Happy Reading All!!!
Gimana kabar nya? Baik kan?
Kalau sudah baca, vote sama comment nya jangan lupa.Luv yu!
Lyra berjalan di koridor dengan senyum yang selalu terukir diwajahnya seraya menenteng botol yang ia sempat tukarkan dengan Altair. Konyol, sangat terlihat konyol.
Walaupun begitu, Lyra selalu menyanjung dirinya karena sudah menemukan ide tersebut, berkat ide cemerlangnya, dia dapat memberikan minuman untuk Altair serta ia dapat meminum minuman Altair.
Lyra berhenti, ia memperhatikan botol Altair lamat. "Masih tersegel, artinya belum diminum. Kalau udah diminum kan lumayan," ujar Lyra gila.
"Astaga! Gila lo Ra! Kenapa gue berpikir seperti itu," ucap Lyra menggelengkan kepalanya kekanan dan kekiri seraya memukulinya pelan.
"Godaan setan emang nggak ada duanya! Eh godaan Altair," ucap Lyra lagi.
"Lo gila Ra?" tanya seorang siswi dengan tatapan julidnya.
Lyra membalasnya dengan tatapan julid pula. "Kalau gue gila, nggak mungkin sekolah," balas Lyra sinis.
"Lo bicara sendiri, gue perhatiin dari tadi," ucap gadis lawan bicara Lyra.
"Buat publick speaking," ujar Lyra ngawur.
"Ohh, gitu," ujar siswi itu lagi. "Sorry, gue kira lo gila, atau bisa liat makhluk halus terus bicara sendiri," lanjut gadis itu.
Lyra tertawa hambar. "Hahaha, nggak pa-pa," balas Lyra.
"Oke. Gue pergi," ucap gadis lagi sembari melangkah meninggalkan Lyra.
"Bisa-bisa nya gue dikatain gila," ujar Lyra memutar kepalanya melihat punggung gadis yang bernama Karin itu.
"Tapi iya sih. Gara-gara si Al," ujar Lyra dengan terkekeh.
***
Lyra sampai di koridor dekat kelasnya. Saat ingin masuk ia tak sengaja bertabrakan dengan Monica yang kebetulan akan keluar.
Monica yang sudah merencanakan hal itu tersenyum senang saat melihat Lyra terjatuh.
"Ups, gue nggak sengaja," ucap Monica dengan menutup mulutnya. Kemudian ia tertawa.
Lyra melihat Monica tajam. Ia berdiri kemudian membenarkan posisi seragamnya. Lyra menghembuskan napasnya kasar. Nenek lampir di depannya itu sudah pasti sengaja menabraknya.
Lyra melangkah melewati Monica. Ia tak berniat membalas perbuatan Monica. Monica yang merasa diacuhkan tak terima, ia menarik lengan Lyra yang membuatnya berbalik badan menatap Monica kembali.
"Lo, harus minta maaf!" ucap Monica meninggi.
Lyra memutar bola matanya malas seraya melepaskan pegangan Monica dengan kasar. "Lo yang salah. Ngapain gue minta maaf."
"Nyolot ya lo, anak miskin," ujar Monica yang membuat seisi kelas menatap Monica tajam. Bisa-bisa nya dia bermulut tajam.
"Lo kaya, juga uangnya ayah lo, nggak usah bangga kalau belum bisa nyari uang sendiri," jawab Lyra yang membuat seisi kelas menatap Lyra. Dicemooh saja Lyra masih bisa dewasa, ia bisa menghadapi dengan kepala dingin.
Lyra melangkah pergi menuju kursinya. Membuat Monica menghentakkan kakinya kesal. "HUU, HUUUU, HUUU," seisi kelas meneriaki Monica yang membuatnya semakin kesal. Ia langsung melenggang pergi keluar.
Lyra duduk di kursinya, ia menarik napas nya dalam-dalam, menghadapi Monica sangat menguras emosinya.
"Jawaban kamu keren Ra," ucap Gracia dari belakang yang membuat Lyra menolehkan kepala. Lyra hanya terkekeh pelan. "Kebetulan lewat di otak," balas Lyra yang kemudian menoleh kembali ke depan.
![](https://img.wattpad.com/cover/290488043-288-k211109.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAIR
Novela JuvenilCeritanya sederhana, tentang seorang gadis bernama Lyra Raneysha Sahreza yang harus jatuh cinta kepada Altair Andromeda Abercio Rogger. Cowok dengan kesempurnaan duniawi. Altair selalu menolong Lyra karena ia adalah orang baik menurutnya. Altair tid...