar Altair dengan memberikan bingkisan kepada Elara yang diterimanya dengan tangan kanan.
"Makasih kak Al," kata Elara yang kemudian membuka bingkisan itu. Altair tersenyum.
"Punya gue mana?" tanya Archer dengan menadahkan tangannya.
"Tuhan ciptain tangan sama kaki biar guna."
"Ya siapa tau lo peka, kan ada dua orang, harusnya beli dua bungkus," ucap Archer.
"Gue males, buang tenaga, buang uang," balas Altair.
"Pelit, kuburan lo sempit tau rasa," ujar Archer malas.
"Lo, bisa beli sendiri, nggak usah manja," ucap Altair kemudian duduk di sebelah Elara.
"Kaki gue lagi males buat di ajak jalan nih," balas Archer dengan memijit kakinya.
"Patahin aja," celetuk Altair yang membuat Archer melihatnya dengan melototkan matanya.
"Gila ya lo! Nggak bisa jalan yang ada," balas Archer tak santai.
Altair malas membalas ucapan Archer, ia malah terfokus kepada Elara yang tengah menikmati makanan nya.
"Enak La?" tanya Altair yang membuat Elara menjeda waktu makannya kemudian memiringkan kepala melihat Altair.
Bukan Elara yang menjawab melainkan Archer. "Ya jelas enak lah! Udah ketara itu makanan nya enak banget," ujar Archer dengan melihat makanan Elara.
"Kakak mau?" tanya Elara polos, yang kini melihat Archer.
"Bole----" ucap Archer, namun langsung dipotong Altair.
"Dia udah kenyang La, lanjutin makan aja, nggak usah peduliin dia," ujar Altair yang membuat Elara melanjutkan kegiatan makan nya.
"Malu-maluin," ujar Altair sinis kepada Archer.
"Ya, lo nggak kasih gue makan, kalau gue di rumah, induk gue pasti udah kasih gue makan," cetus Archer.
"Sekarang, gue harus terlantar gini, kalau tambah ceking gimana gue, neng kayla tambah nggak suka." monolog Archer dengan memegangi perutnya dramatis.
Altair memutar bola matanya malas. "Mau lo kurus, gemuk, pendek, tinggi, muka babi, Kayla nggak bakal suka," ujar Altair nylekit.
"Udah nggak dikasih makan, sekarang dihina, temen setan lo," balas Archer dengan nada orang marah.
"Laper tinggal beli, nggak usah ngebacot disini," ujar Altair.
"Lo suruh gue cepet, jadi lupa bawa dompet," balas Archer yang membuat Altair paham akan maksudnya selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAIR
Teen FictionCeritanya sederhana,tentang seorang gadis bernama Lyra Raneysha Sahreza yang harus jatuh cinta kepada Altair Andromeda Abercio Rogger. Cowok dengan kesempurnaan duniawi. Altair selalu menolong Lyra karena ia adalah orang baik menurutnya. Altair tida...