Part 8. Kuntilanak cantik🔥

429 30 0
                                    

Happy Reading All!!!
Gimana kabar nya? Baik kan?
Kalau sudah baca, vote sama comment nya jangan lupa.

Luv yu!

Setelah melakukan aktivitas belajar yang sangat membosankan dan menjengkelkan bersama Lyra membuat Altair capek berkali-kali lipat.

Jika ditanya apakah Altair memahami materi yang dijelaskan Lyra, maka jawabannya adalah tidak.

Hanya kata "Lo bisa paham nggak sih!" Yang paling Altair hafal, karena kata itu sering muncul saat Lyra tengah jengkel kepada nya.

Sebenar nya Altair ini pintar, ia dapat memahami bisnis dari dalam negara maupun mancanegara mengingat ia bisa memahami 5 bahasa yaitu inggris, mandarin, jerman, belanda, dan jepang, serta bahasa korea sedikit-sedikit karena bunda nya kadang berbicara dengan bahasa itu di rumah. Jika dibanding Elard ia masih kalah karena ia baru menguasai 2 bahasa yaitu inggris dan jerman.

Altair pernah mengikat client karena presentasi nya yang memukau dan memikat saat mewakili Elard yang tidak bisa hadir.

Mengapa ia tidak memahami pelajaran, karena ia malas belajar, menurut dia hanya membuat kepala nya pusing, Altair lebih mudah berbicara di depan rekan bisnis ayah nya daripada harus mempelajari pelajaran.

Setelah mandi, Altair merasakan badan nya kembali segar. Ia langsung mengganti bajunya dan memakai jaket. Planning nya ia akan  berkumpul dengan teman-teman nya di warung favorite dia.

Setelah selesai memakai baju, ia berjalan ke bawah, menuruni tangga dengan sedikit berlari.

"Mau kemana kamu Al?" Tanya Zia yang kini sedang duduk di ruang tengah.

"Mau ketemu temen," jawab Altair.

"Pulang jangan malem-malem," balas Zia yang membuat Altair berhenti.

"Loh, kok tumben bunda izinin?"

"Ya kan kamu udah belajar, bunda kemarin-kemarin jarang izinin kamu karena kamu belum belajar," jawab Zia.

"Bagus deh, kalau bunda izinin, Al berangkat dulu, assalamualaikum," ucap Altair yang langsung pergi keluar.

"Waalaikumussalam."

***

Altair menstandart motornya saat sampai di warung pak kumis, ia langsung memesan kopi kesukaannya.

"Tumben kesini malem, biasa nya anak bunda, nggak boleh pergi malem," ledek Rigel.

"Bunda gue lagi baik, kerasukan malaikat," balas Altair.

"Biasa nya kerasukan apa?" Tanya Archer.

"Setan, maybe," timpal Altair santai.

"Anak durhaka lo, belum pernah di kutuk jadi kodok ijo ya gini," ucap Orion.

"Jadi batu, goblok!" sahut Rigel tak santai.

"Ya, kan bunda Zia baik, palingan cuma di kutuk jadi kodok nggak jadi batu," balas Orion.

"Tanggungan banget cuma jadi kodok, untuk anak durhaka kayak Al itu cocok nya dikutuk jadi batu, kembaran nya si maling kundang," balas Rigel.

"Nggak pa-pa, nanti cinta sejati gue dateng, terus cium gue, terus gue berubah lagi jadi manusia," kilah Altair santai yang membuat Rigel melotot, ketua sesat nya ini kenapa bodoh sekali batin nya.

"Itu kisah princess Tiana sama Belle! Bukan orang durhaka yang jadi batu Al!" usul Rigel tak santai.

"Kok lo hapal?" Tanya Orion.

ALTAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang